#10

292 46 5
                                    

begitu sudah diluar Alex membuka log panggilan ragu untuk menekan panggilan dengan nama Randi.

"hei,mending saya aja yang telepon, kamu bantu makan buat kakak kamu aja"

'dia masih percaya Anjir'perasaan Alex tidak enak mengenai kebohongan itu.

"eerr gak sama bapak aja?" Tanya Alex berani,sungguh itu jawaban paling salah.

alisnya terangkat sebelah bertanya pada Alex seolah ia lebih tau,"sama keluarga lagi lah masa sama saya yang bukan siapa-siapa,ayolah kamu kan gak tau siapa yang bakal kamu telepon begitupun saya"

Alex mengangguk saja binggung membalas apa.

"yaudah sana,kasian kepanasan di dalem"titahnya.

melihat wajah tentara itu yang sepertinya polos,Alex jadi tidak tega untuk terus menyimpan kebohongan ditambah perasaannya tak tentu membuat semakin sulit.

"ngapain liat wajah saya sambil ngelamun gitu,ada mau diomongin emang?"Alif begitu peka melihat ekspresi Alex yang memang canggung dan mulutnya buka-tutup ingin mengatakan sesuatu.

"pengen aja tapi nanti ya pak,saya kedalam dulu kasian Mas Adi sama ini hapenya pak"begitu ponsel sudah ditangan Alif,Alex  berbalik dengan cepat menghindari kontak namun pegangan dipundak pundak Alex mencegah untuk pergi.

"ini dikunci gak?"tanya Alif menggoyangkan ponselnya.

"gak dikunci kok,buka langsung aja"begitu pegangan dilepas Alex langsung masuk kedalam camp.

"jadi saya harus telepon yang mana ini?" Alif bermonolog melihat jejeran log panggilan yang menggunung atas nama yang sama.

tapi kebetulan nomor misterius memanggil dengan gambar polisi tertera dilayar.

'Polisi?!'Alif langsung kaget namun kembali normal begitu ia melihat jelas wajahnya,langsung menekan tombol hijau tanpa basa-basi.

"..." suara dari pemanggil belum bersuara.

" 'Halo?/Halo?' "

ini akward moment yang tidak elit sama sekali,langsung merasa canggung di awal panggilan.

'Adi?'

"ya"

Alif mungkin sedikit menjahilinya tidak apa,mungkin saat ini lelaki di sebrang sana berpikir keras kenapa suaranya berbeda.

'gimana keadaannya sekarang baikan kah?'

ingin meniru suara Adi,Alif mengulum bibir gatal ingin menyamar sementara.

"sehat Alhamdullilah"

'suaramu kok bengek berat gitu ya aneh'sang polisi itu mulai mengeluarkan uneg-uneg jujur kecurigaannya,malah membuat Alif tidak terima disebut bengek.

"yaudah deh,saya memang bukan Adi-"

'w-woy siapa yang megang hapenya'suara gugupnya terdengar jelas,memikirkan disebrang memerah malu Alif jadi jadi terkekeh sendiri.

"ohh saya yang tadi nolongin orang 'pingsan' karena 2 orang yang debat dari sesuatu yang gak ada maknanya.ya itu saya"menekan kata pingsan perkataan itu memberi sindiran berat.

'....'belum ada jawaban,pastinya perkataan itu memberikan stun cukup untuk yang disana.

'y-yaudah,saya kan mau telepon Adi,udah sadar?'karena Efek stunnya sampai susah untuk merangkai kata-katanya.

"Saya gak akan kasih tahu sadar atau tidak,kalo mau sih kemari buat  memastikan.saya yakin kok kalo mas Adi sadar terus baik-baik aja anda tidak akan kesini,kan?"

'...'lagi-lagi ucapannya membuat stun namun kali ini lebih lama.

'Dimana tempatnya?saya kesana'

"hmmm,yakin baik-baik aja buat kesini?tau tempatnya?"

'gak'

"saya jemput ya,ntar polisi yang dateng kesini disangka mau introga-"

'saya polisi baru,gak mungkin lah-'

"tentara kan gak tau pangkat polisi,emang tentara di sini nyadar kamu pangkat rendah atau tinggi?" kali ini Alif lebih ngegas.

'Alasan konyol,yaudah tunggu ditempat yang tadi,saya kesana'

Alif tersenyum lalu memasuki camp kembali ke tempat Adi.

"itu yang nama kontaknya Randi panggil sama kamu aja...saya mau jemput umm..."dengan kata yang terburu-buru ditambah tidak jelas.

"siapa?saya Alex pak"jawab Alex menatap penuh kebinggungan.

Adi mengambil ponselnya melihat ke log panggilan WA yang tadi dibuka oleh Alif.

"maksudnya yang ini?namanya Dimas,bicara apa tadi emangnya?"Adi menunjukan foto profil dari Dimas yang sekarang sudah disimpan.

"namanya Dimas toh,katanya mau kesini tapi harus ditunggu di tempat tadi"

"mau ditemenin-"

"jagain kakakmu aja" potong Alif.

Adi mencerna perkataan Alif barusan.

"kakak?ada kakak kamu disini?"

crap!Alex panik dalam hati.

Bad RomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang