Jatuh cinta sebuah rahasia,maka biarkan aku mengumbarnya dalam hati.
Sang surya yang tadinya bertengger manis, dengan cahayanya yang menyinari bumi dengan indah sekarang malah condong ke ufuk barat untuk menjemput kekasih tercintanya, Sang senja
Selesai menunaikan kewajibannya sebagai orang muslim, Zahra langsung turun kebawah untuk membantu umminya yang kemungkinan sedang berkutat di dapur.
Ternyata dugaannya benar sang ummi sedang mengaduk-ngaduk sesuatu di dalam wajannya dengan menggunakan clemek bergambar tujuh wajah cogan yang berasal dari seoul. Siapa lagi kalo bukan BTS.
"Lagi buat apa mi?." kata Zahra sambil menggulung lengan bajunya dan memulai mencuci piring
"Opor ayam."
"Tumben bikin opor mi? Pasti ada tamu ya?." tanya Zahra penasaran
"Iya sayang,terus tamunya juga spesial makanya ummi bikin opor ayam."
"Emang tamunya siapa mi?."
"Nanti kamu juga tau kok sayang, yang penting kamu pake baju yang rapi."
Setelah selesai mencuci piring Zahra memilih pergi ke kamarnya untuk melanjutkan nonton Drakor kesayangannya.
"Dek buruan keluar langsung turun, terus jangan lupa pakai baju yang bagus." teriak Raziq dari luar kamar Zahra, sedangkan yang di dalam hanya bodoamat.
Tok..tok..tok
Tok..tok..tok
"Ish siapa sih." kesal Zahra langsung menuju pintu untuk membukanya.
"Abang ganggu." ujarnya lalu melanjutkan aktifitasnya
"Astaga punya adek perempuan kok gini amat, disuruh ganti baju malah pantengin plastik yang unfaedah." ucapnya lalu mengambil laptop Zahra
"Abang ihh sini balikin laptop Ara." pinta Zahra sambil berusaha mengambil laptop yanga ada ditangan Abangnya tetapi nihil Zahra tidak bisa menggapainya.
"Ganti baju terus turun kebawah Zahra." ucapnya tegas tak terbantahkan. Zahra lebih menuruti ucapan abangnya ketimbang nanti kena omelannya yang sangat mengerikan.
Zahra menuruni anak tangga satu persatu dengan pelan, ia mengenakan gamis warna hitam bermotif bunga-bunga warna peach dan di padukan dengan jilbab berwarna hitam.
"Nahh itu anaknya udah datang." ucap umminya lalu menuntun Zahra agar duduk di sampingnya. Zahra hanya menundukkan kepalanya, ia merasa tak nyaman karena di tatap oleh semua orang yang ada di ruang tamu.
"Masya allah cantik banget anakmu to jeng." ucap wanita paruh baya yang ada di hadapan umminya.
"Umminya siapa dulu gitu jeng." ucap ummi mengundang gelak tawa.
"Mari kita mulai acaranya." ucap Abi
"Saya disini ingin mengutarakan keinginan anak saya bahwa ia ingin mengkhitbah anakmu Zahra." ucap teman Abi sekaligus Ayah dari seseorang yang mengkhitbahnya.
"Tapi siapa yang mengkhitbahku?."
"Apa kau setuju nak?." tanya Abi
"Zahra butuh waktu untuk menjawabnya." ucap Zahra
"Baiklah nak Zahra semua jawaban ada padamu, dan saya sekeluarga menunggu kabar baik dari nak Zahra." ucap teman Abi
"Sekarang waktunya kita makan malam, mari." ucap umminya untuk mengalihkan suasana yang tegang ini.
Zahra memilih berpamitan untuk ke kamarnya untuk menenangkan pikirannya.
"Siapa yang mengkhitbahku?."
"Apa perkataanku tadi benar?."
"Aku harus apa? Tuhan tunjukkanlah jalan yang benar agar aku tak salah memilih jalan."
Itulah yang dipikirkan Zahra, tak terasa ia sudah tertidur dengan masih menggunakan baju yang sama.
Jeng jeng jeng siapa yang akan mengkhitbah Zahra?
Maaf update nya lamaa karena udah kelas 12 jadi sekarang lagi sibuk2nya mau pengayaan, simulasi dll. Sekali lagi maapkeun saya permisahh dan mohon doanya semoga saya dan teman2 dilancarkan dalam UNBK dan UASBN dll.
Terimakasih yang masih setia menunggu saya update dan masih setia baca cerita awakard ini. Jangan lupa klik tombol🌟dan comentnya biar tambah semangat😊
Salam sayang untuk para pembaca yang setia❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
Random"Maaf" ucap seorang laki laki yang memiliki postur tubuh tinggi "Iya." "Bolehkah aku mengenalmu?." tanya laki laki tersebut "Tanyakan itu kepada atas yang berhak kepada diriku" jawab gadis yang memakai gamis warna maroon