Sudah bisa dipastikan Risa membatalkan rencananya malam ini. Berada di pangkuan Zach seperti saat ini tidak bisa dia lakukan setiap hari. Karena itu tanpa malu dia menciumi rahang dengan bekas cukur itu. Zach terkekeh. Tangan kanannya masih mengelus punggung Risa yang terbuka dengan sayang. Tangan kirinya membelai paha Risa tanpa sadar. Lengan Risa mengalung di leher Zach.
"Apa kabarmu, Carisa?" Risa senang mendengar suara bariton pria itu.
"gw kesepian lo tinggal nikah," Risa mencebik membuat Zach terkekeh lagi. "Kau terlalu seksi untuk disebut kesepian, princess," Zach berbisik di telinga Risa.
Risa mendesis tertahan ketika dirasanya tangan Zach tak lagi bergerak tanpa sadar di pahanya. Tangan itu sekarang bergerak sensual di sepanjang pahanya. Risa menunduk lalu mencium bibir Zach. Zach tak kalah menikmati bibir manis Risa. Dilumatnya bibir merah Risa, menghisap bibir atas saat Risa menyesap bibir bawahnya.
"Nghhh...," lenguh tertahan Zach saat Risa meremas belakang kepalanya pertanda wanita itu menikmati tarian lidahnya. Tangan kirinya lebih aktif lagi. Bergerak pelan menyusup diantara paha Risa namun lebih intens menyalurkan rindunya.
Risa merapatkan pahanya menjepit tangan Zach disana. Digigitnya gemas bibir bawah Zach saat pria itu menggerakkan tangannya lebih ke atas di dalam dress Risa.
"Aku tak menyangka kau menyambutku dengan tampilan seperti ini." canda Zach disela mereka mengambil nafas. "Gw ga dandan buat lo!! Gw mo cari cowok malam ini!" sewot Risa.
"Jangan ber lo-gw!!" geram zach smbil menyentuh pusat Risa.
Risa memekik saat Zach mengusap intinya meski terhalang celana dalamnya. "Kau sudah basah, sayang" Zack tersenyum lalu bibirnya turin ke leher Risa.
"Zachhhh!!!" tubuh Risa menegang, kepalanya mendongak menerima bibir Zach di lehernya. Sementara tangan Zach telah menyusup ke dalam celana dalamnya. "Iya, sayang...desahkan namaku," Zach tau Risa menyukai foreplay seperti ini. Berbusana seksi lalu tangan nakal di balik baju serta ciuman panas. Risa menggigit bibir bawahnya menahan teriakan nikmat ketika Zach mengelus lembah kewanitaannya yang telah basah. Dan Zach melihat itu.
"Jangan tahan," perintahnya. Tentu Risa menurut dan melepaskan lenguhannya karena Zach mencubit bibir kewanitaannya.
"Zach.....," Risa memohon. Mata Zach pun telah berkabut gairah. Ditariknya turun celana dalam Risa sehingga tangannya lebih bebas. Diusapnya dengan lembut surga yang tak disentuhnya selama 4 tahun. Ia rindu mengobrak abrik lubang itu. Tak terhitung lagi berapa kali Risa berteriak saat Zach menekan kewanitaannya dengan kuat. Apalagi kini Zach memasukkan satu jarinya ke dalam lubangnya.
"mmmmpphhh...," Risa menahan jeritannya dengan menghisap leher Zach. Zach memejamkam mata menikmati bibir Risa di lehernya. Risa telah mengurai simpul dasinya dan membuka kancing kemejanya. Risa menyentuh, mencium, menghisap tubuh Zach dengan kalap semampunya.
Zach tau Risa kesulitan merajai tubuhnya dengan posisi ini. Tapi ia ingin terlebih dahulu membuat Risa menjeritkan pelepasnnya karena jarinya. Kini bukan hanya ibu jari yang berada di dalam liang Risa. Zach menambahkan jari tengahnya lalu mengocok kewanitaan Risa.
"Sayang....," Zach tersenyum mendengarnya meski Risa hanya mengatakannya saat mereka bercinta.
Melihat wajah wanita itu telah memerah, matanya yang terpejam, dan bibir bawahnya yang digigit semakin membuat Zach bersemangat. Dia sendiri tentu sudah naik sejak Risa menciumnya. Karena itulah diposisikannya pinggul Risa di atas kejantannya yang ngilu karena meminta dibebaskan.
Risa semakin tak kuasa menerima serangan. Dari kejantanan Zach yang berada di bawah bokongnya dan dari tusukan Zach di dalamnya. Kening Risa berkerut menahan kenikmatan luar biasa. "Jangan tahan," suara Zach yang kini telah serak memperingatkan. "Aaaakhhh....."akhirnya Risa melepaskan tekanan nafsnya saat zach menyentuk titik spesial di kewanitaannya. "Zach..aku...aku....," Zach semakin bersemangat menekan kuat titik itu lalu menggosoknya memutar membuat Risa blingsatan di pangkuannya. "Zaaachh...aku....aaaaakkhhhh.....," jeritan lega Risa membuat Zach tersenyum puas. Disambutnya bibir Risa yang menuju ke arahnya.
Masih dengan Risa yang terengah di peluknya Zach membopong Risa menuju kamar.
