| 2 | Kampusku ini kampusku

5.6K 130 4
                                    

"Panas" celetuk Freya.


"Banget panasnya." sahut seorang perempuan berambut Lurus bermata teduh yang berhasil membuat Freya berbalik menatapnya.


"Aku Nena." tambahnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan dan langsung disambut.


"Aku Freya, bisa juga dipanggil Aya." Nena tersenyum dan mengangguk.Siang itu Freya sedang bersiap menuju lokasi Ospek luar kampusnya. Mata nya berkeliling ke segala penjuru, sedikit memicing saat menatap keatas bangunan gedung karna silaunya sang surya.


"Kampusku ini kampusku." benaknya.


Sudah ada beberapa bus yang terparkir rapi di Halaman kampus. Semua berjalan sesuai jadwal, setelah beberapa sambutan dan doa dipanjatkan, para peserta ospek diperkenankan masuk ke dalam bus masing-masing sesuai pembagian.


"Freya." Panggil seseorang dari salah satu bangku bus dan yah itu Nena.


"Disini duduk bersamaku." ajaknya. Freya mengangguk seraya menghampiri Nena dan duduk di sampingnya. Selama perjalanan tersebut membuat Freya memahami, bahwa teman baru nya adalah sosok yang ceria dan baik hati.


"Kurasa aku nyaman berteman dengannya." gumam Freya pelan.


Satu jam dua jam berlalu. Para peserta mulai lelah, mengantuk dan tertidur. Tak terkeculi dengan Freya dan Nena, mereka juga memilih untuk tidur. Saat mereka terbangun, mereka telah sampai di lokasi ospek, lokasi outbond yang Luas dan Asri, cukup membuat Freya terperangah dengan keasriannya, tentu saja karna Freya pecinta tanaman. Yang semakin membuatnya terpana memandang begitu rapi dan cantik susunan tanaman di setiap sudut bangunan disana.


Para peserta dibariskan di Lapangan yang berada di tengah bangunan dengan desain jawa yang kental. Adzan magrib berkumandang saat seseorang mengumumkan pembagian kamar.


"Setelah ini kalian diperkenankan untuk membersihkan diri dan melaksanakan solat bagi yang mengerjakan, selainnya bisa menunggu dalam kamar masing-masing regu sampai menerima perintah selanjutnya, mengerti ..?"


"Mengerti." jawab para peserta serentak dan mereka pun berhambur menuju kamar masing-masing.


Freya dan Nena berjalan berdampingan menuju kamar regu Anggrek (nama regu mereka).Freya menatap lekat-lekat kamar mereka.


"Joglo ya ini?" gumam Freya seraya melangkahkan kaki masuk, bangunan nya dibuat seperti joglo besar yang dapat menampung kurang lebih sampai 50 orang tapi dalam regunya hanya ada 30 orang.


"Baguslah tidak akan berdesak-desakan saat tidur entar" benak Freya lega.Tidak ada kasur empuk disana, semua tidur di atas tikar dengan satu bantal untuk berdua. Beruntungnya setiap anak diberikan selimut dan itu sangat membantu menghangatkan diri di dalam dinginnya malam yang tak mau beranjak meski fajar telah menyingsing.


Bunyi sirine terdengar tanda perintah berkumpul sekarang. Seluruh peserta ospek bergegas menuju lapangan.


"Untuk seluruh MABA kita akan makan malam bersama di sana (menunjuk ke suata bangungan luas yang letaknya lebih tinggi dari posisi lapangan dimana kami berada sekarang tapi masih terjangkau oleh pandangan kami) itu adalah aula yang akan kita gunakan sebagai tempat pembekalan materi dan tentu saja tempat makan bersama, semua jadwal sudah ada di buku panduan, tidak ada keterlambatan apapun yg bisa ditoleransi, slalulah disiplin, paham..?"


"Paham." kamipun di persilahkan menuju ruang makan.Sebelum mulai makan, seseorang yang pasti dia senior , cantik dan belakangan kutau namanya Cindy berucap :


"Selagi kalian makan, para fasilitator regu kalian akan menggeledah kamar tidur tiap regu untuk mengambil segala macam make up yang kalian bawa karna disini bukan tempat untuk mejeng, tebar pesona dan lainnya." Freya tersenyum geli mendengarnya.


"Yang diperkenankan hanya sisir dan cermin, selain itu akan kami sita dan kami kembalikan nanti ketika acara ospek berakhir, sekarang silahkan berdoa dan mulai makan makanan kalian, makanlah secara perlahan karna besok tidak akan bisa lagi begini."


Imbuhnya dan ditutup dengan senyuman manis yang sontak membuat para peserta saling berbisik.


"Apa ?""Kenapa ?""Besok ngapain ?""Gak boleh makan ?"


Banyak juga yg mulai mengeluh karena make up nya pasti di sita tapi tidak untuk Freya, dia memang tidak membawa make up apapun selain sisir dan cermin.Usai makan malam, semua kembali ke kamar masing-masing.


"Banyak yang ganteng ya senior kita ?" celetuk Nena.


"Emm, aku gak memperhatikan, cuma agak kagum aja ke kak Cindy, dia cantik"


"Ah kamu ngapain merhatiin cewek sih, demen sesama ya ?" ledek Nena.


"Ih apaan, enggak lah cuma kagum aja, jauh banget sama aku. Dilihat dari segi manapun tetep beda jauh" Mereka tertawa berdua.


                                        🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

MENCINTAI DUA HATI [END] Sdh Terbit E-BOOK Nya Di Play storeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang