Sebelum kalian baca, tolong hargai apa yang sudah di tulis. Cukup dengan vote ataupun komen bakalan bikin seneng dan pasti bakalan up terus.
Itu gak susah sama sekali kok, cukup tekan aja bintang di bawah pojok, udah selesai.
' menghargai adalah menghormati keberadaan, harkat, dan martabat orang lain. Menghormati hasil karya orang lain artinya menghormati hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran orang lain '
Enjoy!
.
Ting..tong...Ting...tong...
Ting...tong...
Mendengar suara bel yang di pencet dengan tak sabaran, Kim sung Ryung wanita paruh baya yang sudah memasuki usia 50-an, yang tadinya bersantai sambil membaca majalah kini berdiri ingin membuka pintu melihat siapa yang memencet seperti itu.
Namun, baru saja ia ingin melihat diluar, salah satu pelayan dirumahnya menghadap ke arahnya.
"Maaf nyonya, nona Lisa berada diluar" katanya.
"Pergilah" usir Sung Ryung pada pelayannya membuatnya segera pergi dari hadapannya, wanita itu segera berjalan keluar sedikit berlari, dia sangat merindukan mantan menantu nya itu.
Saat keluar dia melihat Lisa yang kini terduduk di salah satu kursi sambil menatap kosong kedepan, sedikit bertanya tanya ada apa dengannya hari ini?
Sedikit tersenyum Sung Ryung membuka suara. "Lisa? Betapa rindunya aku kepada anakku yang satu ini!" Serunya membuat Lisa menoleh dan tersenyum tipis bangkit dari duduknya saat melihat Sung Ryung merentangkan tangannya dan memeluknya.
Lisa benar benar memeluknya dengan erat, hatinya sedikit menjerit sakit kala sang ibu mantan istrinya menyambutnya dengan sangat hangat seperti ini.
"Kenapa? Cerita sama eomma" bisik Sung Ryung, dia tau ada yang sedang di tahan oleh Lisa, terlihat bagaimana dia mencengkram erat bajunya seolah menyalurkan emosinya.
"Jennie" cicitnya dengan suara lirih membuat Sung Ryung menghela nafas, sudah dia duga pasti karena Jennie, anak satu satunya itu.
Lisa melepas pelukannya memalingkan wajahnya sedikit mengusap wajahnya, namun sedetik kemudian dia tersenyum pada Sung Ryung.
"Kenapa lagi dengan Jennie? Dan mana cucu eomma?" Tanya Sung Ryung membuat Lisa lagi lagi tersenyum kecut.
"Aku kesini hanya ingin meminta alamat apartemen Jennie yang sekarang, karena sepertinya Jennie pindah apartemen lagi, karena aku kesana tadi" jelas Lisa maksud tujuannya kesini, cukup dia tak ingin berlama lama.
"Maaf Lisa, tapi sepertinya eomma tak bisa" kata Sung Ryung dengan berat hati membuat Lisa mengepalkan tangannya.
"Tapi, kenapa tidak bisa?" Lisa bertanya dengan nada rendah membuat wanita itu mengusap bahunya sejenak.
"Bukannya eomma tak mau, tapi ini permintaan Jennie. Jadi maafkan eomma, ne?" Jelas Sung Ryung kepada Lisa membuat wanita itu tertawa sarkas dan menatap Sung Ryung dengan remeh.
"Biar aku tebak, apa kini eomma sedang bersekongkol dengan Jennie?" Sarkasnya membuat Sung Ryung sedikit tersentak kala mendengar suara yang berbeda dari Lisa yang dia kenal.
Dia bisa melihat banyak emosi, dendam, serta amarah di mata anak itu.
"Maksudmu?"
"Maksudku, apakah eomma bersekongkol dengan Jennie hanya untuk membantu Jennie kabur dari apa yang sudah dia perbuat? Hm?"