........
Setelah menunggu sekian lama akibat ban kempes dan macet yang parah. Akhirnya Adriel pun sampai dirumah kakaknya. Sebuah rumah besar bernuansa putih orange dengan desain interior modern. Adriel memasuki halaman rumah itu dan membuka pintunya.
"Assalamualaikum".
"walaikumsalam"
Adriel mendongkak dan menemukan kakaknya yang sedang bersantai di balkon utama. Adriel pun memasuki rumah itu dan berjalan menaiki tangga untuk menemui kakaknya.
"Sedang tidak sibuk?" tanya Alfa.
Adriel hanya berdehm kemudian menatap matahari yang mulai tenggelam. Pancaran orange menembus 2 pohon yang berada di pinggir jalan tepat di hadapan rumah Alfa. Pemandangan yang sangat indah dan menenangkan hati. Itulah yang membuat Adriel sangat suka bila bersantai di rumah kakaknya dibandingkan dengan rumahnya. Karena rumah Adriel terletak dipusat kota, bisingnya kendaraan dan orang-orang yang berlalu lalang membuat suasana di rumahnya kurang menenangkan.
"Tumben gak sibuk? Dan lagi biasanya kan lo dateng lebih awal... Kenapa sekarang telat?" tanya Alfa.
Adriel menghela nafas "Ban mobil gue meledak".
Alfa mengerutkan alisnya "Gimana ceritanya?".
"Panjang, gue gak mau bahas".
Alfa hanya terkekeh. Jika Adriel sudah berbicara seperti itu, maka sebaiknya Alfa tidak bertanya lebih jauh lagi. Alfa juga mempunyai paras yang tampan dan cukup mirip dengan Adriel. Yang membedakan kedua orang itu adalah sikap mereka yang terkesan kontroversial.
Pandangan adriel dan Alfa tiba-tiba tertuju kepada seorang gadis berseragam SMA yang melewati rumah Alfa. Gadis itu memasuki halaman rumah luas yang berada tepat di samping rumah Alfa.
Adriel mengerutkan alisnya, gadis itu nampak familiar dimatanya. Setelah beberapa detik Adriel pun mengingat sesuatu. Gadis itu adalah orang yang membantu menyelesaikan masalahnya saat diperjalanan. Dialah yang membantu memperbaiki ban mobilnya. Meskipun adriel sebenarnya bisa saja menyelesaikan masalahnya sendiri, tetapi jika bukan karena gadis itu Adriel tidak akan sempat bersantai dirumah kakaknya dan menikmati senja.
"Dia..."
Alfa menoleh lalu menunjuk kearah Rasyal, "Dia Rasyal, anak tetangga sebelah... Usianya 18 tahun, sekolah di SMA Starlight. Lo kenal?"
Adriel hanya terdiam dan meneliti apa yang dilakukan gadis itu. Adriel pikir setelah menolongnya Rasyal akan pulang dengan cepat. Tetapi malah Adriel yang sampai duluan dirumah kakaknya yang letaknya bersebelahan dengan rumah Rasyal. Adriel mengerutkan alisnya. 'jangan-jangan dia bener-bener jalan kaki dari pusat kota nyampe kesini?'. Batinnya.
Rasyal membuka pagar besi rumahnya kemudian menghela nafas panjang.
Tiba-tiba ada sebuah sapu yang melayang kearahnya, untungnya rasyal langsung menghindar sehingga sapu itu tidak jadi mengenai pahanya. Rasyal mendongkak dan menatap kedepan, kini Mama dari rasyal yang bernama Rani berdiri sambil berdecak pinggang dan menatap Rasyal tajam."Assalamualaikum, selamat petang mimom kuh tersayang, yang cantiknya bak dewi yunani.." Ujar Rasyal seraya tercengir.
Rani berdecih "Walaikumsalam, Darimana aja sih kamu! Seharusnya kamu tuh pulang dari sekolah jam 3 sore... Inimah mau maghrib baru pulang!! Gak inget jalan pulang?! Selalu aja kaya gini!"
Rasyal kembali tercengir dan mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. "Tadi ada Kucing pake celana legging, tersesat ke toko mang Aping. Jadi Rasyal bantuin deh soalnya kasian, legging nya warna pink lagi..." celetuk Rasyal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasyal [TERBIT]
AksiRasyal Zainuri Astraya. Gadis cantik dengan sejuta kelebihan. Tangguh dalam pertarungan dan cerdas di segala bidang. Dia adalah putri keluarga Astraya. Sebuah keluarga harmonis dan kaya raya yang membangun dan mengelola organisasi pemberantas mafia...