Prequel: Bobby Kim, First Met

349 50 0
                                    

"Aku ingin mendengar bunyi krak krak lagi."

"Ugh. Ji-won, hen-hen-ti-kan."

"Appa, boleh aku mendengarnya lagi, kan?"

BRAK!

"JIWON! EOMMA MOHON BERHENTI!"

"Khkhhhhh!"

KRAK!

KRAK!

"Ah, merdu sekali~"

.

"Ugh, dimana ini?" ucap anak lelaki berumur 10 tahun.

"Kenapa aku diikat? Apa aku telah berbuat jahat?" Dia nampak ketakutan. Kedua tangannya tak bisa digerakkan karena baju pengikat yang ia kenakan.

Dokter Choi segera menghampiri untuk memeriksa keadaannya. Anak lelaki itu nampak ketakutan, namun ia tak bisa berbuat apapun selain membiarkan sang dokter memeriksanya.

"Apa kau ingat siapa namamu?" tanya Dokter Choi lembut.

Anak lelaki itu menggeleng lemah, ia bahkan tak mengingat apapun. "Apa aku sedang dihukum?" tanyanya sedih.

Dokter Choi menenangkannya, kemudian mempersilahkan seorang wanita paruh baya untuk masuk ke dalam. Beliau menangis dan memeluk anak lelaki itu yang kini nampak kebingungan.

"Jiwon, akhirnya kau sadar," ucapnya senang bercampur haru.

"Maaf, apakah namaku Jiwon? Anda siapa?" tanyanya yang membuat Nyonya Kim terkejut. Dokter Choi meminta waktunya untuk membicarakan hal ini di ruangannya.

"Nampaknya Jiwon telah begitu putus asa dengan hidupnya setelah berkali-kali gagal kabur, hingga muncul kepribadian baru untuk menggantikannya."

Nyonya Kim begitu syok. Ia tak menyangka kini telah kehilangan dua lelaki yang dicintainya. Beliau hanya bisa menangis.

Namun, bagaimanapun Jiwon tetaplah anak lelakinya meski ia tak memiliki ingatan apapun tentang masa kecilnya saat mereka menghabiskan waktu bersama.

Mungkin, alangkah lebih baiknya bila mereka memulai kehidupan baru. Hanya mereka berdua, Eomma dan anak lelakinya.

"Halo, namaku Bobby Kim. Kau bisa memanggilku Bobby," ucap anak lelaki itu setiap kali ia memperkenalkan diri.

Bobby adalah anak yang baik. Selalu menolong orang-orang di sekitarnya bila membutuhkan bantuan. Seusai sekolah, Bobby membantu Eomma-nya untuk membelah kayu bakar dan pekerjaan berat lainnya.

Eomma sudah berulangkali melarangnya, namun ia tetap melakukannya karena tak tega melihat Eomma-nya bekerja keras sendirian. Lagipula tenaga dan staminanya sangat kuat untuk anak usia 14 tahun sepertinya.

"AAAAA! LEPASKAN AKU!"

Bobby baru pulang membeli kecap, dan ia terkejut saat mendengar suara teriakan seorang gadis. Kedua matanya terbelalak saat melihat 2 pria dewasa yang berusaha membawa paksa gadis kecil ke dalam mobil.

Ia mengedarkan pandangan untuk mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata. Segera diambilnya kayu panjang yang tergeletak di dekat tempat pembuangan.

BUAGH!

"ARGH!"

Bobby berlari cepat dan menghantam kepala dari salah satu pria tersebut. Membuatnya tersungkur ke tanah dengan kepala yang berdarah.

"ANAK KECIL SIALAN!" murka pria lainnya dan segera menghampiri Bobby. Namun, Bobby dengan sigap menghindar dan mengayunkan kayu di tangannya.

Pria itu berhasil menangkap kayunya dan merebutnya lalu menendang Bobby dengan kuat hingga terpental. Bobby terbatuk, dan berteriak saat pria itu menjambak rambutnya.

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang