Apa kalian berpikir Dongpyo sudah baik-baik saja sekarang. Yah mungkin terlihat begitu, tapi percayalah tidak mudah untuk tampil baik-baik saja disaat hatinya sendiri sedang berusaha sekuat tenaga melupakan perasaannya.
Malam itu, setelah kejadian diruang latihan Dongpyo tidak benar-benar kembali ke kamarnya. Ia memilih untuk duduk di teras belakang dorm, melepaskan semua rasa yang ia punya. Mencoba untuk meredam semuanya, meyakinkan dirinya bahwa menyerah terhadap rasa itu sendiri akan membuatnya jauh lebih baik. Meski sulit, ia hanya membiarkan dirinya terisak sebanyak yang ia bisa. Hanya untuk malam itu, demi apapun Dongpyo sudah menetapkan pilihannya.
"Tak apa Dongpyo menangis saja. Malam ini yang terakhir untuk menangis, lepaskan semuanya Son Dongpyo" Dongpyo bergumam melepaskan semua luka yang ia punya. Ia menggigit pergelangan tangannya untuk meredam isaknya yang semakin jadi.
Ingatan tentang dirinya dengan Seungwoo berputar di kepalanya, sangat jelas sampai-sampai ia bisa merasakan semuanya. Ingatan bagaimana pertama kali mereka bertemu, pelukan hangat yang selalu ia dapat, usapan lembut di pipinya atau bahkan bagaimana lembutnya kecupan yang sering seungwoo berikan pada bibirnya. Dan pada akhirnya Dongpyo harus merelakan semuanya. Untuk kebaikan semuanya, bukan hanya untuknya tapi juga seungwoo dan kebaikan grupnya.
.
.
.
.
Seungwoo merenggangkan ototnya perlahan, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Menjadi leader bukan sesuatu yang mudah, mengatur sepuluh anggota lain benar-benar menguras tenaganya untungnya para anggota Hyung line dapat diandalkan setidaknya seungwoo tidak harus menanggung semuanya sendirian.
Hari ini tepat satu minggu sejak kejadian malam itu, malam dimana Dongpyo mengatakan bahwa dia menyerah, dan nyatanya Dongpyo bersungguh-sungguh dengan perkataanya. Anak itu tidak lagi menempel padanya, jika biasa ia sering dihadapkan dengan aegyo Dongpyo yang kelewat manis kini bahkan tidak ada sama sekali. Tidak ada lagi panggilan manja, pelukan hangat dan Dongpyo benar-benar menyerah, hanya mendekat padanya jika ada keperluan atau sesuatu untuk ditunjukkan diatas panggung selebihnya tidak ada apapun. Bohong jika Seungwoo mengatakan dia tidak merasakan kehilangan, nyatanya perasaan kosong itu menjadi semakin terasa, mengekangnya dalam kesepian tak berujung.
"hyung, kau didalam kan? Cepatlah keluar, manager Hyung sudah membawakan pizza untuk kita semua. Anak-anak juga sudah berkumpul." Teriakan Seungyoun dari luar membuat seungwoo bergegas bangkit dari kasur untuk menyusul.
Diruang tengah para anggota yang lain sudah berkumpul, Seungwoo melihat ada banyak pizza dan soda disana. Ia segera bergabung tanpa menyadari dia mengambil posisi di antara Dongpyo dan Dohyon.
"hyung kenapa lama sekali, aku kan ingin segera memakannya." Dohyon mengeluh karena harus menunggu kehadiran hyung tertuanya.
Seungwoo hanya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA [SEUNGPYO]
FanfictionLakuna (n) • Ruang kosong, sesuatu yang hilang. HAN SEUNGWOO SON DONGPYO AS ROMANCE BXB