"Tak apa, Donghyuk Oppa," ucapmu pada kekasihmu yang berada di ujung panggilan telepon. "Aku bisa naik taksi, tenang saja."
"Iya, aku akan berhati-hati, kok." Kau mengangguk-angguk menurut. "Love you, too," balasmu sebelum kau memutus sambungan panggilan.
Barusan Donghyuk Oppa menelponmu dan berkata bahwa dia tak bisa menjemputmu karena harus berangkat pagi-pagi untuk mempersiapkan pidato dadakannya sebagai ketua osis.
Ah, kau tahu, ini pasti berkaitan dengan kejadian-kejadian mengerikan beberapa minggu belakangan ini. Sudah pasti sekolah akan mengambil tindakan lebih jauh untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
Sekarang kau hanya punya waktu sekitar 15 menit, namun kau tak kunjung mendapatkan taksi. Bisa-bisa kau terlambat dan tak diijinkan masuk oleh penjaga gerbang sekolah.
TINN!
Kau terlonjak saat mendengar suara klakson mobil di sampingmu. Ternyata dia adalah teman sekelasmu. Sebenarnya kau sungkan untuk menerima tawarannya, terlebih kau jarang berbincang dengan pria selain Donghyuk Oppa. Namun, sekarang tak ada pilihan lain lagi selain menerima tawaran tumpangannya.
Sepanjang perjalanan, ternyata dia orang yang menyenangkan. Dalam beberapa hal, kalian mempunyai minat yang sama, sehingga obrolan kalian terus mengalir.
Begitu sampai di sekolah, kalian diarahkan untuk langsung menuju auditorium. Mungkin kegiatan belajar akan ditiadakan untuk hari ini.
Kursi di sana sudah hampir penuh terisi, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 7 tepat. Hampir saja kalian terlambat.
Kau mengamati area sekitar untuk mencari kursi kosong. Sebisa mungkin kau ingin berada di samping orang yang tidak terlihat menakutkan. Namun beberapa kursi kosong yang kau lihat hanya berada di sebelah Kim Hanbin Sunbae, Bobby Kim Sunbae, Koo Junhoe, dan Jung Chanwoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ah, mereka adalah tipe orang yang sangat kau hindari. Mereka nampak mengerikan dan tidak ramah dengan ekspresi dingin yang selalu terpasang di raut wajahnya.
"Ayo, duduk di sana," ajak teman sekelasmu sembari menunjuk 2 kursi kosong yang berada di sebelah teman sekelasmu yang lain. Untunglah kau berada di antara orang-orang yang kaukenal dan juga memiliki sifat ramah.
Kau bisa melihat Donghyuk Oppa yang naik ke atas podium untuk menyampaikan pidatonya. Dia tersenyum manis ke arahmu, kau membalas senyumnya.
Kau sangat suka melihat senyumnya yang secerah matahari itu. Donghyuk Oppa adalah orang yang begitu baik dan selalu membuatmu merasa nyaman dengan segala sifat menyenangkannya.
