10. Ospek

7 0 4
                                    

Setelah melewati masa latihan 1 bulan, di kampus pun memulai kegiatan Ospek. Seperti kegiatan ospek pada umumnya, hanya sekedar perkenalan kampus dan apa saja kegiatan dan rutinitas sebagai mahasiswa baru. Hari pertama berjalan dengan lancer namun di hari kedua ospek, ada beberapa oknum mahasiswa yang menggunakan jabatannya sebagai Kating untuk mengganggu mahasiswi baru yang lewat didepannya.

Aku sangat benci ketika seseorang hanya mengandalkan jabatannya untuk melakukan hal sesukanya kepada orang yang dibawahnya. Saat itu bikan hanya mahasiswi baru yang mereka ganggu tapi juga salah satu sahabatku yaitu Sarah ikut di ganggu mereka.

Aku mungkin sedikit memaafkan perilakunya seperti itu, tapi lama – kelamaan semakin tidak jelas motifnya untuk mengganggu mahasiswi baru, sampai suatu waktu aku berjalan menuju ruangan ku bersama Sarah untuk mendengarkan materi dari beberapa Kating, tapi aku dan Sarah telat saat itu, jadi pekarangan kampus tampak sepi karena sudah masuk ke kelas, dan aku bersama Sarah buru – buru ke kelas dan saat di tangga aku san Sarah dihadang oleh Kating yang berengsek.

"Hei, Telat ya?" ucap salah satu Kating.

"Iya kak, ini kami lagi mau ke kelas." Jawabku.

"Eit, sebentar." Ucap salah satu Kating, "sepertinya gw melihat bidadari nih." Melihat ke Sarah.

"Maaf kak, kami buru – buru ke kelas." Ucapku.

"Ya udah, lu duluan aja, biar bidadari cantik ini sama gw." Ucap salah satu Kating.

"Maaf kak, aku sedang buru – buru." Ucap Sarah.

Kating itu sungguh membuatku kesal, menghalangi jalan ku untuk masuk ke kelas. Aku dan Sarah sebisa mungkit membantah apa yang iya katakan dan mulai mendorongku.

"Eh, lu gak usah sok jagain cewe ini, bukan pacarnya kan lu!" Bentak Kating, " kenapa, kok diam?"

"Maaf kak, saya tidak suka dengan kalakuan kalian seperti ini." Ucapku menatap Kating.

"Udah, jangan diladeni Wahyu." Ucap Sarah dibelakangku dan memegang lenganku.

"Oh, udah berani melawanlu, masih maba udah berani." Bentak Kating dan mendorongku.

Salah satu dari Kating memegang kerah bajuku, dan menarikku ke lapangan. Apa boleh buat aku pun sudah muak dan menghajarnya dengan pukulanku tepat di wajahnya. Perkelahian pun dimulai dan tentu saja itu mearik perhatian seluruh orang yang ada di kampus.

Untung saja aku bisa ilmu bela diri, jadi aku hanya beberapa kali terkena pukulan dari tiga Kating berengsek itu. Tiba – tiba Prof. Irwansyah melihat kejadian tersebut dan mencoba memisahkan ku dengan kating tersebut.

"Eh, kalian ini." Bentak Prof, "ada masalah apa kalian?"

"Mereka yang mencari masalah."

"Eh, kunyuk, gak usah sok benar. Ucap kating kepadaku, "Dia gak sopan pak, dan kurang ajar."

"Kamu yah Rangga, udah berapa kali kamu bermasalah di kampus, dan sekarang kamu membuat keonaran." Ucap Prof ke Kating.

"Wahyu, kamu ikut saya ke kantor!"

"Iya Prof." Ucapku.

"Sarah, kamu ke kelas saja, biar aku yang urus ini semua." Ucapku ke Sarah.

"Kamu benerang tidak apa – apa kan Wahyu?" tanya Sarah.

"Tenang, aku bisa mengatasi ini." Jawabku.

Aku melihat Sarah tampak murung saat kusuruh ke kelas. Setidaknya dia tida apa – apa, lagi pula aku bersyukur bisa menyelamatkannya dari Kating – kating berengsek itu.

Saat dikantor Prof. Irwansyah, kami ditanyai soal kejadian yang baru saja terjadi, semua sudah kejelakan, dan aku yakin professor mempercayai ucapanku, karena dia sudah mengenalku. Namun nasib tuga kating tersebut diberikan Skorsing selama satu minggu tidak masuk kampus, dan selama satu minggu itu, dia beri tugas untuk membantu OB kampus membersihkan pekarangan.

Saat masalah ini selesai di ruangan Prof. Irwansyah, aku disuruh untuk tinggal, karena ada yang ingin prof bicarakan padaku.

"Ada apa Prof, kenapa menyuruhku untuk tinggal?" tanyaku.

"Tadi, saat kamu bertengkar dengan mereka apa kamu menggunakan kekuatanmu?"

"Tidak Prof, aku hanya menggunakan Teknik bela diri yang sudah kupelajari dari Om Roy, meskipun terkena beberapa pukulan." Jawabku.

"Syukurlah, jangan sampai kekuatanmu di ketahui orang lain." Ucap Prof.

"Tenang saja Prof, aku sudah bisa mengendalikan kekuatan ku, dan lagi pula kekuatan ku tidak akan bisa keluar karena di sekelilingku tidak ada api." Ucapku.

"Iya, saya tau, tapi bagaimana jika kamu tidak sadar kalau ada api di sekitarmu dan tidak sengaja kamu kendalikan, itu bisa membahayakan orang." Ucap Prof.

"Iya, Prof, lain kali akan berhati – hati untuk melakukan sesuatu."

"Tapi saya tau alas an mu melakukan itu, kamu melindungi teman mu itukan?" tanya Prof.

"Iya Prof," jawabku, "aku tidak suka orang menggunakan jabatannya untuk melakukan hal sesukanya, dan apa lagi mengganggu orang yang aku sayangi."

"Oh, jadi dia pacar mu?" tanya Prof.

"Bukan Prof, dia itu salah satu sahabatku."

"Oh, tapi dia cantik, cocok jika jadi kekasihmu."

"Prof ini ada – ada saja" ucapku sambil tertawa."

"Ya sudah, kamu lanjutkan kegiatan mu lagi." Ucap Prof.

"Iya Prof, kalau begitu saya perisi dulu." Ucapku.

Barujadi Maba sudah dapat masalah seperti ini, tapi yang tadi sepertinya akuterlihat keren di depan Sarah, kuharap dia tidak mendapatkan masalah dikampus,karena dia sungguh – sungguh untuk menekuni perkuliahannya.

HiRO - Become HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang