Sesampainya di tempat tongkrongan tersebut, aku pun bertanya ke pada Sarah, mungkin dia berubah pikiran "
"Ini dimana ?" tanya Sarah.
"Ini tongkrongan kami." Jawabku.
"Kok, gak ada tempat duduk nya ?" tanya Sarah.
"Oh, itu kami ningkring bukan dibawah sini, tapi di atas sana." Jawabku, sambil melihat keatas.
"Diatap ?" tanya Sarah.
"Iya." Jawabku.
"Kamu mau kesana, atau mau pulang aja ?" tanyaku.
"Mau keatas sana, kayaknya seru bisa melihat langit cerah."
"Serius kamu mau naik kesana ?" tanyaku.
"Iya dong." Jawabnya.
"Ya udah, kita keatas"
Aku dan Sarah naik keatas, dan bertemu dengan dua sahabatku.
"Hai, udah lama nunggu?" Sapaku.
"Lumayan sih, tapi kok ada Sarah ?" tanya Wawan.
"Iya, aku mau ikut kalian kesini, soalnya aku tidak ikut nyoret – nyoret baju, dari pada pulang juga kan bosan."
"Iya, ini tadi aku ngobrol, dari pada dia sendirian, mending sekalian aku bawa kesini." Ucapku.
"Ciee, berduan." Rayu Rio.
"Ihh, apa sih." Ucap Sarah, dengan sedikit malu.
"Rio, kamu bisa aja nih." Ucapku.
"By the way, Kita ngapain nih untuk kelulusan kita" Sambungku.
"ngapain yah." Ucap Rio, sambil berpikir.
"Gini aja deh, pertama, kita harus tau impiannya sarah, soalnya, dia udah ada disini, jadi sekalian ajakan kita pengen tau impiannya dia." Ucap Wawan.
"Oh iya, Sar, caranya kamu berdiri di tengah, situ," sambil menunjuk ke tengah " terus kamu liat kelangit, tutup matamu dan teriakkan impianmu." Ucapku.
"Harus begitu yah?" tanya Sarah.
"Iya dong, kita semua juga begitu kok waktu kesini." Jawab Rio.
"Tapi kalian ikutanlah, kan aku gak tau impian kalian." Ucap Sarah."
"Baiklah, kita juga ikut. Kawan – kawan Ayo!" ucapku.
Ditengah kamu berbaris kesamping dengan posisi Sarah dan Aku di tengah, Wawan dikiri, dan Rio di Kanan.
"Ok, aku duliu yang mulai yah." Ucap Rio, dengan semngat.
"Aku ingin menjadi Pilot, biar bisa terbang ke berbagai negara !" teriak Rio sambil menatap langit.
"Aku ingin menjadi pengusaha sukses, biar bangunan yang sedang kupijak ini menjadi milikku dan teman – temanku!" teriak Wawan sambil natap langit.
"Aku ingin menjadi orang yang bisa membanggakan Ibu, sahabat, dan negaraku!" teriakku sambial menatap langit.
"Aku ingin menjadi Wanita yang bisa membantu keluargaku dan ingin menjadi seniman yang hebat"
Kami pun tertawa, atas kebodohan tersebut, tapi itu sangat seru dan menyenangkan. Setelah itu kami pun duduk di kursi kayu yang pernah kami buat dulu, dan atapnya terbuat dari terpal biru biar tidak kepanasan kena sinar matahari.
"Kalian, sering nongkrong disini ?" tanya Sarah.
"Iya, Aku, Rio, dan Wahyu sering nongkrong disini sepulang sekolah" Jawab Wawan.
"Banyak kenangan yang kita ukir ditempat ini." Kata Rio.
"Pokoknya, kalau ada libur, dan udah sukses, kita ngumpul disini lagi yah!" ucapku.
"Do'a kan saja, aku bisa mendapatkan tempat ini untuk kalian."
"Amin" Ucap kami.
"Sar, kenapa kamu mau jadi seniman?" tanyaku.
"Itu, aku pengen bisa berkarya, pengen membuat lukisan terkeren didunia, dan aku juga ingin membuat film, intinya sih aku pengen berkarya di dindustri film." Jawab Sarah.
"Jadi Aktris dong?" tanya Rio.
"Bukan, aku mau jadi sutradara, dan penulis." Jawab Sarah.
"Oh, kirain mau jadi Aktris, soalnya kamu cantik." Ucap Rio.
"Emang aku cantik yah?" tanya Sarah.
"Kata Wahyu sih cantik." Jawab Rio, sambil tertawa.
"Apaan sih Rio" Ucap sarah.
"Tau nih, Rio" Ucapku.
Kami pun menghabiskan waktu di tempat itu sampai sore Jam 3.43 PM, kami pun pulang kerumah masing – masing, tapi aku harus mengantar Sarah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HiRO - Become Hero
FantasyHai, namaku Hiro, dulunya aku manusia biasa tapi di suatu hari ada musibah yang terjadi padaku, aku bingung harus memulai cerita ini dari mana, tapi sepertinya akan kuceritakan sebisaku karena aku bukan lah penulis yang hebat, tapi kupikir lewat med...