18. Awal Dari Derita (ADD)

4.5K 366 29
                                    


Siapa yang masih melek? Cung tangan🙋
Oke gaess, bunda ngebut ini part, silahkan membaca biar kalian gak penasaran 😉
Jangan lupa vote⭐and komen🗨



Move on itu
Waktu ketemu mantan, kita pura-pura Amnesia 😆

Happy reading
.
.
.

🔫Renata POV

Setelah kembali dari bulan madu dua bulan yang lalu. Aku kini kembali ke kantor, setelah cuti ku yang sudah habis untuk menikah.

Kak Zidan mengajakku tinggal di rumahnya yang dia beli satu tahun yang lalu. Perumahan yang asri bagiku.

Bukan perumahan dinas seperti yang ku bayangkan. Ah senangnya kalau aku tidak harus tinggal di rumah dinas lagi.

Pagi ini ku sudah membuatkannya omelette dan secangkir kopi untuknya yang masih belum bangun juga. Tadi malam dia baru pulang jam 2 dini hari.

Cup

Satu kecupan manis mendarat di pelipis ku. Yak perlu berbalik, karena aku tahu siapa pelakunya. Kak Zidan sudah rapi dengan seragam dinasnya.

"Ayo buruan sarapan, ntar telat apel paginya" Aku menggandeng lengannya dan menuju meja makan.

"Kalau nanti aku gak bisa jemput, kamu minta antarkan Melvi atau Billal aja ya?" Aku menggeleng.

"Jangan. Billal lagi sibuk tryout, Melvi lagi tugas di antah berantah" Kak Zidan terkekeh. Memang seperti itu kan seorang tentara, tugas di antah berantah, kadang di daerah susah sinyal, kadang di daerah rawan konflik. Aku sudah sangat khatam masalah tugas tentara seperti Papa dan Melvi.

"Aku naik taxi online aja ya" bujuk ku.

"Oke. Nanti kamu fotoin nopolnya ya, biar aku tahu kalau kamu aman" ya begitulah sifat protektifnya akan selalu muncul jika aku berangkat kerja atau pulang kerja sendiri.

🔫🔫🔫

Suara keyboard yang bersahut-sahutan, suara printer yang tidak akan pernah bosan, selalu aku dengar setiap hari. Pekerjaan ku menumpuk karena Firka sedang cuti menikah dengan Radika. Pengalihan tugasnya kembali ke aku.

"Sumpah Ren, pening kepala gue. Tugasnya nambah lagi, alamat lembur ini nanti" gerutu Lia teman sebelahku. Aku hanya mengangguk dan meneruskan pekerjaanku kembali.

Tring

Ku raih hapeku yang berada di depanku. Membuka sebuah pesan dari nomor tidak ku kenal, dan tanpa foto profil. Ku buka namanya hanya bertuliskan F.

F
Haiy ny. Zidan

Ingin ku ketikan balasan, tapi nomor itu memberi pesan lagi padaku yang masih kebingungan.

F
Gimana rasanya menikah dengan Zidan?
Sebentar lagi lo bakalan gue kirim ke Neraka.
Gara-gara lo, gue gak jadi nikah dengan Zidan.
Dasar PELAKOR

Gue ternganga melihat isi pesannya, gimana bisa gue disebut Pelakor? Padahal gue yakin kalau kak Zidan tidak menjalin hubungan dengan siapapun.

Gue memilih mengabaikannya, bagi gue, pesan seperti sekarang, benar-benar konyol.

🔫🔫🔫

Nomor itu kembali meneror ku dengan pesan ancaman seperti itu satu bulan ini. Semuanya ku abaikan, karena aku hanya takut sama Allah.

Invite my heart (Teredia E-booknya di Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang