5

175 5 0
                                    

Hari ini jihan sudah pulang ke rumahnya karena ayahnya yang menjemputnya di mansion entah dari mana ayahnya tahu, dan kini ia sudah rapih dengan seragam sekolahnya dan tumben banget kedua orangtuanya ada di rumahnya.

"Hai sayang, ayo sarapan bersama" ucap chintya sedangkan jihan hanya diam,ia sangat malas ngomong dengan jalang seperti chintya

"Bibi aku berangkat ya bi, jangan lupa sarapan ya dah bibi"

"Lah non gak mau sarapan dulu?"

"Enggak bi males ada manusia penuh drama, yaudah ya dadah bibiku lopyu" ucapnya dan langsung pergi keluar rumah

"Sampe kapan sih jihan mau menerima ku sebagai ibunya, apa aku belum menjadi ibu yang baik buatnya?" Tanya chintya yang di buat sedih

"Apa yang kau katakan chintya? cepat atau lambat pasti jihan akan mengakui mu, dan akan menyayangimu setulus hatinya" ucap Wijaya menenangkan

"Baiklah Wijaya akan ku tunggu waktu itu, cepat habiskan makananmu, kau hari ini ada meeting bukannya?"

"Iya chintya"

'cih sandiwaranya bagus banget' batin bi ema

Saat ini Jihan sudah berada di kelasnya. Dan yang membuat Jihan bingung kenapa orang orang yang ada di kelasnya selalu membaca buku buku tebal, Jihan yang melihatnya aja sudah mengedik ngeri. Dan tumben sekali jihan tak melihat gilang, biasanya dia sudah ada di mejanya dan di temani oleh buku tebalnya, tapi jihan tak ambil pusing ia langsung meletakkan tasnya di atas meja dan keluar dari kelas itu yang membuatnya muak

"Woy jihan sini" teriak seorang jihan pun menghampiri orang itu.

"Beliin gue es ke aus nih" ucap jihan yang sudah duduk di kursinya

"Dih ogah" ucap mereka serentak

"Eh noh ada babu, woy gilang sini lo" ucap aldo menunjuk gilang dengan dagunya dan gilang pun menghampirinya

"Kenapa?" Ucap gilang dingin

"Temen gue aus jadi beliin minum ye" ucap aldo seenak jidatnya

"Eh cupu tumben amat lo ke kantin pagi pagi, biasanya baca buku tebel lo yang gak berguna wkwk" ucap wildan sedangkan Jihan memutar bola matanya malas

"Emang gue gak boleh kesini? Gue diam bukan berarti gue takut ya sama lo semua" ucap gilang dengan tatapan datar dan dengan nada memperingati

"Wedeh wedeh coy si cupu udah mulai berani sekarang" ucap Yuda dengan nada tengil

"Heh lo harus inget ya lo itu siapa, lo itu cuma anak miskin yang dapet beasiwa jadi gak usah belagu" ucap jihan santai tapi menusuk

"WALAUPUN GUE CUMA ANAK PENYAPU JALANAN GUE BANGGA GAK KAYA LO ANAK ORANG KAYA TAPI GAK PERNAH DAPET KASIH SAYANG DARI KEDUA ORANGTUANYA" ucap gilang lepas kontrol dan itu membuat jihan bungkam

"YANG HARUS LO INGET JUGA, LO BOLEH NGEHINA GUE TAPI LO GAK USAH NGEHINA ORANGTUA GUE! DAN LO ITU GAK BERHAK SAMA SEKALI BUAT BICARA KAYA TADI" teriak gilang di depan muka jihan

Bugh! Satu tinjuan dari wildan untuk gilang.

"LO GAK USAH BENTAK TEMEN GUE KAYA GITU ANJING! GAK TAU DIRI BNGST" ucap wildan emosi

"LO GAK TAU APA APA TENTANG KELUARGA GUE MENDING LU DIEM PECUNDANG!" ucap jihan sambil mengebrak meja

Seisi kantin menjadi ricuh aldo, ezra dan yuda pun membubarkannya takut nanti ketahuan guru.

"Heh lo cewe gatel, sok cantik mau ngapain lagi sih lo? Mau pencitraan? Mau bikin sensasi lagi?" Tanya vika dengan nada sombong

"GAK USAH IKUT CAMPUR BANGSAT!" Teriak jihan, sedangkan wildan hanya menatap vika malas dan datar

TROUBLE MAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang