Cumbuanmu

4.4K 69 7
                                    

Risa sedang tidur siang ketika didengarnya suara dari arah pintu depan. Linglung ia bangkit dari tempat tidur. Perlahan ia keluar kamar. Dekat dengan kamar mandi dilihatnya Kiki berdiri di hadapannya dengan menenteng paperbag dengan  sayur mayur dan kebutuhan dapur lainnya. Kiki mengenakan dress seksi tak seperti biasanya. Menempel ketat pada tubuh ramping menggoda "Hai, honey" senyum Kiki melihat Risa masih acak acakan. Risa tak menjawab. Ia masih diam mematung saat Kiki telah berada di hadapannya. "Kenapa?" tanya Kiki bingung. " Kamu sakit?" Kiki mengulurkan tangan kanannya yang bebas, hendak memeriksa kening Risa.
Risa tersadar lalu meraih tangan yang terulur itu dengn sentakan. Membuat Kiki terkejut dan menjatuhkan belanjaannya.

Risa membanting tubuh mungil Kiki ke dinding. Dengan rakus dilahapnya bibir gadis itu. Kiki tak menolak. Mengalungkan lengan di leher Risa yang terbuka karena cepolan berantakan, ia membalas lumatan Risa. Risa memejamkan mata. Ia marah melihat Kiki mengenakan pakaian itu. Kain itu seolah menantangnya. Menantang untuk dicampakkan. Risa menyambut tantangan itu. Masih memagut bibir Kiki, Risa menarik ujung gaun itu gaun itu ke atas tubuh Kiki. Tautan bibir mereka terlepas saat Kiki merentangkan tangan ke atas membantu Risa meloloskan gaun tipisnya membuat mereka membuka mata.

Risa menggeram demi melihat dan merasakan Kiki hanya menutupi kewanitaanya dengan secarik kain bernama tanga. Matanya kini tak lagi terpejam. Kini ia membelalak dengan liar. Tak lagi dihimpitnya tubuh Kiki di dinding namun justru diseret ya dengan kasar menuju kamar. Kiki terkejut atas kekasaran Risa. Belum sempat protes, ia merasakan tubuhnya dibanting di atas kasur.
Kiki tentu heran dan bertanya. Baru ia akan protes, Risa telah menindihnya. Tubuhnya dihimpit oleh tubuh Risa yang tak ditahan. Membuatnya merasakan sesak di dada akibat berat badan Risa.

Kiki tak merasakan melakukan kesalahan. Karena itulah ia bingung Risa masih tak mengatakan apa apa. Ia tak bisa bertanya. Bibirnya dikunci oleh bibir Risa. Lumatan Risa diimbangi dengan remasan dadanya, membuatnya merasakan beban tubuh di atasnya berkurang. Risa masih terpejam dengan lidah yang liar mengobrak abrik isi mulut Kiki.
"Nggghhhhh......," Kiki melenguh. Ia selalu senang Risa menyentuhnya.
Bibir Risa kini turun ke dadanya.
Meraup payudaranya dengan bibir rakus. Risa seolah sedang kehausan. Membuat Kiki belingsatan dan ingin membalas menikmati tubuh lawannya. Tapi Risa tak mengijinkannya. Risa menahan lengan kiri Kiki sehingga Kiki hanya bisa belingsatan.

Bibir Risa turun menciumi perut rata Kiki. Kiki kegelian namun nikmat. Tak berlama disana Risa langsung menuju inti kenikmatan yang diingnnya. Dengan kasar ia merobek tali yang hanya seutas itu tanpa ampun. Membuat Kiki meringis perih akibat gesekan tali yang dihempas dengan kasar. Protesan yang hendak terlontar padam berganti terikan nikmat saat tanpa kelembutan Risa mengulum intinya dalam bibir panas Risa.
Kiki tak tau mengapa Risa menjadi beringas menjilat dan menghisap lembah kenikmatannya. "Aaaakhh...." Tubuh Kiki menggeliat, matanya terpejam, bibirnya mengerang merasakan lidah Risa menyapu setiap celah kewanitaannya.

