........
Seorang perempuan menghampiri Rasyal, Adriel dan Reila. Dia berpakaian formal seperti pengusaha, dan rambutnya yang berwarna coklat digelung rapi.
"Reila!!".
Reila menoleh kepada orang itu "mama??"
Reila pun langsung berlari kepelukannya, wanita itu bernama Emily, dia adalah wakil sekretaris adriel.
"Kamu kemana aja sayang?? Mama cariin juga" ucap Emily.
"Mama tau darimana kalau aku disini??" tanya reila.
"Dari tuan muda adriel... Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya tuan muda adriel" ucap Emily lalu menunduk.
"Ya" balas adriel cuek.
Emily melirik kearah rasyal dengan tatapan dingin, sebenarnya emily adalah salah satu wanita yang mengidolakan dan mengejar Adriel, oleh karena itu dia tidak suka kepada siapapun yang berada didekat adriel, meskipun dia sudah mempunyai semua dan anak. "anda siapa?"
Rasyal mendongkak "Saya-"
"Dia kak Rasyantik, Dia yang nolongin aku waktu jatuh disini mama" potong reila.
"Oh, terimakasih telah menolong anak saya... Saya emily, wakil sekretaris tuan muda adriel" ucap emily dingin, dia pun meneliti penampilan Rasyal dari atas sampai bawah. Rasyal yang masih mengenakan seragam SMA hanya terdiam dan mengangkat alisnya, jujur emily mengakui kecantikan rasyal namun dia tetap tidak suka jika rasyal berada disamping adriel.
Rasyal hanya tersenyum miring dan mengalihkan pandangannya "ya"
"Ngomong-ngomong bagaimana tuan muda adriel bisa ada disini?? Bersama gadis SMA pula??" tanya Emily.
"Saya kebetulan bertemu dengannya, beberapa saat yang lalu dia pernah menolong saya, oleh karena itu saya mengajaknya pulang bersama" jelas adriel dengan gaya bahasa formal.
Emily tersentak dan melirik kearah rasyal 'pulang bersama?? Aku saja yang menjadi wakil sekretaris nya tidak pernah semobil dengan tuan muda adriel... Selama ini tidak ada seorang wanita yang pernah semobil dengan tuan muda adriel kecuali keluarganya.. Bagaimana cara bocah SMA ini merayu tuan muda adriel..' batin Emily.
Karena mengerti dengan keadaan, rasyal hanya tersenyum miring kemudian melipat tangannya didada dan menyandarkan punggungnya di kursi.
"Mohon maaf tuan muda, tapi apakah anda tidak khawatir jika gadis ini memanfaakan anda?? Di zaman sekarang ini sudah banyak anak SMA yang memoroti uang dari pengusaha seperti kita dengan tampangnya". Bisik Emily.
Adriel melirik emily dengan tatapan datar melalui sudut matanya. Adriel tahu dia cemburu terhadapnya tetapi tak habis pikir emily akan menuduh rasyal melakukan hal yang tidak-tidak.
"Apa hak mu untuk mengatur hidupku??"Emily tersentak kemudian menggeleng, kakinya mulai bergetar ketika melihat dinginnya tatapan dari Adriel.
Rasyal berdehm dan menopang kaki kananya dengan pahanya.
"ekhem, Kalau mau menuduh orang sembarangan, pastikan dulu kalau orangnya tidak ada. Karena jika anda tidak tahu apa-apa mengenai orang itu. Bisa jadi anda yang terkena masalah.."Emily menatap rasyal remeh.
"Cih, memang benar apa yang saya katakan. Di zaman sekarang bocah SMA saja sudah ngomong semena-mena dan sangat tidak sopan.. Mereka selalu mencap apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar seolah mereka yang paling benar".Rasyal menautkan alisnya "Bagaimana anda bisa berpikir seperti itu?? Bisa bisanya anda mencap semua anak muda disini seperti itu"
"Karena anak muda zaman sekarang kodratnya seperti itu... Tidak punya sopan santun... Udah salah masih aja Ngeles". cibir emily.
Rasyal tersenyum miring "Anda tau apa hubungan antara Manusia dan kesalahan??"
"Tentu saja, masalah itu ibataratkan sayuran, banyak orang yang tidak menyukai sayuran tetapi orang tersebut tidak bisa lepas dari yang namanya kebutuhan akan zat-zat penting yang ada pada sayuran... Kenapa kau menanyakan hal segampang itu?? Dasar, anak muda sekarang... Hal sekecil itupun harus bertanya...".
Rasyal terdiam dan tersenyum tipis "Izinkan saya bertanya satu hal".
"silahkan saja, hal tidak penting apa lagi yang mau kau tanyakan bocah??" cibir Emily.
Adriel hanya memperhatikan perdebatan antara kedua orang itu, sebenarnya dia sudah geram dengan emily yang terus-terusan ingin menang sendiri meskipun sebenarnya pendapat yang dia keluarkan tidak sepenuhnya benar. Namun dia memilih diam karena dia ingin tahu apa yang ingin Rasyal lakukan, saat ini gadis itu tengah menatap Emily dingin sembari memasang Smirk nya.
"Kapan kalian para orang dewasa menyadari kesalahan kalian sendiri"
Jleb
Skakmat
Pertanyaan Rasyal sukses membuat Emily diam mematung, bahkan adriel pun sempat tersentak dan menatap rasyal dengan intens. Sedangkan Reila?? Dia hanya mendengarkan apa yang dibicarakan para orang dewasa.Tidak ada yang menjawab pertanyaan dari rasyal, karena pertanyaan itu benar-benar menohok bagaikan belati yang tiba-tiba menancab dimulut emily sehingga sukses mengunci mulut itu.
Rasyal menerima sebuah telpon dan 5 detik kemudian rasyal mematikan telpon itu. "Makasih udah nganter dan nemenin gue, tapi sayangnya gue harus pergi kesuatu tempat.. Kalau gitu gue duluan ya, sekali lagi makasih adriel" pamit rasyal. Adriel mengangguk dan tersenyum.
"hati-hati".
Didalam hatinya dia bersorak karena lagi-lagi dia melihat kecerdikkan rasyal dalam hal membalikkan kondisi seseorang. Dimana dia yang ingin dijatuhkan malah balik menjatuhkan.
Rasyal pun melangkah menjauh. Namun langkahnya terhenti saat dia tiba-tiba membalikan badannya.
"Ah ya, satu hal lagi... Anda bilang anak muda zaman sekarang tidak sopan ya?? Maaf tapi, prinsip saya... Hormatilah seseorang apabila orang itu menghargaimu "
Jleb
Lagi-lagi perkataan Rasyal begitu menohok dan pedas ditelinga emily. Didalam hatinya, emily merutuki dirinya yang sudah mengambil langkah yang salah, Dia tidak menyangka bahwa gadis SMA bisa menjatuhkan harga dirinya dihadapan Atasannya. Dia salah karena telah meremehkan rasyal.
Adriel menghela nafas "Makannya, Kalau tidak pandai menjatuhkan harga diri seseorang.. Jangan Gegabah dan menjelekkan seseorang yang belum tentu kau kenal. Karena bisa saja orang itu yang akan membalikan posisi dan harga diri kau yang dijatuhkan..... Contohnya barusan, kau sendiri yang bilang bahwa manusia itu tidak lepas dari kesalahan, kau terus mengungkit kesalahan yang tidak jelas dilakukan atau tidak oleh rasyal dan pada akhirnya dia yang memojokanmu, perkataanya benar.. Kapan kau akan menyadari kesalahanmu sendiri... Jika manusia tidak lepas dari kesalahan maka kau pun sering melakukan kesalahan bukan?? Lalu kapan kau akan menyadari kesalahanmu itu..". Setelah mengatakan hal itu adriel pun masuk kemobilnya dan pergi.
Sedangkan emily masih terdiam mematung. Reila menghela nafas dan menepuk dahinya.
"Mama kok idiot ya?"
........
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasyal [TERBIT]
ActionRasyal Zainuri Astraya. Gadis cantik dengan sejuta kelebihan. Tangguh dalam pertarungan dan cerdas di segala bidang. Dia adalah putri keluarga Astraya. Sebuah keluarga harmonis dan kaya raya yang membangun dan mengelola organisasi pemberantas mafia...