#7

383 50 12
                                    

jam sudah menunjukan jam 5 dirinya belum bertemu temannya sama sekali,perasaanya makin gelisah dengan mengigit bibir bawahnya keras Adi merasakan takut yang luar biasa,tapi untuk mencari kawan-kawannya ia mudah saja  mencarinya dengan mencari jas yang menunjukan almamater yang sama tapi kali ini ia tidak menemukannya.

"RANDI KUSUMA!!!"teriaknya kali ini lebih berani meneriakkan nama temannya.

"woy lu!kemana aja anjir,nyari lu dari ujung ke ujung kagak nemu sama sekali,untung suara lo ngundang" seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

ketika berbalik kebelakang ia melihat sekumpulan temannya menatap penuh rasa khawatir,dan Adi matanya mulai berkaca.

"Si Randi hampir ngira lu ilang anjir hampir nangis dong dia,orang yang segarang dia sampe begitu karena gak ada Elu" ceramah Ahmad dengan emosi yang memuncak.

kali ini Adi hanya tersenyum kecil,hatinya lega telah bertemu kembali teman-temannya namun ia kehilangan satu orang diantara mereka.

"Randi?dia dimana?"

"kayaknya dia lari-lari dikerumunan orang ngedenger teriakan tadi,dia maunya misah sendiri sih nyariin lu"timpal  Faishal.

Adi melihat seseorang yang melintas,merasa mengenal wajahnya tak segan untuk memanggil.

"Randi woy,Gue disini!"panggil Adi kepada orang itu,ketika berbalik benar saja itu mirip siapa yang ia cari.

"Gobl*k lu"meski begitu ia langsung berlari menerjang tubuh itu ke pelukannya.

"Maafin gue ya" lirih Adi balas memeluknya.

"yang ada kita-kita,ngga ngejagain lu yang bandel seenaknya ngilang"

"udahh..gue udah ada kok"tepukan Adi membuat acara pelukannya terhenti.

"rasanya gue pengen ngebunuh lo ajg serius,lo ngilang gitu aja selama 3 jam!lo kemana aja sih?"

"Gue malah ikutan ngelawan tapi malah dapet luka dan untungnya ada anak STM yang ngebantuin kalo gak gue pasti babak belur"

"mana yang luka?tunjukin!"Randi menggoyangkan pundaknya.

"dipantat bro duh sakit banget"Adi berakting seolah sakit dengan memegang pinggang belakangnya.

semua temannya terdiam dengan wajah datar.

"emang polisi ngapain apa ke elu Anjir sampe ke pantat segala"tanya Ahmad menatapnya binggung.

"ya kagak lah,nih di pipi"tangannya menunjuk pada pipi yang terdapat sedikit memar berwarna biru.

"ditonjok kan lu?"ucap Randi.

"iya,dapet bogem mentah gratis"Adi mengusap pipinya.

"ngelawan sih sama aparat!" sembur Faishal mengacak rambut Adi,sedangkan Adi hanya terkekeh.

"kenapa lu kenapa gak pake jas?"tanya Randi,orang yang paling antusias pada Adi yang lain pun memberi tatapan sama.

matanya melirik kearah lain,"dikasihin ke anak STM itu,dia kebasahan yaudah gue kasih pinjem kasian juga dianya"

"terus gimana ngebalikinnya?"tanya Randi lagi.

"ya ada deh,yang pasti jas nya balik"

"yaudah kuy,kita lanjut demo.awas lu jangan ngilang lagi,bikin orang khawatir.takutnya ntar kaya mahasiswa lain yang hilang juga"semuanya berjalan,siap menuju lapangan lagi tapi suara teriakan samar terdengar membuat semuanya langsung  berjalan ke sumber suara.

"TEMPUR LAGI KITA BRO!"teriak salah satu siswa bercelana abu menerobos mereka.

"itu yang anak STM bukan sih?"tanya Rizky kali ini bersuara.

"yup"

"gak guna tau,ngapain ikut demo,harusnya belajar atau maen game dirumah daripada ikut yang kek  gini.ujungnya ngerusuh doang"cibir Randi.

"lah ceritanya beda lagi lah,anak STM itu kagak bantuin Gue,paling hasilnya gue babak belur ama polisi" Adi mengikuti gaya bicara Alex.

"iya juga ya,tapi banyak orang kali kan yang bakal bantuin"timpal Randi lagi.

"Sebanyak apapun orang sekitar tadi gak ada yang bantuin,segitu gue banyak bacot ke polisi udah buat kuda-kuda mau nonjok tetep gak ada yang bantu,Cuma dia yang bantu sampai berani bacot sama pak polisinya"Ungkap Adi kembali teringat apa yang Alex lakukan padanya.

"wadu tu anak bikin adek gue jadi beda deh"Ahmad yang mendengar itu menatap mimik serius Adi.

"nah jadi anak yang tolongin lu yang mana?"tanya Randi dengan nada yang dingin,memunculkan rasa posesif nya pada Adi.

"Gak ada tuh,belum keliatan- eh bentar"Adi kembali mengingat kejadian sebelumnya di masjid.

'jangan lupa jaga Almamater!'teriak Adi kepada Alex.

"kayaknya dia gak ada"lirih Adi masih melihat ke kumpulan Anak STM mencari sosok yang ia cari.

"belum muncul kali.."

"bukan itu,tapi pendukung kalau dia gak ikut tuh gue bilang ke dia untuk jaga Almamater pake jas-"

"mas Adi!!"

DORR...

Suara tembakan terdengar menggelegar membuat Adi terdiam ditempatnya,ia merasakan suara itu dekat dengannya serangan panik langsung menerjangnya dengan jantungnya berpacu dengan cepat dan kesulitan bernafas namun ia tahan.

teman-temannya kabur duluan untuk melindungi diri,sedangkan Adi tidak bisa bergerak ditempanya.

"ayo Di!kita kabur polisi udah makin berani!"Randi mengajak Adi namun masih belum bergerak karena kagetnya.

"duluan aja,tolong!gue gak bakal ngilang lagi"seperti sulit mengatur kata tapi mata Adi menginsyaratkan serius menyuruh Randi pergi.

mata Randi terlihat samar berair.

DORR...

Randi menarik paksa tangan Adi namun ditolak dengan kasar."tolong Ran!"

"Di,kenapa?" Randi mengeluarkan air matanya entah kenapa.

"waktunya mundur mas!Bahaya!" seorang tentara menarik mundur tubuh Randi menjauh dari Adi.

"WOY LU SADAR BEG*!!" Teriak Randi  semakin menjauh.

Adi masih merasakan shock yang hebat atas suara tembakan tadi tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali.

"oalah dek,panik ya?"kali ini seorang tentara memeluknya menenangkan Adi dari Serangan panik,detak jangtungnya perlahan kembali normal namun rasa mual dan keringat dingin muncul,mengusap rambut Adi dengan lembut agar terkena angin.

----

Q:kenapa gak mau ikut Randi?
A:ntar ada jawabannya :)

Bad RomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang