#2

590 91 3
                                    

"hampir gue nyebut lo ngehomo wkwk"temannya menepuk pundak Alex agak keras.

"Plis lah Gilang,Jangan salah paham,gue lagi mode malaikat nih bantuin mahasiswa kasian dia pipinya lebam di tonjok polisi"Alex melipatkan tangannya di dada.

"Lu setiap hari IBLIS,jangan sok suci lo jijik gue dengernya"balas Gilang dengan decihan kecil.

"Btw cowo nya putih bener anjir, gile mulus kali itu ya terus juga wajahnya itu loh sumpah dia lebih cantik daripada Jamilah"teman yang lain menimpali perkataan Gilang membuat Alex mengerutkan matanya.

"Ohh jadi lu yang homo ya Abdul?segitu dibilang cantik,iya?dia lebih ke manis cuk manis!cantik beda lagi kelihatannya"balas Alex menatap sengit Abdul.

"Jadi kita tau siapa yang homo kan?"mata Gilang melirik Abdul.

"Asu kalian,gue punya pacar sendiri daripada kalian yang jomblo keliatan punya bibit homo nya"ucapan itu sukses membuat Alex tertawa keras,hingga mendapat lirikan semua orang.

"Suruh siapa jujur amat nyebut tu mahasiswa cantik,hei denger ya jodoh gue di mana-mana bisa milih siapa aja"

Alex menyombongkan dirinya dengan mengusap rambutnya ke belakang tangan Gilang menepuk tangan Alex membuat pandangan Alex beralih kearah Gilang.

"Lex,semua anak STM datang!ayo!!" Gilang menunjuk rombongan bercelana abu-abu.

Begitu Alex melihat itu tampak ragu untuk bergabung, memikirkan alasan untuk tidak mengikuti demo itu.

"Duluan aja, gue mau Buang hajat yang penting kalo misah diem di titik kumpul ya" Setelah itu Alex pergi menjauhi Gilang dan Abdul dengan tatapan Heran tapi mereka hanya bertatap lalu pergi begitu saja.

Sedangkan Alex melirik kebelakang dipastikan kedua temannya pergi untuk tempur tidak melihatnya bersembunyi sekarang.

"MAAF KAK BARU KELUAR TADI SEKOLAH!"

Seandainya Alex tidak membantu mahasiswa itu pastinya ia sudah pulang duluan dan tidak mengikuti demo ini, dia dliputi binggung antara pulang atau diam di titik kumpul, matanya melihat sekelilingnya yang sudah banyak anak STM.

"Hei Lex nggak ikut tuh?"teman basis nya bernama Sandra berdiri disamping nya ikut menonton.

"Gak,gue gak mood"

"Oh ya lu habis tolongin mahasiswa ye? Gue hampir teriak lo homo anjir parah men..! Untung gue liat lebamnya kagak jadi deh"jelas Sandra dan hal itu mendapat tepukan di kepalanya dari Alex.

" lKebiasaan gitu doang dibilang homo,separah apa sih sampe nyangkanya homo?"Alex juga merasakan pipinya memerah membayangkan yang tadi.

"Lu nangkup wajahnya tiba-tiba jadi gue kira lu mau cium- ehh itu yang lu tolongin bukan sih?"jari telunjuk Sandra menunjukan kemana arah pandang dan disana lah ada lelaki itu dan polisi yang tengah mengobati pipinya dengan es yang dibungkus kain.

"Yup..."

"Jernih ya kulitnya,btw rasanya gimana udah ngelus pipi tu orang?"

"Biasa aja"Alex berkata dusta padahal dalam hatinya ingin berteriak Mulus dan ingin menyentuhnya lagi.

"Ahh,kayaknya Gue pengen ikutan demo itu juga,gimana sama lu?"

"Gue ikut"

Alex dan Sandra langsung berlomba melewati kumpulan mahasiswa untuk tembus.

"AWAS KAKAK!!BIAR KAMI YANG MAJU!"Teriak Alex dengan membara melewati banyak mahasiswa untuk ikut bersama anak STM yang lain.

Adi yang mendengar suara itu melihat Alex berteriak keras,membuat dia tersenyum lagi melihat itu.

Bad RomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang