.......
Rasyal mengelap keringat yang mengucur diwajahnya. Nafasnya terengah-engah saking lelahnya, dia benar-benar sudah kehabisan tenaga karena sebagian besar staminanya sudah dia gunakan di medan perang.
"Woi.. Woii... Kau benar-benar kehabisan stamina, biar aku saja yang mengambil alih pertarungan rasyal, jika dibiarkan saja kau bisa mati".
'Kau sangat berisik royyan!!'
Rasyal terkekeh dan menggeleng, tubuhnya berlumuran dengan darah musuh dan juga darahnya karena rasyal mendapat beberapa luka goresan oleh musuh. Dan lagi rasyal mulai merasakan kalau racun stigma di luka gores tersebut mulai menyebar.
Rasyal memegangi perutnya, terdapat luka tusukan disana dan itu benar-benar menyakitkan. Rasyal bisa merasakan perihnya racun stigma yang bergejolak melawan penawar yang sudah melebur dengan darah Rasyal.
'Aku sudah menjatuhkan 160 musuh, sekarang hanya tersisa 110 musuh dan aldeva saja yang perlu aku jatuhkan, tapi nampaknya ini tidak akan mudah'
"Mudah apanya?!! Dilihat dari manapun kita sedang dalam situasi berbahaya bego!!".
'kau menyebutku bego, padahal aku sendiri lebih pintar dibandingkan dengan dirimu'
"Apa kau bilang??!".
"Gawat, rasyal terkena tusukan senjata musuh... Biasanya kalau dia tergores sedikitpun, lukanya akan langsung menutup. Tapi kenapa sekarang tidak??" tanya adriel.
Revil mengerutkan alisnya dan menatap punggung rasyal lekat..
"Kurasa jika luka yang didapat kak rasyal berasal dari senjata yang dilapisi racun stigma, itu tidak akan langsung menutup. Terlebih lagi sekarang kak rasyal sudah terluka parah, ini benar-benar gawat""Kita harus segera membantu agent Zain" ucap reiki.
Rasyal menarik nafas panjang dan menutup matanya.
'Royyan... Terimakasih untuk semuanya'."Jangan berterimakasih padaku!! Itu membuatku takut bego!! Sudah kubilang biar aku saja yang mengambil alih pertarungan!!".
Rasyal tersenyum. 'Aku Rasyal zainuri Astraya sangat senang bisa bertemu denganmu dan bertarung bersamamu sampai hari ini. Mulai sekarang, aku membebaskanmu.. Pergilah jauh dari tubuhku, karena aku sudah tidak tahan lagi. Aku akan berjuang dengan sisa tenagaku.. Sampai saat itu tiba, aku ingin kau tetap mengingat kalau kita pernah berjuang bersama'.
"Apa yang kau katakan rasyal!! Kita akan berjuang bersama... Tidak peduli apapun hasilnya, untuk sekarang aku tetap tidak mau terbebas jika keadaanmu masih seperti ini. Oh ayolah, kau sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri. Jangan membuatku terdesak pada pilihan yang nantinya mendatangkan penyesalan!!"
Rasyal terkekeh.. 'Kau benar-benar cerewet.. Kumohon royyan, aku ingin bertarung sendiri... Kembalilah ke tempatmu'.
"Rasyal..."
'Tolonglah...'
"Tidak ada pilihan lain kah?? Baiklah, jika itu keinginanmu maka aku tidak bisa menolaknya. Kau juga harus mengingat kalau kita pernah berjuang bersama sampai hari ini.."
'Tentu saja.... Terimakasih'
Rasyal membuka matanya dan kini kedua matanya berubah menjadi hazel seutuhnya.
Aldeva tersenyum miring.. "Matamu sudah kembali seperti semula, Itu berarti setan kecilmu itu sudah melarikan diri dari tubuhmu bukan??"
Rasyal menegakkan tubuhnya, luka tusukan diperutnya benar-benar menyakitkan dan tidak henti-hentinya mengeluarkan darah. Dia membalikan badannya, dan menatap kearah seluruh rekan-rekannya.
"Kalian kembalilah ke markas besar dan laporkan semuanya kepada pemimpin... Aku tidak pernah membunuh manusia, termasuk mereka, oleh karena itu aku perlu bantuan yang lain untuk menyergap musuh-musuh yang sudah aku jatuhkan"
"Tapi bagaimana denganmu rasyal!! Kamu pikir aku bisa meninggalkanmu begitu saja!!" teriak adriel.
Rasyal tersenyum tulus. "Terimakasih". Dia pun menembak adriel menggunakan pistol obat bius. Pandangan adriel mengabur, dia pun tak sadarkan diri dan hendak jatuh namun ethan dan reiki menahannya.
