IVAN POV
Aku disini menunggu waktu pesiarku bagi para taruna sepertiku weekend adalah yang paling ditunggu. Tak hanya aku yang menyukai weekend tapi semua orang. Saat waktu pesiar tiba aku ingin sekali mengunjunginya. Kalian pasti tau siapa yang ku maksud. Setelah aku pulang kerumah aku ingin ke kota Klaten. Sudah lama juga tak ke Klaten mengunjungi pakde dan bude di sana. Walau ada maksud lain selain itu.
"Eh van pesiar mau kemana?" Tanya kawanku yang bernama pangestu.
"Ya pulang kerumah la" jawabku yang tengah santai.
"Wah gw mau maen kerumah lo boleh dong" tanyanya
"Emm gimana ya soalnya gw abis pulang, mau ke Klaten" jawabku
"Klaten?" Tanyanya bingung. Aku mengangguk
"Ngapain ke Klaten?" Lanjutnya
"Ya mainlah mau ngapain kan ada kakak senior juga yang disana jadi nanti bisa nambah nyari tanda tangan sama izin" ucapku
"Ku tak percaya" ucapnya sambil memicingkan mata
"Napa lo kalo ga percaya yaudin"
"Yaudah" ucapnya. Aku tertawa dia teman satu kamarku walau dia kadang suka somplak tapi kita disini sudah bagaikan keluarga dan aku menyayanginya.
Aku menikmati sapuan angin jumat malam ini.
"Oh wahai teman2ku yang ku sayangi yang ku cintai muah2.untuk mengisi ke gabutan kita marilah kita bermain gitar dan bernyanyi2 ria di malam yang sunyi ini" ucap dani yang baru saja datang
"Njijik i. Sunyi gundulmu amblek wong rame ne ko ngene mbok arani sunyi" ucap pangestu sambil memukul pundak dani. Sedangkan dani hanya meringis
Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka. Tapi memang benar karna disini memang ramai ada yang nyanyi ada yang ngobrol.
"Eh suh sepertinya diriku melihatmu seperti sedang memikirkan sesuatu. Benarkah itu?" Tanya dani padaku
"Sok tau" jawabku
"Eh ivan mau ke Klaten lo" ucap pangestu
"Wihh boleh tu ikut dong" ucap dani sambil menaik turunkan alisnya. Aku langsung menoleh dasar pangestu aku ingin menjitaknya yang telah membocorkan rencana pesiarku tau sendiri dani itu seperti anak kecil yang ingin selalu ikut denganku.
"Ga" jawabku
"Alah boleh lah"dani merengek seperti anak kecil
"Ga" ucapku. Aku mengambil gitar yang ada disebelahku yang tadi di bawa dani siapa tau kalo nyanyi lupa. Aku mulai memetik gitar ditanganku
Aku kesal dengan jarak yang sering memisahkan kita
Aku kesal dengan waktu yang tak pernah berhenti bergerak
Barang sejenak agar aku bisa menikmati
tawamuInginku berdiri di sebelahmu
Menggenggam erat jari-jarimu
Mendengarkan lagu sheila on 7
Seperti waktu itu
Saat kau di sisikuDan tunggulah aku di sana memecahkan celengan rinduku
Berboncengan denganmu mengelilingi kota
Menikmati surya perlahan menghilang
Hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu, saling mengirim doa
Sampai nanti sayangkuJangan matikan HP-mu
Kau tahu aku benci khawatir
Saat kau tak mengabari
Aku tak suka bertanya-tanya
Inginku bakar dia yang sering
Mention-mention-an denganmu di Twitter
Namun kau selalu menyakinkanku tuk tumbuhkan percaya
Bukan rasa curiga
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerospace Eagle// Slow Up
General Fiction-Seperti Angkasa yang dibalik keindahannya menyimpan banyak bahaya- Mengandung unsur fakta 😊 COPY? DOSAA WOYY!! -Start 2019 [12.7.20] rat 1 on Klaten [31.7.20] rat 8 on dm [31.7.20] rat 9 on karbol