| 4 | Namanya EVAN

2.8K 96 2
                                    

Ospek hari ini diisi dengan acara pembekalan materi , full materi, membosankan harus berada di aula seharian. Pembekalan materi ini lebih ke pengenalan tentang apa saja yang bakal kami hadapi di dunia perkuliahan nanti dan tak lupa mengenai pembentukan pribadi tiap mahasiswa/i, nilai-nilai budi pekerti yang harus dimiliki tiap mahasiswa/i.Sore menjelang sang senjapun menyapa.

"Silahkan kembali ke Kamar masing-masing, kembali kesini lagi jam 19.00 untuk makan malam." ucap salah seorang senior jakung yang belum kutau namanya.

"Alhamdulillah" ucap Nena.

"Iya, bisa mandi dan rebahan bentar, kepalaku juga udah berdenyut-denyut pusing nih dengerin materi yang segitu banyak" sahut Freya.

"Lama pula" tambahnya, Nena hanya cekikikan.

Semua bergantian membersihkan diri , di dalam Kamar para ciwi-ciwi (cewek²) mulai bergosip mengenai senior-senior yang ganteng tentulah Gavin termasuk di dalamnya, pasti itu.

"Nena, kamu suka juga gak sih ke kak Gavin kayak mereka ?"

"Aya, kamu bercanda apa, semua cewek juga bakal suka lah ke kak Gavin, kamu enggak .. ?"

"Ganteng sih tapi kalau suka enggak"

"Cukup, kagum itu sudah cukup, itu awal mula rasa suka tumbuh" jawab Nena dengan cepat.

"Kamu pingin banget ya jadi pacarnya ? sainganmu banyak loh Ne, Mereka cantik-cantik, kayaknya juga kak Cindy suka ke kak Gavin"

Nena mengangguk dan menjawab "Gini ya, kak Gavin sempurna, semua juga bakal pingin jadi pacarnya tapi aku gak menggebu, sekedar kagum tapi kalau dianya naksir aku apa boleh buat" Nena tertawa sebelum meralat ucapannya.

"Gak gak, gak mungkin kan ?" Freya pun tertawa mendengar ucapan temannya tersebut.

"Soal kak Cindy, kayaknya bertepuk sebelah tangan deh Ya, gestur kak Gavin gak bergeming sama sekali saat kak Cindy mencoba menarik perhatiannya" timpal Nena lagi.
Freya menaikkan kedua pundak isyarat tak tau mengenai itu.

--------------------- di AULA ----------------------

"Silahkan dimulai makan malamnya dan dalam dua menit harus selesai" ucap kakak senior jakung yang ternyata namanya Beny.

"30 detik lagi"

Semua makan dengan lahap, lebih tepat nya makan dengan cepat, macam bus patas dari mulut langsung ke lambung gak pakek acara ngetem dulu di lidah kek, di kerongkongan kek, gak pakek.

"Lima detik dan selesai, angkat tangan kalian" seru kak Beny saMbil berkeliling.

"Pinter nih, pada abis makannya, kamu baju pink kok masih belum habis, laki apaan makan gak habis ?"

"Bukan nasi saya nih kak, nasi dari regu sebelah di lempar kesini" bantahnya.

"Beneran ? Eh regu kuning regu apa kalian..?"

"Jati kak" jawab mereka serentak yang beranggotakan para cowok.

"Nih si pink baju pink bilang, nasi sisa dari regu kalian, bener gak, Eh pink namamu siapa..?"

"Evan kak dari regu Sengon" jawabnya.

Jangan tanya deh kenapa cowok pakai pink pakai kuning sedangkan regu Freya anggrek pakai coklat, itu semua karena mereka dapat warna itu saat undian warna regu.

Lucu juga sih lihat segerombolan cowok pakai polo shirt pink berlarian kesana kemari selama ospek berlangsung.

"Yang mana yang nglempar nasi ke kamu ?" Evan pun menunjuk salah satu peserta berbaju kuning.

MENCINTAI DUA HATI [END] Sdh Terbit E-BOOK Nya Di Play storeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang