Weekend ini Freya sedang bersiap berdandan cantik sembari menunggu kekasihnya datang, mengenakan dres hitam dibawah lutut yang dipadukan dengan tas kecil tertaut di bahu kirinya, riasannya tipis dan satu penjepit rambut kecil menyibak sisi kanan rambutnya.
"Freya kluar nak tuh si Gavin udah datang"
"Iya ma" Freya berjalan perlahan menuju ruang tamu, kak Gavin tersenyum paadanya dan beberapa kali mengerjapkan mata.
"Kamu cantik" pujinya.
"Makasih"
"Pacar aku"
"iya"
"Nanti gandeng tanganku terus ya"
"kenapa ?"
"Takut kamu dibawa orang haha" Freya tertawa kecil.
"Pamit dulu deh ke mama kamu"
"iya"
Mereka berpamitan dan segera berangkat, jalanan cukup ramai malam itu tapi tidak ada kemacetan, lancar hingga mereka sampai di suatu kafe yang lumayan banyak pengunjungnya. Terdengar lagu merdu yang tengah dilantunkan, kafe itu lumayan besar dengan sisi dalam dan luar, kak Gavin memilih duduk di luar agar lebih romantis katanya.
Pelayan kafe menghampiri "Mau pesen apa sayang ?"
"samain aja deh kak" kak Gavin memesan makanan dan minuman yang sama untuk mereka kemudian pelayan kafe itupun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Terimalah lagu ini dari orang biasa tapi cintaku padamu luar biasa..." Lagu milik Andmesh itulah yang tengah dilantunkan dari dalam kafe.
"Kak masuk yuk"
"Kenapa kamu kedinginan disini ?"
"Enggak kak aku pingin lihat penyanyinya di dalem"
"oke deh" Mereka masuk sambil bergandengan tangan mengedarkan pandang mencari bangku kosong yang bisa mereka tempati.
"Sayang itu kayaknya anak kampus kita deh seangkatan sama kamu juga"
Freya meluruskan pandangannya dan terkejut mendapati Evan tengah bernyanyi disana seketika bibirnya bergetar.
"iya kak" kak Gavin mengayunkan genggamannya, mencium tangan kekasihnya lalu menarik pelan menuju bangku kosong di sudut kafe dan duduk disana.
"Oke Guys kalian menikmati lagunya ?" ucapnya menyapa para pengunjung.
"mau lagi ?"
"mau" jawab muda-mudi para pengunjung yang mendominasi.
"Lagu selanjutnya aku persembahkan untuk seseorang yang sangat aku cintai tapi dia mencintai yang lain"
Sontak membuat riuh suasana kafe, tatapan Evan tertuju pada perempuan yang tengah duduk bersama kak Gavin, hanya sesaat dia memandang dan segera ia alihkan tatkala rasa sakit makin menjalar dalam hatinya.
Evan tersenyum jelas seyum yang dipaksakan dan mulai menyanyikan bait demi bait lagu kedua "Harusnya aku yang disana.. dampingimu dan bukan dya.. harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia.."
Lagu Armada itu yang terlantun dari bibirnya. Terasa sedih sangat sedih semua penonton hanyut dalam nyanyiannya.
Pelayan kafe datang menyajikan makanan yang telah dipesan "Silahkan menikmati"
"Terimakasih" jawab kak Gavin pada pelayan kafe tersebut, dia ambil sesuap makanan dan mengulurkannya pada Freya dengan ragu Feya menerimanya, matanya sesekali melirik seseorang yang terus bernyanyi dengan merdu namun hati yang jelas hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI DUA HATI [END] Sdh Terbit E-BOOK Nya Di Play store
RomanceRank #1 in cintamasamuda Mengenai cinta yg bisa hadir kapan saja Dimana saja dan pada siapa saja Tak terkecuali pada mereka Dilarang plagiat ya.. Expresikan imajinasimu sendiri.. 😊 🍇 sayapun masih perlu banyak belajar 🐣 Rank #01 in Cintamasamuda...