Yoongi terlihat mondar mandir di dalam kamarnya, setelah kejadian tadi siang. SooHee meninggalkan nya untuk membantu laki-laki yang tadi di hajarnya, sedangkan Yoongi memilih pulang untuk menunggu SooHee di rumah dan meluruskan kesalah pahaman ini.
Sudah jam 3 sore namun SooHee belum juga pulang, membuat Yoongi semakin cemas. Apa mungkin SooHee sangat marah padanya?.
Ceklek.
Pintu kamarnya terbuka menampakan SooHee dengan pandangan dinginnya.
"Sayang" panggil Yoongi.SooHee mengabaikan nya dan langsung masuk kedalam kamar mandi membuat Yoongi frustasi. Penampilan Yoongi sudah acak-acakan tak jelas, lengan kemeja sudah di gulung sampai siku, dasi longar, rambut berantakan membuat kesan wibawanya hilang seketika.
Tak lama pintu kamar mandi kembali terbuka menampakan SooHee yang sudah berpakaian rumahannya hendak kembali meninggalakan Yoongi.Buru-buru Yoongi mencekal tangan SooHee.
"Sayang dengarkan aku" Yoongi menggenggam tangan SooHee erat-erat."Maafkan aku, aku tahu aku salah. Aku tidak mendengarkan penjelasan mu, aku bersalah. Maafkan aku sayang"
SooHee menatap Yoongi.
"Oppa tidakah kau sadar? Kau terlalu kekanakan, cemburu mu terlalu berlebihan"Yoongi terdiam mendengarkan SooHee, ia tertunduk merutuki kesalahannya.
"Untuk apa mempertahankan suatu hubungan tanpa kepercayaan? Kau selalu meragukan ku Oppa"
Seketika jantung Yoongi seakan berhenti berdetak, apa maksud dari perkataan SooHee barusan? Apa SooHee ingin meninggalkannya?mengakhiri hubungan mereka?."Tidak, Maafkan aku aku bersalah tapi jangan tinggalkan aku. Kau boleh marah tapi jangan tinggalkan aku." ucap Yoongi lirih.
Ia semakin memegang tangan SooHee erat. Berpisah dari SooHee adalah ketakutan terbesarnya, maka dari itu Yoongi sangat tidak menyukai kalau ada lelaki yang mendekati istrinya itu.
"Aku lemah tanpamu" lirihnya, SooHee bahkan merasakan ada cairan bening jatuh ke tangan nya.
Hati SooHee luluh melihat Yoongi yang rapuh begini, tapi tak dipungkiri kalau ia juga masih kesal dengan sikap posesif Yoongi.
SooHee mendekat kepada Yoongi melingkarkan tangannya ke leher Yoongi lalu membiarkan suaminya itu menyembunyikan wajahnya di ceruk lehernya."Mianhae, jeongmal mianhae"
SooHee menepuk-nemuk punggung Yoongi, ia sebenarnya sangat tau bahwa suaminya ini sangat mencintainya. Tapi dengan cara yang sedikit berlebihan.
"Tidak apa-apa, jangan diulangi lagi. Jangan meragukan ku Oppa, aku sangat mencintaimu" bisik SooHee membuat Yoongi semakin mengeratkan pelukan nya di pinggang SooHee.
Cukup lama mereka terdiam dalam pelukan hangat itu.
"Oppa aku ada sesuatu untukmu" SooHee melepaskan pelukan nya lalu berjalan menuju laci nakasnya.Ia kembali berjalan menuju Yoongi sambil membawa sesuatu.
"Oppaa...Ini untuk mu, Tadinya aku ingin memberitahu mu saat nanti kita kumpul keluarga." ucap SooHee sambil memberikan sebuah benda pipih persegi panjang dengan Yoongi.Yoongi menatap benda itu datar, sesekali ia memandangi SooHee. Melihat reaksi Yoongi seperti itu membuat SooHee merasa kecewa.
"Kenapa? tidak senang ya?." SooHee menunduk sedih, ekspresi Yoongi menunjukan bahwa lelaki itu tak begitu gembira mendengar kabar kehamilan nya."Aku kira--"
Greb.
SooHee terkejut saat Yoongi memeluknya, begitu erat malah. SooHee bahkan merasakan air mata Yoongi kembali jatuh di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold CEO & Sweetest Girl
Fiksi PenggemarChoi SooHee harus terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang CEO muda yang gila kerja yang bersifat dingin, akibat ulah Choi Hyein yang kabur saat perjodohan berlangsung dalam keluarganya. Akankah SooHee sanggup menjalani hidup bersama sang CEO...