Kiki menekan kepala Risa kuat kuat saat ia merasakan geli yang semakkin memuncak. Tak perlu lagi penjelasan sikap Risa. Yang jelas ia ingin menjerit saat ini. Tapi tampaknya Risa tak setuju. Tiba tibak enikmatan itu berhenti. Membuat Kiki membuka mata mencari sebab. Dilihatnya Risa membuka celana dalamnya sendiri lalu merangkak kembali menaikinya.
Risa kembali mengulum dan meremas payudara padat Kiki membuat Kiki melengkungkan punggung. Risa naik lebuh tinggi melumat bibir Kiki yang bengkak akibat perbuatannya. Naik lago mengangkangi kepala Kiki.
Kiki tau maksud Risa. Ia tau apa yang harus dilakukannya. Kiki meraih bongkahan bokong Risa dan menariknya turun.

"Sssshhhh....." Risa memejamkan mata  merasakan sapuan lidah Kiki di kewanitaannya. Nikmat menjalar di sekujur tubuhnya. Diremasnya kepala Kiki yang asik bergerak menjilat jilat. Ini nikmat. Nikmat seperti biasa. Risa menundukkan pandangannya. Wajah Kiki yang terpejam dengan lidah dan bibir yang memberinya kenikmatan terlihat sangat sensual. Risa menekan nekan bokongnya ke kepala Kiki. Kiki engap namun tak protes. Ia melanjutkan tugasnya menghisap dan mengaduk kewanitaan Risa yang menghimpitnya. Risa merasakan ledakan yang nyaris tak tertahankan. Ia segera memutar tubuhnya dan merebahkan kembali di atas tubuh Kiki.

Kini mereka berada di posisi 69. Risa kembali meraup kewanitaan Kiki. Begitupun Kiki. Menyapukan kembali lidahnya dan menusuk liang senggama Risa. Sesekali jilatannya mencapai lubang anus membuat Risa bergidik nikmat. Tarian Risa akan semakin beringas setiap Kiki melakukannya. Keberingasan itu membuat Kiki semakin di awang. Jilatan keduanya semakin liar. Risa bahkan menggunakan telunjukknya untuk menyiksa Kiki dengan kenikmatan menggoda. "Nnnngghhh..." Kiki menjerit di antara belahan bokong Risa. Nikmat sekali. Ia semakin liar menyedot lubamg Risa membalas perbuatan Risa yang mengocok brutal lubang kewanitaannya.

Kiki menjilat semakin cepat seiring kocoka  Risa yang semakin cepat.
"Haaahhh...." keduanya memejamkan mata. Keduanya mendesah. Keduanya nyaris klimaks. Tanpa ampun Risa mengoyak lubang itu dengan jari telunjuk dan jari tengahnya ketika dirasakannya kedutan yang semakin menyiksa di kewanitaanya. Tanpa ampun pula Kiki menyedot kuat kuat kewanitaan Risa. "Aaaarrrgghhhh...." geraman bercampur desahan Risa mewarnai birahi yang tersalurkan.
"Mmpphhh....." jerit kenikmatan Kiki tertahan karena bokong Risa yang masih menghimpit wajahnya.
Terengah engah ia menyingkirkan tubuh Risa dari atas tubuhnya.

Kiki menindih tubuh Risa yang telungkup kelelahan. Dengan sayang dan mesra diciuminya punggung Risa. Si empu memejamkan mata menikmati. Kecupan kecupan itu membuaianya. Membuatnya nyaman. Ia merasa rileks. Tak perlu waktu lama ia kembali berada di alam mimpi. Salah. Ia memang masih berada di alam mimpi. Ia bahkan tak sadar apa yang baru saja dilakukannya tak nyata. Entaj karena lelah ataukah rindu pada Kiki yang sudah seminggu tak datang karena menemani tunangannya yang pula g dari Jepang. Entah. Yang pasti ia mimpi basah.

First girlfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang