#5

450 60 0
                                    

"Ntar keburu qomat,gimana kita sholatnya?" Tanya Alex.

"Udah jangan pikirin itu,pokoknya kamu ganti dulu bajunya abis itu kan tenang kita bisa sholat bareng kan?gak berjamaah juga gapapa asal kita tetep jalanin ibadah wajib itu aja"

Alex hanya mengangguk sebagai jawaban,seseorang yang dinanti-nanti datang dengan celana dan kresek ditangannya.

"pakenya di dalem aja,ruanganya kosong gak ada siapa-siapa"

"Yakin?" Alex tampak ragu.

"Pintunya cuma satu ya ini doang,kalo ada yang mau masuk saya jagain.kayaknya semua pada pergi sholat" Jawab Dimas.

Adi melepaskan jasnya lalu ia berikan pada Alex."udah percaya aja, sana masuk"Adi mengibaskan tangannya.

Alex hanya menurut saja memasuki camp polisi itu,dirinya semakin yakin ruangan itu ia sendiri karena tidak ada suara orang yang mengobrol.

Menyimpan tas-nya Alex langsung membuka bajunya yang basah juga celananya namun ia merasa risih ketika suara obrolan dari luar yang terdengar terkadang dengan tawaan yang membuatnya semakin risih.

'Bener aja ajg, polisi mau modus doang sama tu mahasiswa 'batin Alex kesal, maka Alex mempercepat ganti pakaiannya memasukan baju basahnya ke kresek lalu kedalam tasnya buru-buru keluar camp.

"Eh udah aja ganti bajunya,apa celana training nya pas?" Tanya Dimas.

'Bilang aja kagak mau diganggu polisi modus'Alex masih membatin kesal.

"Pas kok,cuma agak panjang dikit"

"Kalo jas nya gimana?" Tanya Adi kali ini.

"Waduhh, kekecilan jasnya mas ini juga ngetat"ucapan itu membuat Adi drop dan malu.

"Masa Ukuran tubuh kalah sama yang umurnya dibawah aku?" Ucap Adi dengan Frustasi.

"Mungil"ucap Dimas membuat Adi langsung  memukul tangan Dimas seolah tidak Terima.

Alex yang melihat itu sudah ingin memakan kepala pak polisi bulat-bulat saking cemburunya dia, gak peka kah kalau Alex tengah jatuh cinta pada mahasiswa itu.

"Busung lapar kalau begitu mah,yaudah yuk kita sholat jangan nunda terus"ketiganya berjalan menjauhi camp lalu berjalan kearah masjid.

"Udah sholat mau ngapain lagi emangnya?untuk pak pol sama Mas Adi"tanya Alex memulai pembicaraan sebelum sampai masjid.

"Kalo saya kerja lagi,kondisi sesudah ini tidak terprediksi kemungkinan besar sampai malam jaga Demo ini"

"Masih demo deh kayaknya,kamu pasti pulang ya?"

Alex terdiam, memikirkan apa yang ia lakukan setelah ini.

"Aku bakal kumpul sama temen dulu, ntar kita ketemu lagi, mungkin?"

Dalam hati Alex berteriak kalau dirinya harus bertemu Adi lagi, tidak boleh pulang atau apapun yang jauh dari demo ini.

"Buat balikin Jas ku sama Dimas ntar kasih nomornya ke kamu,chat atau telepon kalau mau balikin,Dimas kayak gitu aja yak? "

Dimas menggeleng keras,"Gak,mendingan kamu aja yang ngasih nomor ke dek Alex misal mau balikin celana training nya ntar satuin aja sama jas ,biar kamu yang ngasih celananya ke saya"

'Apaan lagi nih pak pol,konyol sekali'batin Alex masih kesal menatap dengan pandangan 'jangan deketin doi gue mulu woy'.

"Loh kenapa?"Adi memandang heran Dimas.

"Udah deket masjid noh,langsung wudhu aja"lerai Alex tidak kuat dengan bullshit nya Dimas.

Ketika sudah di masjid Alex langsung melihat teman-temannya berkumpul,ingin menyapa tapi ragu.

"Lex?"panggil Gilang, tuh kan feeling pertemanan mereka begitu kuat sampai yang awalnya tidak sadar hingga tahu keberadaan.

"Yoi Gil,Gue mau sholat dulu,kalo udah ntar gabung"jawab Alex membuka sepatunya lalu berlari ke tempat wudhu menyusul Adi dan Dimas.

'Gue pasti dosa besar suka sama ni mahasiswa'matanya melirik Adi yang tengah berwudhu, kemudian disusul dengan Alex memutar keran.

Bad RomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang