~SEVEN~

105 13 1
                                    

Eva, Maura, dan Ellen sedang berada di kantin yang sedang menyantap makan siang nya. Maura dan Ellen sedari tadi memperhatikan lelaki yang sedang duduk di meja makan kantin dengan headset di telinganya dan memainkan handponenya.

"Ganteng banget sih pangeran gue." Ucap Maura tak henti-henti sejak lelaki itu datang.

"My prince" sambung Ellen.

Eva penasaran dengan apa yang mereka lihat, dia berusaha mencari seseorang yang duduk di tempat yang agak jauh dari mereka.

Eva mendapati sosok seorang Raven.  Yaa... Tentu saja Raven, mereka pasti sedang membicarakan Raven si pria angkuh.

"Woy" Eva menggebrak meja makan yang ada di hadapannya yang berhasil menyadarkan Maura dan Ellen dari lamunannya.

"Apaan sih Ev" kesal Ellen

"Lagian ngapain juga liatin cowok itu sampe segitunya?"

"Terserah kita dong, lu juga kalo mau liatin, liatin aja, gratis kok." celetuk Maura.

"Iish apaan sih, ga lucu!"Eva memutar bola matanya malas.

Lalu Raven beranjak dari tempat nya dan pergi mengambil makan siang nya, setelah itu dia membawa makanannya dan kembali ke mejanya.

"Oooh liat itu pangeran gue lewat!" dengan kebetulan Raven melewati tempat yang ketiga gadis itu berada. Seketika Raven melirik ke sebelah Eva yang sedang menunduk memakan makanannya.

"Liat liat dia ngelirik gue OMG gue mau pingsan ini" ucap Maura dengan percaya diri

"Apaan sih Maura, orang dia dari ngelirik gue" sergah Ellen dan menyimpan tangannya di atas meja lalu menatap Raven.

Raven memalingkan wajahnya dan kembali fokus berjalan ke mejanya.

"Oh gue lupa, gue kan punya nomor teleponnya plus sama ID Line nya juga,, aaaaa ga percaya gue" Ucap Maura dan langsung membuka ponselnya.

"Beneran lu? Ko ga di bagi ke gue sih? Waahh curang nih anak" ucap Ellen kesal.

"Iya dong gue punya, ya kali gue bagi-bagi sama lo, yang ada nanti Raven di embat sama lo"

"Jahat banget ya lo"

"Selow El,, gue bakal bagi nih Id+nomornya, lu harus tambahin ke ponsel lo pokonya, lo juga Ev, lu harus save nomor+Id nya oke"

"Eh apaan sih,, ga usah gue ga perlu"

Dengan cepat Maura mengambil ponsel Eva yang sedari tadi ada di atas meja.

"Gue tambahin sekarang yaa"

"Eehh" Eva melihat Maura sudah menambahkan nomor dan id Raven. Eva hanya bisa pasrah, memang kelakuan teman nya seperti ini.

"Gua juga mau dong Ra!" Pinta Ellen dengan memasang muka memelasnya.

"Oke sini ponsel lu" tanpa ragu Ellen memberikan ponselnya kepada Maura.

"Inget ya jangan pernah hapus id ataupun nomor raven, lu ga tau perjuangan gue buat dapetin semua ini, terutama lo Ev, lu jangan asal hapus! " jelas Maura kepada sahabat-sahabatnya.

"Serah lo, emang lu dapet nomornya dari mana and dari siapa? "

Maura dan Ellen menatap wajah Eva.

"Kenapa? Gak salah kan gue nanya? "

"Bener juga kata Eva, lu dapet dari mana? "

"Hhhhmm,, tuu" Maura menunjuk seseorang di seberang sana dengan dagu nya.

"HAH? " ucap Eva dan Ellen bersamaan

"Kenapa? "

"Lu dapet dari Thomas? Gimana caranya?" tanya Ellen kepada maura dengan penasaran, secara Thomas sangan tertutup untuk semua hal, dan dia tidak suka di ganggu.

FALLING IN LOVE AT FIRST KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang