" Carilah aku di sepertiga malammu dan perjuangkan aku lewat doamu. Maka Allah akan permudahkan kita untuk berjodoh."
Lelaki yang hanya memakai kaos putih dan celana trainingnya itu mengulas senyum saat melihat perempuan yang telah dianggap seperti adik kandungnya sendiri sedang memasak bersama Umminya dan ia bahagia karena perempuan tersebut telah merubah gaya pakaiannya sehari hari.
Perempuan tersebut akhirnya telah berhijrah dijalan Allah. Dan mematuhi peraturan-Nya sebagaimana perempuan yaitu menutupi auratnya. Ya pasti kalian tau seorang wanita terutama yang beragama islam wajib menutup auratnya agar terhindar dari Zina.
"Ehh.. udah lama kamu nak disitu?." tanya Ummi kepada Fahri
"Baru bentar kok mi. Kalian sedang memasak apa? Kok asik banget." tanya Fahri kepada mereka
"Balqis lagi masak sup ayam kesukaan abang." ujar Balqis
"Kalo aku lagi masak capcai jamur sapi bang kesukaan Ummi pastinya." ujar perempuan tersebut
"Kalo Ummi mah tinggal ngajarin mereka aja bang." ujarnya sambil tersenyum
Fahri hanya menggelengkan kepalanya melihat ketiga perempuan tersebut kembali sibuk berkutat dengan peralatan di dapur. Fahri memilih menyusul Abinya yang sedang duduk di teras sendirian.
"Abi kenapa? Ada yang dipikirkan?." tanya Fahri khawatir melihat Abinya yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Duduk Abi ingin mengutarakan sesuatu kepadamu nak."
"Ada apa bi? Apakah sangat penting?."
"Abi ingin kamu segera menikah agar ada yang mengurus kamu dan umur kamu juga udah matang buat membina rumah tangga." ucapnya yang langsung membuat Fahri terdiam seribu bahasa.
"Asal abi tau Fahri paling benci dengan pembicaraan ini." Ingin rasanya Fahri berbicara seperti itu tapi ia tidak bisa ia hanya berbicara dalam batinnya
"Gimana nak?." tanya Abi
"Maafkan Fahri bi, Fahri belum memikirkan tentang pernikahan kalo udah ada saatnya Fahri pasti dipertemukan dengan jodohnya." jawabnya tenang
"Abi tau, tapi abi sama ummi ini udah tua kami berdua ingin melihat anaknya menikah dan abi juga ingin menggendong cucu pertama abi seperti teman teman abi yang sudah mempunyai cucu sedangkan abi?." ujarnya lalu meninggalkan Fahri yang langsung menunduk
"Ya Rabb kuatkan hamba-Mu ini dan pertemukanlah hamba dengan wanita yang kelak akan berjodoh dengan hamba." ucapnya di dalam hati
Fahri memilih membuka instagram untuk menghilangkan rasa jenuhnya sejenak. Entah apa yang terlintas di pikirannya ia mengetik nama Zahra dan yang di cari muncul. Fahri melihat dari kebanyakan dari foto yang Zahra upload di instagram hanya senja dan pegunungan.
Fahri tertarik oleh salah satu foto yang ada di instagram nya Zahra yaitu foto yang menampakkan perempuan yang terlihat dewasa di tambah dengan senyumannya yang begitu manis.
"Cantik." gumamnya tak sadar
"Siapa yang cantik bang?." ucap Balqis heran yang dari tadi memperhatikan abangnya senyum senyum sendiri.
"Astaghfirullah kamu kapan disini dek?." tanya Fahri. Ia kaget melihat adeknya sudah ada di sampingnya refleks Fahri langsung menyembunyikan handphone nya.
"Udah dari tadi kali bang. Emang abang lagi ngapain sih aku panggil enggak jawab dan pas aku kesini lihat abang lagi senyum senyum sendiri sambil lihat handphone enggak jelas kaya orang gila aja." ucapnya kesal
"Anak kecil enggak boleh kepo urusan orang dewasa." ujarnya sambil mencubit hidungnya Balqis
"Ish abang sakit, kasih tau aku atau aku ngadu ke ummi sama abi kalo abang udah punya pacar. Ayo pilih yang mana?."
"Astaghfirullah punya adek kok gini amat ya, iya abang kasih tau tapi kamu jangan kasih tau ummi sama abi dulu oke." Balqis hanya menganggukan kepalanya
"Namanya Zahratun Nafisha al khafi ia salah satu murid abang." ucapnya dengan tenang
"Namanya cantik pasti orangnya lebih cantik kan bang?." tanya Balqis antusias
"Kalo cantik itu jelas soalnya dia kan perempuan kaya kamu."
"Kapan di bawa kerumah bang?."
"Enggak tau."
"Nih ya bang menurut aku ya abang harus tanya alamat dia dimana terus habis itu abang langsung datangin kerumahnya atau istilahnya mengkhitbahnya atau mungkin ta'aruf dulu itu lebih baik bang jangan ada kata pacaran nanti kalo ada pacaran pacaran aku bilangin ke ummi." cerocos Balqis
"Aduh kamu habis makan apa sih dek kok bilangnya kaya orang yang udah dewasa aja." ujarnya sambil memeluk Balqis dengan gemas
"Aku udah dewasa kali bang, udah ayo aku kesini kan buat manggil abang untuk makan siang kok malah jadi cerita kek gini. Pasti sang ratu bisa ngomel nih bang."
"Yaudah ayo kita langsung samperin mereka."
"Kalian tuh ya ditungguin malah keluyuran kemana dulu sih? tanya ummi dengan kesal kepada kedua anaknya
"Udah udah kalian cepat duduk ayo kita makan." ujar abi kepada kedua anaknya
Mereka berempat makan dengat tenang hanya ada suara dentingan sendok. Karena dalam keluarga bermarga FARIZQI dilarang berbicara saat sedang makan.
"Fahri keatas duluan." pamit Fahri
Fahri sudah bertekad akan menjalankan langkah pertamanya. Ia sudah bersiap dengan pakaian yang rapi dan sopan. Fahri langsung mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuruni tangga.
Nissa yang notabene ummi nya melihat sang anak sedang menuruni tangga dengan pakaian yang rapi sedikit heran karena tak biasanya jam segini akan berpergian apalagi hari ini weekend.
"Mau kemana bang? Tumben rapi banget padahal weekend loh."
"Mau menjalankan misi doakan abang ya ummi semoga lancar." ucapnya lalu mencium punggung tangannya
"Ehh abang tunggu jelasin dulu misi apa?." teriak ummi
"Misinya masih dirahasiakan ummi." balas Fahri dengan teriakan juga
Halo para pembaca setiaku jangan lupa kasih aku 🌟 dan komentar atau saran biar tambah semangat wkwkwk.
@lalissaaaa_
Hamsahamida ❤
Banjarnegara Seoul, 14 Februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
Rastgele"Maaf" ucap seorang laki laki yang memiliki postur tubuh tinggi "Iya." "Bolehkah aku mengenalmu?." tanya laki laki tersebut "Tanyakan itu kepada atas yang berhak kepada diriku" jawab gadis yang memakai gamis warna maroon