Sebelum kalian baca, tolong hargai apa yang sudah di tulis. Cukup dengan vote ataupun komen bakalan bikin seneng dan pasti bakalan up terus.
Itu gak susah sama sekali kok, cukup tekan aja bintang di bawah pojok, udah selesai.
' menghargai adalah menghormati keberadaan, harkat, dan martabat orang lain. Menghormati hasil karya orang lain artinya menghormati hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran orang lain '
Enjoy!
.
Mino, pria itu kini berada di salah satu club' terbesar yang ada di Seoul, menikmati sebotol The Dalmore 62 salah satu whiskey termahal di dunia, pertama kali di rilis pada tahun 2012 dan hanya di produksi sebanyak 12 botol dengan harga 21.300 USD atau setara dengan 300 juta rupiah.
Menghisap sebatang rokok sambil melihat pertunjukan seorang wanita dengan pakaian yang kekurangan bahan nya berjoget di depan nya sambil berusaha menggoda Mino seperti mencium pipinya, mengelus rahangnya, dan seperti saat ini naik ke pangkuan nya dan menyentuh dirinya dengan gerakan yang sangat erotis.
Mino tidak menanggapi nya sama sekali, dia mengabaikannya merasa tak terlalu penting untuk mengabaikan wanita seperti dia.
"Mau bermain bersama?" Bisiknya dengan nada erotisnya sambil mengelus pelan pipi Mino, pria itu hanya tersenyum dan kembali menghisap rokoknya lalu mengepulkan asapnya di depan wanita jalang tersebut.
"Minggir, aku ingin berdiri, hah ,bitch!" Kasarnya sambil mendorong wanita jalang itu untuk menjauh dari dirinya, seolah tak merasa kasihan karena sudah mendorong wanita itu secara kasar hingga membuatnya terjatuh cukup keras, Mino malah berdiri dari duduknya memperbaiki tatanan jas miliknya, lalu melemparkan uang kepada jalang tersebut dan berlalu pergi begitu saja.
Dia keluar dari ruangan yang sempat dia sewa tadi selama beberapa jam, namun sialnya mood nya kembali turun akibat wanita jalang sialan itu yang berani beraninya mengajak nya one night stand, tentu saja Mino juga pria pemilih yang tak ingin memakai bekas.
Apakabar ama mbak jenjen? :)
"Mino, bagaimana? Puas tidak?"
Seorang lelaki yang terlihat sedikit jauh lebih tua dari Mino berteriak padanya sambil melemparkan senyum nakal dengan alis yang dia naik turunkan untuk menggoda Mino.
"Para jalang mu membosankan, setiap harinya hanya itu yang dia perlihatkan, tubuhnya yang tidak indah sama sekali" kata Mino membuat pria itu tertawa kencang.
"Masih saja pemilih tak ingin memakai yang bekas, apa kabar dengan model itu yang kata mu dia sudah menikah dan memiliki anak itu? Hm?" Tanya nya sambil sesekali tersenyum pada wanita yang melewatinya dan menggoda dirinya.
"Well, dia berbeda. Dia cantik, seksi, dan hemm ada sesuatu yang menurut ku tak di miliki orang lain tapi di miliki olehnya, dan ya aku memilih untuk merebutnya, bagaimana menurut mu?" Ujar Mino sambil menatap pria tersebut, yang di tatap hanya mengangkat bahu nya tak tau.
"Tidak masalah rebut saja. Ku dengar juga cucu dari keluarga Manoban meninggal 2 hari yang lalu"
Mino langsung menatap pria tersebut kala mendengar apa yang ia katakan, pria itu juga menatapnya heran kala Mino menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, merampas segelas sampanye di tangan pria itu lalu meminumnya.
"Ya, aku yang melakukan nya! Gray!"
Gray, pria itu membulatkan matanya tak percaya namun dengan secepat kilat dia merubah ekspresi wajahnya kembali biasa biasa saja, menarik nafas sejenak dan kembali menatap Mino yang keliatan nya memang tidak bermain main.