Revil menatap rasyal dengan tatapan yang sulit diartikan. "Apa lo pengen jadi so jago dan bertarung dengan kekuatan lo sendiri??!!! Kita itu rekan lo!!! Sikap lo seakan menunjukan kalau kita gak berguna tau gak?!!!! Kenapa lo jadi egois gini sih???!!!!".
Revil berteriak dengan nafas memburu dan wajah memerah. Dia benar-benar kecewa dengan keputusan kakaknya, meski dirinya tau kalau semua keputusan kakaknya memang untuk kebaikannya. Tapi tetap saja dia tidak terima jika harus meninggalkan kakaknya seorang diri disini.
"Biarpun bocah-bocah kecil itu berhasil melarikan diri dan melaporkan semuanya kepada pemimpin kalian. Itu semua tidak akan berguna karena sampai saat itu tiba aku sudah menguasai semuanya, apakah kau tidak berpikir kalau usahamu ini sia-sia??". Tanya aldeva.
Rasyal tersenyum, dia menatap revil lekat dan menurunkan kelopak matanya.
"Aku sudah tidak tahan lagi, luka yang kudapat sudah terlalu parah. Oleh karena itu kemungkinan aku selamat tidak akan sampai 10%. Rasa sakit yang kudapat saat ini pun sebenarnya sudah tidak dapat aku tahan lagi. Tapi sebelum saat itu tiba, aku ingin bertarung sampai akhir dan memastikan kalau masih ada orang yang melihat seberapa keras perjuanganku untuk mempertahankan apa yang telah lama aku lindungi dan menerapkannya dimasa depan"."Gue gak mau kehilangan lo kak!!!! Seharusnya lo ngerti hal itu!!! Kenapa lo keras kepala banget sih?!!!" bentak revil.
"Gue ngerti perasaan lo tapi, keputusan gue udah bulat. Kalau kalian gak pergi ke markas besar sekarang. Kalian akan gue bunuh". Ancam rasyal.
Revil, Reiki ethan dan meira tersentak ketika mendengar ancaman rasyal. Baru saja revil ingin menyela namun omongannya sudah terpotong.
"Kak, lo kena-"."Revileon Andrea Astraya!!!".
Revil tersentak ketika mendengar teriakan dari rasyal."Jalankan Sacrifice Protection"
Deg
Revil diam tertegun ketika perintah yang tidak pernah ingin dia dengar keluar begitu saja dari mulut rasyal. Revil tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, perasaannya bergejolak dan tiba-tiba hilang begitu saja. Amarah yang membara seketika hilang begitu saja. Pikirannya kacau dan dia tidak bisa berpikir hal lain lagi.
"K-Kak..."
"Agent zain..." lirih meira.
"Hal itu..." lanjut ethan.
Reiki menggeleng. "Tidak mungkin.."
"Jalankan Sacrifice Protection Sekarang!!!".
Revil menutup mulutnya, dia pun menegakkan badannya. "Baiklah".
Dia membalikan badannya, begitu juga dengan ketiga temannya. Meira sudah tidak bisa membendung air matanya lagi begitu juga dengan ethan. Reiki menggigit bibir bagian bawahnya ketika merasa tidak berguna dalam pertarungan. Sedangkan revil, dia hanya terdiam tanpa memasang eskpresi apapun. Emosinya seakan menghilang seketika dan pikirannya kosong.
"Sacrifice protection... Itu adalah sebuah strategi yang digunakan agent Bastrain untuk melindungi sesuatu dengan mengorbankan sesuatu. Jadi kau menyerah dan mengorbankan dirimu hanya untuk melindungi bocah-bocah itu?? Tidakkah kau berpikir kalau pengorbananmu itu sia-sia. Dahulu sekali, para pemimpin Bastrain melakukan sacrifice protection dan korbannya adalah diriku, tetapi tidak ada yang menguntungkan dari hal ini. Kebencian masih tersebar dimana-mana, meskipun aku akui kalau akulah yang memulai perang ini, tapi itu tidak akan terjadi jika para pemimpin kalian tidak menebar benih kebencian dalam diriku " ucap aldeva.
Rasyal berdehm dan tersenyum miring.
"Aku tidak pernah bilang kalau aku melakukan sacrifice protection karena aku menyerah. Aku tidak menarik kata-kataku karena itulah jalan hidupku. Sudah kubilang sebelumnya, kalau aku akan bertarung sampai akhir bukan?"..........
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasyal [TERBIT]
AcciónRasyal Zainuri Astraya. Gadis cantik dengan sejuta kelebihan. Tangguh dalam pertarungan dan cerdas di segala bidang. Dia adalah putri keluarga Astraya. Sebuah keluarga harmonis dan kaya raya yang membangun dan mengelola organisasi pemberantas mafia...