part 14 "sialan!"

7.8K 1.1K 114
                                    

Sebelum kalian baca, tolong hargai apa yang sudah di tulis. Cukup dengan vote ataupun komen bakalan bikin seneng dan pasti bakalan up terus.

Itu gak susah sama sekali kok, cukup tekan aja bintang di bawah pojok, udah selesai.

' menghargai adalah menghormati keberadaan, harkat, dan martabat orang lain. Menghormati hasil karya orang lain artinya menghormati hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran orang lain '

Enjoy!

.

"Lisa kamu benar benar tidak ingin ikut?"

Rose wanita itu bertanya pada Lisa yang kini hanya berada di dalam kamar miliknya dengan penerangan cahaya yang sangat minim sambil duduk di dekat jendela kamarnya dan terus terusan melihat ke arah luar.

Tidak ada jawaban itu yang Rose dapatkan, Lisa hanya terdiam menatap lurus ke luar dengan tatapan kosong, tak ada gairah hidup yang kini dia rasakan, dia seperti mayat hidup saat ini.

"Lisa, ikut lah ya?" Pinta Rose kembali namun lagi lagi tak ada jawaban, Rose menghela nafas pelan menatap Lisa, sudah lelah rasanya Rose saat ini yang seperti orang bodoh berbicara sendiri.

Rose ikut terdiam, dia mendudukkan dirinya di kasur milik Lisa, dia ikut melamun, namun berbeda dengan Lisa yang hanya melamun dengan tatapan dan pikiran yang kosong, Rose saat ini berpikir bagaimana caranya agar bisa membuat Lisa ikut bersama dengan dirinya.

"Yang terakhir kalinya kamu seharusnya ikut. Dia memilikimu satu satunya, Anne pasti ingin kamu hadir, hanya kamu keluarga terdekatnya, bahkan kamu merupakan orang tuanya, apa yang kamu lakukan disini dengan hanya menatap lurus kedepan seperti patung dan membiarkan putri mu di bawah ke peristirahatan terakhirnya oleh orang orang yang bukan ingin dia lihat?"

Rose berbicara panjang lebar namun sama sekali masih belum ada respon dari Lisa, Rose mengerang frustasi dia tak tau apa yang harus di lakukan nya lagi.

"Jika seperti ini kau sama saja jahatnya dengan Jennie, Lisa!" Baru saja Rose ingin keluar dari kamar milik Lisa namun suara isakkan membuat langkahnya terhenti, dia tau bahwa itu Lisa namun masih tetap bertahan membelakangi Lisa dan tidak berbalik untuk melihatnya.

"Li--lihat lah aku Ro--se, ak--aku lemah, dan karena itu aku tak ingin hadir di upacara terakhir Anne, karena aku tak ingin terlihat lemah di hadapannya Rose, hiks"

Rose menutup matanya tangannya mengepal perlahan, menghembuskan nafas sesak yang berada di dalam dadanya, seolah rasanya dada di tekan oleh sesuatu benda keras hingga membuatnya susah bernapas.

"Justru kamu akan terlihat jika kamu tetap berada di sini" kata Rose dengan nada lemahnya, dia tak tau lagi harus melakukan untuk bisa membuat Lisa ikut ke upacara terakhir putrinya, Anne.

"Ro--se" lirih Lisa dengan mata penuh memohon untuk di paksa, namun dengan keras kepalanya Rose masih mempertahan kan wajah datarnya, tidak ada Rose yang lemah lembut saat ini, yang ada hanya Rose yang datar tanpa senyuman di wajahnya.

"Aku tidak akan lagi memaksa mu, terserah pada mu saat ini" ucap Rose sambil berlalu keluar dari kamar Lisa meninggalkan Lisa yang masih merenung disana.

.

Upacara pemakaman terakhir Anne di hadiri oleh beberapa orang saja, seperti sedikitnya rekan kerja Lisa, Jisoo, Rose, orang tua Lisa dan juga keluarga besar Lisa, sungguh upacara peringatan terakhir Anne di lakukan dengan sangat tertutup, karena Lisa tak ingin para media memotret dan menjadikan kematian putrinya sebagai bahan berita di luar sana hanya demi mendapatkan uang.

MOMMY! I need you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang