Pacaran sama kulkas aja
Kalau ujung-ujungnya sikapmu dingin banget🌬Happy reading
.
.
.Zidan pulang ke rumah dinas Ayah tirinya Affandi. Dia disambut oleh Halwa dan Vero.
"Mama mana?" Tanya Zidan saat tidak melihat Rania.
"Kerja, lagi dijemput ayah sih" Zidan menjawab oh.
Dia masuk bersama dengan kedua adiknya. Zidan mengernyit melihat tingkah kedua adiknya yang sedang membongkar album foto di depan tv.
"Apa-apaan ini?" Keduanya hanya nyengir.
"Lagi nostalgia kak. Sini deh kak ikutan" Vero mengajak Zidan duduk bersama Halwa.
"Kakak ingat adik kecil ini? Anaknya tante Lea?" Zidqn mencoba mengingat kembali gadis kecil yang pernah dibuatnya menangis.
"Lenlen?" Halwa mengangguk. "Kenapa?"
"Kangen aja. Kakak gak ketemu emangnya?" Zidan menggeleng
"Kalau ketemu dia, kabarin ya kak" Zidan mengangguk.
Zidan teringat akan Rena, gadis kecil yang dia jaga saat Azalea koma dulu. Zidan dan Halwa sangat senang menjaganya.
"Nama kamu siapa? Aku Halwa, ini kak Zidan"
"Lenata, panggil aja Lenlen. Aku mau jadi kakak sekalang"
"Rena, ayo sini makan dulu" ajak Rania.
"Ma, namanya itu Lenata kok Rena?" Protes Halwa.
"Namanya Renata sayang, dia belum bisa bilang R"
Zidan seakan tersadar dari lamunanya, Renata bukan Lenata. Zidan mengambil hapenya dan memeriksa foto Rena saat kejuaraan bulan kemarin dan mencocokkan dengan foto Rena saat umur 3 tahun.
"Dek, menurut kamu nih, ini mirip gak?" Halwa ikut mengamati dan mengangguk.
"Banget kak. Ini beneran si Lenlen?" Zidan mengangguk senang. Dia berhasil menemukan adik kecilnya.
Ternyata kamu Lenlen. Batin Zidan.
🔫🔫🔫
Zidan sedang duduk diam memperhatikan Arga yang asyik dengan hapenya, kadang tersenyum kadang cemberut.
"Lo sehat?" Tanya Zidan ke Arga.
"Lo pikir gue gila?" Zidan tertawa melihat Arga yang sewot.
"Elo tuh kayak orang gila, ketawa sendiri, cemberut sendiri"
"Oh. Gue lagi chatting sama komandan kecil. Udah ah gue cabut ya, mau jemput dia"
"Ikutan dong, sekalian mau ambil gaji di sekolah" Arga mengangguk.
Mereka berdua sudah tiba di sekolah tunas muda, bertemu dengan kepsek untuk membahas tentang latihan taekwondo dan basa-basi busuk dari kepsek.
"Gila ya, lama banget dah kek mak-mak ngegosip" cerocos Arga.
"Lo jemput komandan kecil lo dimana?" Arga hanya cuek dengan hapenya, dan tak lama Rena berlari kearah mereka.
"Gue balik sama temen bang" Arga menggeleng. "No no no. Ayo balik, gue bisa kena marah komandan. Ayo Buruan" Arga memeluk leher Rena yang membuat Zidan merasa tak senang.
"Bang, satu kali ini aja" Arga menggeleng, lalu terus menggiring Rena ke motornya.
"Ga, makan yok, dia juga boleh ikutan" Arga mengangguk lalu mengajak Rena naik ke motornya.
Rena sebisa mungkin tidak melihat kearah Zidan, walaupun ada magnet besar yang selalu membawa arah pandangannya ke Zidan.
Mereka sampai ke tempat makan bebakaran dan aneka sambal. Tempat yang biasa dikunjungi Zidan dan Arga.
"Lo cari tempat Ga, gue yang pesan" Arga mengangguk dan menyeret Rena mencari meja kosong di dekat kolam pancing.
Zidan duduk dengan memperhatikan interaksi Arga dan Rena. Rasanya ada yang berbeda dari Rena kali ini. Dia lebih pendiam dan tidak melirik kearah Zidan sama sekali.
Makanan datang. 3 porsi udang bakar dan aneka sambal beserta nasi dan minuman sudah terhidang di meja. Zidan masih memperhatikan Rena yang resah melihat udang didepannya.
Kalau lo beneran Lenlen, lo pasti akan merengek minta ganti. Batin Zidan
"Makan gih, gue yang traktir" Arga masih diam dan mengamati Rena yang resah.
"Bentar ya" Arga menepuk kepala Rena lembut, lalu dia beranjak memesan sesuatu.
"Kenapa gak dimakan?" Rena hanya diam dan menunduk.
Tak lama setelah itu, Arga datang membawa satu porsi ikan bakar untuk Rena. Arga tersenyum dan mengusap kepala Rena pelan.
"Makan gih, udang lo buat gue dan Zidan aja" Rena tersenyum manis.
"Makasih bang Gaga" Zidan mengamati wajah Rena yang tersenyum pada Zidan.
Deg
Sial, kenapa jantung gue kayak orang lagi jatuh cinta sih lihat dia senyum doang. Tunggu bang Gaga itu Arga. Batin Zidan.
Arga terkekeh. "Sama-sama Lenlen yang gak bisa bilang R"
Lenlen?
🔫🔫🔫
Sedikit aja gaess🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Invite my heart (Teredia E-booknya di Playstore)
RomanceMemandang wajahnya ketika bertemu adalah sesuatu hal yang membuat Renata bisa tersenyum, tapi dalam hatinya dia tersiksa ketika dia bersama perempuan lain. "sampai kapanpun gue bukan pilihan lo kak" Renata memilih pergi dan mencari keberadaan kakak...