12. Partarungan

2 0 0
                                    

Dikampus, Kating brengsek itu sudah tidak diskors lagi, kuharap mereka tidak membuatku dalam masalah lagi, aku disini ingin berkuliah dengan nyaman dan tenang agar bisa jadi film maker.

"Hai Sarah." Sapaku.

"Hai, Wahyu, tumben gak telat." Ucapnya.

"Haha, ya maklumlah, rumahku kan jauh." Ucapku.

"Iya jga yah, ya udah ayo ke kelas!"

"Ayo."

Aku dan Sarah sekelas, dan syukurnya seperti itu, jadi aku mau kemana – mana juga bisa bareng dia terus, terlebih kan Kating itu jga pasti akan berulah lagi.

Baru 2 pertemuan Dosen udah ngasih tugas aja, tapi tugasnya gampanglah karena aku bisa kerja bareng Sarah. Jangan nganggap aku yang merencanakan begitu yah, Sarah sendiri kok yang minta buat ngerjain tugasnya dirumahnya.

Saat jam istirahat, Aku ke kantin untuk makan siang, dan sudah pasti bersama sarah, karena aku tidak kenal siapa – siapa di sini selain Sarah dan Pak Irwan.

"Sar, kamu pesan gih, biar aku yang traktir!"

"Widih, tumben nih mau neraktir."

"Ya sesekali kan boleh lah."

"yah, jangan cuma sesekali lah, tiap hari kek, biar gak banyak pengeluaran."

"Trus aku yang bangkrut gitu. Ya udah kamu pesen gih."

"Siap Bos!" Serunya.

Saat Sarah pergi memesan makanan aku menunggu di meja yang biasa kami tempati. Nmapaknya Sarah agak lama karena dia harus antri untuk memesan makanan.

"Heh, Lu Wahyu kan?" Bentaknya."

"Siapa yah ?" Tanyaku.

"Gak usah nanya – nanya segala, mending lu ikut gw sekaang !" Saat itu aku bingung, ini orang siapa yah? Tapi dia menarikku dan mesti ikut kedia, tapi sebelum itu, aku meminta sarah untuk 0tetap lanjut antre dengan Bahasa isyarat.

"Mau kemana kak?" tanyaku.

"Udah gak usah banyak tanya, nanti lu akan tau."

Dia terus menarikku dan sampailah aku di sekitar belakang kampus yang sepi dan hanya ada beberapa Kating yang sedang merokok.

"Kok saya di bawa kesini kak?"

"Dengeryah, lu taukan Rangga teman gw?"

"Gak kenal saya kak."

"Rangga!!!" memanggil temannya itu dan ternya dia Kating brengsek yang kuhajar waktu itu.

"Sekarang lu taukan?" menatapku dan membentak.

"Hei, santai bro, biar dia jadi urusanku." Ucap Rangga."

"Ya udah nih anak belagu silahkan lu hajar."

"Pasti itu." Ucap rangga ketemannya.

"Eh, lu masih ingat gw kan ?"

"Iya Kak, masih." Jawabku.

"Sekarang nih tempat udah sepi, berantem sini sama gw!" mendorongku dengan keras kebelakang.

" Maaf kak, saya gak mau dapat masalah lagi."

"Lu, yang buat gw dalam masalah kemarin, enak aja lu."

"Kan kesalahan mu."

"Wah. Terima ini!" Mengayungkan pukulannya ke wajah ku.

Pukulannya lumayan kencang tapi aku bisa menghindarinya, aku terus menghindari pukulannya sampai dia kelelahan sendiri karena emosinya sendiri.

Saat dia sudah mulai kelelahan, aku pun mulai berbicara lagi."

"Gimana ? udah capek ?"

"Kau hanya menghindari pukulan ku."

"Jelas aku akan menghindarinya, karena aku tidak ingin ada masalah lagi, sudah cukup sampai disini saja, kalau mau bertemu lagi, nanti aja kalau sudah perkuliahan."

"Baiklah, ku pengang kata – katamu, kita bertarung!"

"Baiklah kalau itu kemauanmu."

Aku kekantin dan menemui Sarah yang Nampak sedang menungguku dating.

"Hai, udah nunggu lama yah ?" Tanyaku.

"Iya, udah lama, kamu gak apa – apa kan ?"

"Maaf yah, aku baik – baik aja kok. Mau lanjut makan?"

"Ya, lanjut lah, masa udah dipesen gak dimakan."

"Ya udah, ayo makan!"

Aku dan Sarah makan, namun makannya udah terasa sedikit dingin, dan aku melihat wajah Sarah yang terlihat begitu murung. Mungkin aku akan belikan dia es krim, atau mungkin coklat.

"Buruan makannya Wahyu, udah mau habis jam istirahatnya." Ucap Sarah.

"Iya, sabar atuh, inip tinggal dikit lagi habis."

Habismakan kami berangkat ke kelas dan menunggu dosen. Sepanjang jalan kekelas,Sarah tetap murung, tapi nanti sajalah sepulang kuliah aku akan tanyakan.

HiRO - Become HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang