Nykkita Azria

3K 61 1
                                    

Jam istirahat seminar. Akhirnya!! Risa menguap sekali lagi sebelum mengangkat bokongnya dari kursi. Nykki kali ini bukan terkikik lagi melihatnya tapi sudah tertawa lebih keras. "Hush!!" tegus Risa tapi tak membuat Nykki gentar.
"Panggil Kiki aja?" tawar Risa. Nykki, kini Kiki, hanya mengedikkan bahu.
"Cabut dulu ye." pamit Risa.
"Kemana?" Nah kan suaranya manja gitu. "Makan." jawab Risa asal.
Dia beranjak beberapa langkah lalu berbalik. "Ikut?" tawarnya pada Kiki. Kiki mengangguk semangat dan tersenyum memamerkan gingsulnya. Menyambar tasnya lalu berlari kecil menuju Risa. "Jangan lari-lari,". Kiki mencebik membuat Risa geleng geleng gemas.

"Kan disediain makan siang,"
Risa tak menjawab. "Oy mbak!!" sepertinya bocah ini selalu mendapatkan apa yang ia mau. "Mo sekalian ketemu orang. Di hotel ini juga koq." Risa akhirnya menjawab.
"Di kamar?!" Kiki menghentikan langkahnya terkejut. Yang lucu adalah dia menyilangkan kedua tangannya menutup dadanya. Montok sih.
Risa kali ini terbahak. Dia berbalik sambil masih tertawa.
"Mesum ye ni otak," ditoyornya kepala gadis itu yang menjadi merengut. "Ketemunya di resto. Makanya sekalian makan disana."
Kiki nyengir dan menyingkirkan tangannya dari dada lalu mengamit lengan Risa. "Ayok kalo gitu," ujarnya semangat.

Tiba di resto Risa menghampiri Ria yang melambaikan tangan. Ria cantik sekali. Dress warna merah lembut tanpa lengan kontras dengan putih kulitnya. Ria memang gadis Manado yang memiliki kulit bersih. Sama seperti Caca yang memiliki gen tiongkok dari keluarga ibunya.

"Duduk meja situ. Peaen aja. Ga lama" Risa menunjuk meja di dekat jendela.
"Okay. Kak mo makan apa? Tapi bayarin ya" sambungnya cepat. Risa mengangguk "samain aja" sambil melangkah menuju Ria. Kiki melihat Ria memeluk Risa lama. Entah kenapa. Dia mengedikan bahu lalu menuju meja yang ditunjuk oleh Risa tadi.

Sementara itu Risa merasa kikuk dipeluk Ria dengan cara yang berbeda dari biasanya. Dia hanya tersenyum tulus. " Lama nggak ketemu kamu," Ria menatapnya lama.
"Yuk duduk." hanya itu yang diucap Risa.

*******

Kiki sudah setengah menghabiskan nasi gorengnya ketika Risa bergabug dengannya menenteng amplop cokelat. Kiki merengut "Hampir loh kak aku nyuci piring kalo kak ga dateng juga. Aku kan ga punya duit banyak buat bayar makanan ini," tunjuknya dengan dagu.
Risa tak menjawab. Hanya menyantap nasi goreng di hadapannya.
"Ih kak! Kok diem aja sih!" nah kan. Ini bocah keknya emang selalu dapetin yang dia mau, batinnya.
"Lapar" jawab singkat Risa.
Kiki merengut tapi tak mengucap apapun lagi.

"Kamu kerja dek?" tanya Risa setelah dia menghabiskan santapannya. Dari dandanan Kiki gadia itu bisa tau Kiki kerja kantoran. "Hu uh" jawab Kiki.
"aku kerja di vendor multimedia" jelasnya. "Kalo kak?" tanyanya balik.
"Bantuin temen ngurus hotel". Risa tak sepenuhnya berbohong. Bagi dia memang yang dia lakukan untuk Caca. "Wah hebat donk" seru Kiki bersemangat. Lalu mereka saling bercerita tentang masing-masing. Lebih tepatnya Kiki yang mengoceh tentang dirinya. Risa hanya menanggapi jika ditanya.

First girlfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang