Sebelum kalian baca, tolong hargai apa yang sudah di tulis. Cukup dengan vote ataupun komen bakalan bikin seneng dan pasti bakalan up terus.
Itu gak susah sama sekali kok, cukup tekan aja bintang di bawah pojok, udah selesai.
' menghargai adalah menghormati keberadaan, harkat, dan martabat orang lain. Menghormati hasil karya orang lain artinya menghormati hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran orang lain '
Enjoy!
.
"Dimana aku harus mencari Jisoo unnie?" Jennie berjalan mondar mandir mengigit jarinya dengan frustasi, saat ini dia seperti putus asa, dia tak tau harus mencari Jisoo kemana sedangkan dia tak tau siapa yang membawa lari Jisoo.
Tak berapa lama ponsel Jennie berbunyi dia melihat sebuah nomor yang tak di kenal mengirimkan nya sebuah pesan, dia membuka nya sedikit mengerutkan keningnya saat melihat isi pesan nya.
Hannam-dong nomor 103
Datanglah jika ingin bertemu dengan Jisoo.
Jennie membulatkan matanya dan mengambil kunci mobilnya dengan cepat keluar dari apartemen nya menuju ke parkiran untuk segera ke sana tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat yang dia dapat dari sikap cerobohnya itu.
Dia memasuki mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke Hannam-Dong tempat di mana katanya Jisoo di bawa, setelah setengah jam menempuh perjalanan akhirnya Jennie sampai juga di sebuah rumah yang cukup besar, dia membuka kaca mobil dan mengintip melihat rumah yang terlihat kosong itu.
Tak lama tiba tiba ada seorang lelaki yang berbadan cukup besar membuka pagar dan mempersilahkan mobil Jennie untuk masuk, Jennie mengerutkan keningnya terdiam sejenak.
"Apa benar di sini tempat nya?" Tanya Jennie dalam hati.
Jennie dengan cepat turun dari mobil, dia berjalan ke arah pintu yang tertutup rapat, sejenak berpikir bahwa mana ada penculik yang menyambutnya seperti ini? Baru saja tadi dia berpikir seperti itu, kembali kali ini seorang pria terlihat di ambang pintu dengan senyum ramah miliknya, Jennie kembali di buat terheran sama semua ini.
"Anda sudah datang ternyata" sambutnya sanbil tersenyum ramah membuat Jennie kikuk sejenak.
"Siapa kamu sebenarnya dan mana Jisoo?" Tanya Jennie kembali membuat pria berambut klimis tersebut tersenyum tipis, Jennie merasa ketakutannya akan orang orang yang bertampang sangar tadi kini menghilang setelah melihat pria yang kini tersenyum ramah hanya berjarak beberapa langka darinya.
"Masuklah Tuan ku sudah menunggu anda, dan panggil saja saya Leo" Katanya pria bernama Leo itu.
"Ikuti saja saya" Lanjutnya sambil berjalan masuk, Jennie terdiam sejenak dia sedikit bimbang untuk mengikuti pria itu namun karena melihat wajahnya yang ramah serta Jisoo yang harus ia selamatkan Jennie dengan yakinkan melangkahkan kaki nya masuk ke dalam mengikuti pria berambyt klimis itu tadi.
Jennie melihat seisi rumah mewah yang benar benar sepi, cctv dimana mana, serta lukisan abstrak yang tertempel di dinding, dan juga rumahnya hanya di isi dengan barang barang antik.