1. Rasyal

49.3K 1K 43
                                    

........

Seorang CEO muda kini tengah berjalan di lantai utama perusahaanya. WRD Corp, sebuah perusahaan maju dan terkenal dibidang finansial. Dibangun dari nol sampai sukses oleh keluarga bermarga Wiradittama.

Kini perusahaan itu dipegang oleh anak dari pendiri perusahaan, namanya Adriel Reynald Wiradittama. Laki-laki berusia 20 tahun yang mempunyai paras tampan dan rupawan. Kulit putih seputih susu, Mata coklat terang, hidung mancung, alis cukup tebal, bulu mata lentik, dan gigi berderet rapih. Adriel adalah pria yang terbilang diatas standar laki-laki sempurna, body -nya bak model dan wajahnya pun layak selebritis.

Dia sangat terkenal di kalangan pengusaha. Hal yang paling mencolok dari dirinya adalah sikap dingin dan acuh tak acuh. Tidak jarang dia mengusir seluruh wartawan baik yang hendak mewawancarainya maupun hanya untuk sekedar mengambil fotonya.

"SELAMAT SORE TUAN MUDA ADRIEL". Sapa seluruh karyawan yang masih menetap di kantor karena ada pekerjaan tambahan.

Adriel hanya memasang wajah datarnya. Waktu menunjukan pukul 16.25, Adriel berjalan menuju parkiran kemudian memasuki mobilnya lalu melesat pergi. Tujuannya kali ini adalah rumah kakaknya yang bernama Alfaro Wiradittama.

Kakak dari Adriel mempunyai sikap yang bisa dibilang terbalik dengan adiknya. Alfa cenderung lebih ceria dan ramah, sedangkan sang adik sangat datar dan dingin. Alfa sangat menolak keras jika harus memegang perusahaan ayahnya. Kini dia menjabat sebagai komandan salah satu unit khusus pasukan pemberantas mafia yang merugikan seluruh negara di dunia. Tentunya penghasilannya lebih besar dibanding menjabat sebagai CEO perusahaan terbesar sekalipun. Selain itu pasukan pemberantas mafia itu sangatlah tangguh dan hanya bergerak dibalik layar.

Rumah alfaro letaknya tidak terlalu jauh. Hanya 2 KM sebelah barat dari pusat kota.

Duaarrrr

"EH COCOOTT!!!!"

Seorang gadis SMA yang tengah berjalan kaki terpekik kaget saat mendengar suara yang benar-benar mengagetkannya. Saat itu ban mobil Adriel meledak sehingga mau tidak mau Adriel pun berhenti agar tidak membahayakan nyawanya. Ban mobilnya meledak tepat di samping seorang gadis SMA yang tengah berjalan santai di trotoar jalan.

Adriel keluar dan melihat gadis itu yang kini tengah mengelus-elus dada seraya menggerutu.

"Astagfirullah, Allahuakbar... Jantung gue kena lonjakan tinggi secara dadakan... Siapa sih nih orang? Ngagetin gue aja!"

Ketika gadis itu mendongkak, tatapan Adriel langsung menyatu dengan manik hazel gadis itu. Adriel benar-benar tidak mau terlepas dari tatapan itu. Mata gadis ini sangatlah indah, berwarna hazel keemasan dan terlihat semakin berkilau bk permata bila diterpa cahaya matahari. Gadis itu mempunyai wajah yang sangat cantik, kulitnya putih mulus, hidungnya mancung dan bibirnya berwarna pink alami.

"Om!"

Adriel tersentak kaget dan mengangkat alisnya. Gadis tadi baru saja memanggilnya om? Yang benar saja! Apakah dia nampak terlalu tua dipandangan gadis ini? Atau karena penampilannya? Yah... Adriel memang sering berpenampilan formal, oleh karena itu tidak heran beberapa orang menganggap Adriel sebagai laki-laki yang sudah sangat dewasa.

"Dia tuli apa ya...? Atau dia bisu...? Aduh, Rasyal idiot! Ngapain juga sih teriak-teriak di depan orang tuli sama bisu. Nambah-nambah dosa aja..." gumam gadis itu dengan nada pelan namun masih bisa terdengar oleh Adriel.

Rasyal [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang