~Nineteen~

64 9 7
                                    

"Mungkin mencintaimu adalah sebuah kebodohan, tapi bagaimana bisa aku meninggalkan mu sedangkan hatiku sudah tertuju padamu."

_kekey17


Baca, vote, dan komen;)

"Percayalah! Gue suka sama Lo di saat ciuman pertama. Gue terpana oleh ketampanan dan kebaikan hati Lo. Dengan sikap gue yang seperti ini, sebenarnya gue gak mau kalo Lo itu tau gue suka sama Lo." Lirih Eva pada sebuah foto yang terpajang di meja kamar.

Terlihat, Eva tersenyum pada foto itu. Tidak salah lagi, itu adalah foto Raven saat SMA dulu.

"Saat ini gue takut kehilangan Lo Ven. Gue takut kalo lo benci dan ninggalin gue. Gue gak mau di saat gue sayang sama Lo, cinta sama Lo, terus Lo pergi ninggalin gue. Please Ven lo gak boleh kayak gitu. Gue bener-bener cinta sama Lo. Meskipun Lo gak tau gue suka sama Lo, biarkan gue mencintai Lo dalam diam." Eva membawa foto tersebut kedalam pelukannya lalu dia memejamkan matanya dan tertidur.


***********

Mentari pagi muncul dengan sempurna, Eva terbangun dari tidurnya. Sejenak iya terdiam menandakan saat itu ia sedang mengumpulkan nyawanya kembali.

Eva keluar dari kamarnya, dan dia mendapati sosok seorang Raven yang sedang duduk di kursi makan.
Raven menatap Eva dengan kesal.

Eva tersenyum kepada Raven, namun hal itu ia acuhkan.

"Lo tinggal disini gak gratis. Lo harus kerja sama gue! Inget, Lo itu pembantu gue, jadi setiap pagi Lo harus diapain gue sarapan! Lihat! Udah jam 9. Lo baru bangun? Gue udah telat gara-gara Lo." Omel Raven.

"Maaf Ven, Gue gak tau dan gue juga gak biasa nyiapin sarapan buat Lo. Ia tau sekarang ini gue kerja sama Lo. Maafin gue Ven. Guess masak sekarang." Ucap Eva lalu pergi ke dapur.

Di dapur Eva merasa bingung, dia tidak pandai memasak dan ini adalah kali pertama ia melakukan hal itu.

Eva mulai memasak, dan itupun dengan gayanya. Memegang spatula nya saja salah, tapi dia tidak memperdulikan nya, dia etap melanjutkan aksi memasaknya.

"Aauu..." Teriak Eva di dapur.

"Ini gimana caranya?" Tanya Eva kebingungan.

Praang preeeng

Suara keributan di dapur membuat Raven terganggu. Raven menghampiri Eva.

"Berisik banget sih? Lo masak yang bener!" Ucap Raven lalu pergi lagi.

"Raven! Lo kenapa sih? Sikap Lo tiba-tiba berubah kaya gitu?"

***

E

va membawa hasil masakannya ke meja makan. Tentu saja Raven sudah menunggu disana.

Raven mengambil sendok dan memasukan makanannya kedalam mulut. "Lo bisa masak ga? Makanan Lo gak enak." Ucapnya lalu meninggalkan Eva dan pergi keluar membawa jaket dan tasnya.

Eva mengerutkan kedua alis nya. "Gue udah berusaha yang terbaik, iya gue gak bisa masak, tapi liat perjuangan gue." Gerutu Eva.

Eva membereskan kembali semuanya. Ada rasa sakit dalam hatinya, namun iya tahan rasa sakit itu.

"Semua yang gue lakuin itu salah. Semuanya salah."

Eva kembali duduk di sofa, ia tidak peduli dengan sikap Raven yang berubah drastis.

Sesekali Eva memijit dahinya yang terasa pusing dan nyeri.

Ding dong

"Siapa itu?"

Eva membuka pintu. Tepat dihadapannya adalah gadis cantik yang terlihat angkuh, Angeline.

Angeline tersenyum licik dan menaikan satu alis nya.

Angeline masuk dan sedikit mendorong bahu Eva.
Eva hanya menghela nafas panjang.

"Semua akan kembali pada pemiliknya." Ucap Angeline dengan tiba-tiba.

Angeline dan Eva kini saling berhadapan.

"Kamu! Gak akan bisa tempati posisi di hati Raven." Lanjut Angeline.

"Maaf. Saya tidak berharap untuk bisa menempati hati Raven." Ucap Eva.

"Ya. Itu tidak akan terjadi, karena Raven hanya milikku."

Raven datang, hal itu Angeline sadari, dengan sigap tangannya menarik tangan Eva dan ia menjatuhkan dirinya sendiri, seolah-olah seperti Eva benar-benar mendorongnya.

"Aw. Sakiit." Rintihnya.

Raven yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Angeline yang terjatuh.

"Lihat Raven! dia mendorongku." Tuduh Angel.

Eva dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Raven berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Eva.

"Lo gak boleh kayak gitu sama Angel. Yang sopan sedikit bisa kan?"ucap Raven, dia percaya dengan perkataan yang dilontarkan oleh Angeline.

"Tapi Ven, gue....."

"Udah! Gue percaya sama Angeline."

Lalu Raven merangkul dan membawa Angeline duduk di sofa.

Eva menunduk, entah apa yang sedang terjadi hari ini. Semua terjadi begitu saja.

Eva berjalan menuju kamarnya, ia melihat Raven sangat perhatian terhadap Angeline. Sikapnya sungguh berubah, yang Eva tahu bahwa Raven membenci Angeline, tapi tidak tahu kenapa sikapnya malah terbalik.































Hai hai hai👋👋👋

Balik lagi sama cerita ini

Aduh maaf ya jarang update. Maaf banget😖 gak tau kenapa akhir-akhir ini kepalaku gak bisa mikir. Maaf ya gaes 🙏🙏

Mmmmmmmmm

Jangan lupa beri vote dan komen nya oke;)

FALLING IN LOVE AT FIRST KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang