#15

186 31 0
                                    

Adi keluar dari masjid dengan perasaan tenang,jiwanya begitu tentram sampai hal itu terganggu oleh-

"Mas cepetan yok!nanti pak pol itu marah ke aku"Alex menggoyangkan bahu Adi kencang,wajahnya terlihat cemas sesekali melirik kebelakang.

"kamu yang salah loh,ga mau tau, udah ini minta maaf sama Dimas!"Adi mendesah kecil melihat gerak-gerik ketakutan dari Alex.

"Ayo dong mas~"

Alex melakukan hal yang membuat Adi heran terhadap bocah yang selalu bersamanya ini,membatalkan wudhu Dimas  2 kali dengan membuatnya tertawa alhasil Adi mengambil langkah memisahkan keduanya.

"Mas aku perg-"

"gak,sini kamu!"Adi memegang tangan Alex mencegahnya untuk pergi.

"tunggu Dimas selesai sholat dulu"

Dalam hati ia berteriak antara malu dan sedih dikala tangannya dipegang oleh doi,meski akhirnya pegangan itu langsung berpindah pada pundaknya.

"woy batalin wudhu sampai dua kali lo bocah!"Dimas bersama Alif menghampiri Adi dan Alex yang sudah berkeringat dingin.

"Aku reflek loh"jawab Alex sekenanya.

Dimas semakin terpancing oleh kata-katanya,"Alasan apa lagi itu"

"jadi intinya yang dendam tu siapa hah?kamu juga Lex ngebatalin orang wudhu itu dosa! masih untung Dimas sabar tadi"Adi langsung tersenyum kepada Dimas seperti orang tua yang meminta untuk memafkan anaknya,sedangkan Dimas membalasnya dengan senyum juga.

" lagipula suara Alex juga keras dan 'mungkin' yang batal bukan cuma Dimas doang"Alif menimpali sedikit mendukung Dimas dan Adi.

"Ya maaf deh" kali ini Alex menundukan wajahnya seperti anak kecil malah membuat Adi terkekeh.

"bener-bener bocah kamu ya" Adi mengusap rambut Alex untuk kedua kalinya.

"lagipula dendam apasih,heran..." Alif bertanya-tanya.

Alex langsung menatap tidak suka kearah Dimas untuk menjawab semuanya,tidak ada yang menyadarinya satupun.

"Iseng dikit lah,lagipula lucu sih ngejailin pak polisi ini"jawab jujur Alex,membuat Dimas hanya mengulum senyum.

"ahh ini jadwalnya pulang,Adi kamu pulang gimana?"tanya Dimas.

"sama aku"potong Alif.

"Seriusan?"Dimas tidak percaya yang langsung dibalas oleh anggukan Adi.

"Alex?"

Alex tampak berpikir sebentar,"errr- Naik bis umum"

"Gak bareng aja?upah udah jagain 'kakakmu' ini" Alex yang disindir itu memerah begitu malu.

Dimas yang berada ditengah topik hanya menunggu pertanyaan.

"lah kamu sendiri Dimas?" tanya Alif menatap kearah Dimas.

"Sama sobat angkatan,makannya jadwal pulang sebentar lagi"

jawaban itu membuat Alif langsung menjentikan jarinya.

"kamu ikut!biar bareng"

Dimas begitu binggung,tapi melihat ke antusiasan Alif membuatnya tidak tega untuk menolak.

"Izin dulu kalau gitu"

"Artinya ikut kan?"tanya Alex dengan mengangkat sebelah alisnya.

Dimas yang mendengar ucapan dari Alex langsung menatapnya,dari tatapan hingga suara bahkan ekpresi Alex pun memang sudah menunjukkan betapa Alex tidak menyukainya sejak awal,oh Dimas baru sadar sekarang.

"Ya,lagipula rame kan lebih asik"balasnya.

"bareng aja,tapi iklashkan untuk mas-"

"Alif panggil Alif saja"

"A-Alif?"

"kalo gak iklash,gak mungkinlah nawarin Dimas sama Alex"Jawab Alif langsung.

keadaan tiba-tiba menjadi hening,tak ada satupun yang berbicara.

"Aku pergi duluan"Dimas memberi kode untuk dirinya pergi,karena sadar satu hal yang membuatnya tidak nyaman berlama-lama di lingkup tadi.

"Aku ikut,kalian duluan aja ke camp"

setelah berkata,dua regu itu berpisah di area masjid arah berlawanan.

--
A/n:
btw narasi nya udah terlalu 'terus terang'

Bad RomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang