~Eleven~

94 10 0
                                    

Alunan musik terdengar sangat merdu di taman kota Inggris. Suasana di sana sangat tenang, sampai kicauan burung terdengar indah, dan mereka seperti sedang menari-nari di atas sana.

Keheningan-pun datang ketika alunan musik itu berhenti, Eva menghela nafasnya panjang. Lalu ia menyeruput kopi yang ada di tangannya dan menikmati suasana dan pemandangan yang ada di taman kota.

Rasanya ia seperti sedang berada di negeri damai, sungguh hatinya sangat senang hari ini. Tidak ada beban tugas kuliah, kenikmatan di hari libur.

Sesekali ia melirik ponsel yang ada di genggamannya, tidak ada notifikasi apapun dan dari siapapun. Tetapi ia tidak mengambil pusing, ia melanjutkan meminum kopinya dan terus menerus memandangi indahnya taman dan kota Inggris.

Ddrrrtt~ddrrtt

Dering ponsel berbunyi, menandakan seseorang menghubunginya.

"Hallo" ucapnya.

"Hari ini Lo sibuk?" Ucap seseorang Yang ada di seberang sana.

Eva melihat ke arah layar ponselnya, ternyata Raven Alland Tennishon yang meneleponnya.

"Hum" jawabnya dengan singkat.

"Gue serius nanya"

"Kalo gue sibuk kenapa? Ngga juga emang kenapa?" Raven berhasil dibuat geram oleh Eva dengan pertanyaannya itu.

"Lu ada di mana? Gue kesana sekarang." Jelas pertanyaannya tidak di jawab oleh Raven, justru dia yang menanyakan sebaliknya.

"Hhmm,,, gue lagi ada di taman kota."

Sambungan terputus begitu saja setelah Eva berkata dia ada di taman kota.

_____________///____________///______________

Bruuum~

Suara mesin mobil tedengar sangat halus, Raven membuka kaca jendela mobil sport miliknya, lalu turun dari mobil itu.

Raven tersenyum kepada Eva yang ada di hadapannya.

"Shiiitt! Dia ganteng banget, gak gue gak boleh kayak gini!"

    Eva terkesima melihat penampilan Raven yang tidak seperti biasanya. Raven menggunakan kacamata hitam dengan menggunakan jas berwarna navy dan celana yang senada di tambah kemeja berwarna putih dan sepatu mengkilap nya.

"Hey,,,hallo,,,Eva,,huufft." Raven melambai-lambaikan tangannya di dekat wajah Eva, agar ia segera sadar dari lamunannya.

Seketika Eva tersadar dari lamunannya, dan Raven menghentikan lambaian tangannya.

"Eh,,,heh,,, sorry gue kurang fokus." Eva menyelipkan anak rambut kebelakang telinganya.

Terlihat Raven menahan senyumnya. "Sampe segitunya Lo liatin gue."

"Apaan sih ven, ga lucu."

"Emang siapa yang bilang kalo gue lagi ngelucu?"

"Yaa,,gak ada" lalu Eva menunduk malu.

Raven menyimpan tangannya tepat di samping tubuh yang kekar itu, dan memperhatikan wajah Eva.

"Masuk ke mobil gue sekarang!" Perintahnya.

"Hah?mau ngapain?"

"Udah masuk aja". Raven memegang pergelangan Eva dan membawanya ke dalam mobil.

Seketika Eva terdiam dan mengelus tangannya sendiri yang sudah Raven pegang, terlihat senyum tipis di bibir milik Eva.

Raven mulai melajukan mobilnya.
"Sebentar lagi jam makan siang, lu mau makan apa? Kita cari restoran yang mahal."
Ketika Raven menawarkan hal itu, Eva hanya fokus ke arah depan dan membuat Raven kesal.

FALLING IN LOVE AT FIRST KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang