#8

344 48 8
                                    

Dipikiran Adi hanya satu,yang tadi meneriakan namanya pasti Alex sedangkan tembakan terdengar disekitar sini,ia takut Alex kenapa-napa sungguh dia sangat takut hingga menggigit bibirnya kuat-kuat.

"Mas Adi/Adi!!" dari sisi kanan dan kiri datang 2 orang berbeda golongan.

Dimas juga Alex,keduanya saling bertatapan membuat aura masing-masing.

Adi lega ketika mendengar suara yang dikenalnya.

"ini jam 5 sore pelajar kaya kamu waktunya pulang bukan disini.pantes aja kami Polisi membubarkan aksi anak STM dengan cara yang berbahaya"Ucap Dimas mengintimidasi kepada Alex.

"loh gak boleh gitu dong pak,ini juga ke mahasiswa loh,contohnya kaya anak ini dia diam saja pas ada suara tembakan karena serangan panik"balas tentara dengan tegas.

Dimas tidak menjawab,menghela nafas lalu ia keluarkan agar tidak terlalu emosi.

"Dengar tuh,kasian kan Mas Adi.makanya jangan main kasar jadi polisi malah ngelukain orang banyak jadinya"perkataan Alex seolah merendahkan kerja kepolisian,yang merasa matanya berkedut siap meluapkan emosi karena salah satu hal yang paling Dimas benci membawa nama Kepolisian dalam keburukan.

"ehh jadi mahasiswa ini namanya Adi ya?" tanya sedangkan Adi mengangguk pelan di dada sang tentara.

"kerjanya apaan juga ikut demo?STM mana kamu?saya tandain nanti" ucap Dimas tiba-tiba mengancam sekolah Alex.

"ini pelajar STM?"Tentara menatap Alex dari atas hingga bawah ada yang aneh dari pakaiannya.

"iya,udah gak sopan sama yang lebih tua bawa-bawa profesi orang lagi,belajar adab dulu disekolah"Dimas kali ini lebih ngotot menatap Alex.

"H-"

"jangan baper dong,gitu doang terpicu,ini emang sifat murni saya pak.jangan bawa-bawa sekolah lah kalo dendam pribadi"

"T-"

"silahkan jilat ludah sendiri,nyadar kah kamu bawa kepolisian juga?jangan bilang kalo kamu bilang ini bukan ke saya,sebag-"

"TOLONG 1 TANDU KEMARI DAN 4 ORANG PENOLONG"teriak Tentara itu tiba-tiba membuat Alex membelalakan mata melihat dimana Adi sudah lemah tak ada gerakan apa-apa sedangkan Dimas hanya diam sama cemas dan kagetnya seperti Alex.

"kelakuan kayak bocah,nggak nyadar ada yang sakit apa?daritadi saya coba buat menjauh dia nggak mau,tau yang dia bisikin sama saya?" kali ini suara tentara itu menggeram dengan tatapan serius.

"untuk lerai kalian,tapi kalian lupa sekitar atau lupa apapun taunya bacot doang!"perkataan sarkas itu menusuk hati keduanya.

setelah berkata itu 3 orang datang dengan 1 orang membawa tandu lipat.

"kami PP,siap membantu!apakah korban mengalami luka fisik?"

membuka tandunya melepaskan tas Adi lalu ia pindahkan tubuhnya keatas tandu.

"tidak, dia hanya pingsan baru mengalami serangan Panik hingga 2 kali sampai dia pingsan"

Alex melihat itu hanya diam menunggu.

"buka pakaian setengah dari korban kami akan memulai pemeriksaan"penolong pertama membuka kancing atas kemeja Adi juga melepaskan jam tangannya.

"apa respon?"penolong ke dua bertanya,dengan mengibaskan tangan di hadapan mata Adi.

" tidak"

"nafas Ada!"

"pemeriksaan denyut nadi penolong ke 2,hitung 1 menit"

Dimas hanya diam lalu melangkah pergi sana,meninggalkan Alex dan sekumpulan tentara yang menolong Adi tanpa mengucapkan apapun,entah apa yang dipikirannya.

"detak nadi melemah namun korban baik-baik saja,bawa ke camp biarkan istirahat hingga sadar"Keempat tentara itu berdiri membawa Tandu.

"kami duluan Pak"salah satu dari 4 orang tentara hormat sebelum akhirnya pergi.Alex hampir ikut namun pundaknya ditarik begitu saja oleh tentara yang pertama menolong Adi.

"Santai dulu,kemari!"

Alex menurut saja berdiri disampingnya.

"pak polisi itu pergi ya?oh ya nama saya Alif Purnawanto panggil saja Alif.jadi begini saya minta kamu ikut untuk pulang pake mobil saya sekarang karena ini udah magrib loh saya gak mau lihat anak sekolah berkeliaran jam segini di aksi demo"

"tapi itu kakak saya pak,masa ninggalin kakak sendiri kayak begitu"ujarnya berbohong.

"buktinya ini loh saya pake jas kakak" sebelah tangan Alex mencubit baju lalu ia tunjukan pada tentara itu.

"oke oke,saya temuin kamu sama kakakmu di camp"

Alex berteriak senang dalam hatinya namun gelisah secara bersamaan takut ketahuan berbohong.

"makasih pak!"

lalu keduanya berjalan bersama menuju camp.

------
(penting):

1,pelukan cara untuk buat seseorang nyaman untuk melupakan emosi/rasa.

Q:kenapa gak dibawa mundur aja/digendong?malah diem pelukan disitu?
A:untuk kena serangan panik si Adi ini cenderung kaku/gak bisa bergerak,diem kaya patung aja gitu jadi biar gak kaku biasanya dipeluk agak lama biar lemas/tenang dulu baru bisa jalan/digendong.(keponakanku kayak gini soalnya)

2.pengalaman ketika polisi trigerred gara" di sarkas pas SMA tapi ku melawan,ya kayak gitulah obrolannya gak jauh bawa nama sekolah biasanya X(

3.mas tentara nya lebih tua dari mas polisi.

4.polisi/tentara bicaranya formal,saya juga kaku ngomongnya.

Bad RomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang