Banyak jalan menuju jodoh
Kalau nggak ada jalannyaCoba buat sana, jangan malas!
Kerja, kerja, kerja!
Kejar, Kejar, Kejar!_NADA_
.
Nada sedang menikmati langit malam bertabur bintang dari gazebo ditaman belakang rumahnya. Taman belakang itu berisi kebun mawar hasil dari tangan telaten mamanya.
"Nad, kamu nggak mau buat lamaran?" tanya Mamanya yang ikut bergabung dengan Nada di gazebo.
"Masa Nada yang melamar. Kata mama sebagai perempuan harus punya harga diri" jawab Nada yang membuat kening keriput mamanya mengernyit.
"Kamu ngomong apa sih?" tanya Mamanya bingung.
"Mama minta Nada nyarikan calon mantu buat mama kan?" tanya Nada dengan cekikikan, sebenarnya Nada tau arah pembicaraan mamanya bukan kesitu.
"Memang ya anak ini satu. Mama nyuruh kamu ngelamar kerja bukan ngelamar anak perjaka orang. Mama suruh kamu nyari kerja bukan nyari laki" jelas mamanya.
"Iya Ma iya" jawab Nada pasrah. Ia masih ingin berleha-leha. Toh dari kegiatan tak menentunya juga ia bisa mendapatkan uang jajannya sendiri. Hanya saja orangtuanya menentang kerjaan sampingan Nada yang terjun dibidang musik.
"Minggu depan mama harus menemani papa kamu dinas ke luar kota selama beberapa minggu. Mama sama Papa nggak mau meninggalkan kamu dirumah sendirian. Jadi mulai minggu depan kamu nginap ditempat Tante dan Om Broto ya"
Mata bulat Nada langsung berbinar cerah. "Seriusan Ma? Nada tinggal di tempat Bang Ke?"
"Bang Ken, Nada. Jangan sembarangan menggal nama orang gitu" tegur mamanya.
"Iya Ma. Mama silahkan temani papa. Jangan terburu-buru pulang karena Nada. Semakin lama Mama sama Papa pulang semakin bagus"
"Kenapa begitu?" tanya Mamanya dengan tatapan curiga.
"Biar nanti pas mama dan papa pulang, udah ada calon mantu nya" jawab Nada riang.
"Terserah sih, yang jelas awas ya kalau pas mama sama papa pulang kamu malah bawain kami calon cucu. Mama tendang kamu dari kartu keluarga" omel Mamanya.
"Siap Ma, Nada tau yang begituan harus dilakukan dan diproses serta dibuat setelah menikah" jawab Nada dengan posisi hormatnya.
"Nada pamit undur diri dulu. Nada mau kekamar"
"Mau ngapain? Tumben udah mau tidur?" tanya mamanya yang melirik jam baru menunjukan pukul 20.00.
"Mau nulis surat Ma" jawab Nada dengan senyumnya yang merekah.
"Surat apa?"
"Surat cinta Ma" jawab Nada yakin.
"Mama suruh lamar kerjaan ya Nada" ucap Mamanya memperingatkan.
"Iya Ma. Ini mau buat surat lamaran pakai cinta untuk seluruh CEO atau pemimpin perusahaan yang ada dikota ini. Buat suratnya harus dengan cinta. Siapa tau kan, ada CEO muda yang terjerat surat Nada" canda Nada yang membuat mamanya tertawa.
"Eh tapi nggak boleh gitu. Nanti Nada dituntut sama Mas Damar kena pasal perselingkuhan. Nada nggak boleh dipenjara kalau pun harus dipenjara hanya boleh dipenjara dalam hati dan cintanya Mas Damar" gumam Nada kepedean.
"Mama dengar loh ya. Jangan halu ya. Mama kok nggak pernah ya ngeliat kamu waras. Kira-kira kapan ya keajaiban itu terjadi?" seloroh Mamanya. Nada tertawa mendengar candaan mamanya.
"Mama jangan ngeremehin ya. Liat aja, Nada bakal buat Mas Damar datang kerumah ini lengkap dengan maharnya sepaket dengan kedua orangtuanya" tekad Nada.
"Selalu ada jalan menuju jodoh. Kalau nggak ada jalan tinggal dibikin aja jalannya. Allah selalu bersama hamba-hamba-Nya yang mau berusaha" Nada membajakan tekadnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGACARA KUTUB (SELESAI)
HumorDamar yang berprofesi sebagai pengacara yang memiliki sifat dingin dan tertutup pada lawan jenis suatu hari harus bertemu Nada yang berstatus sebagai sepupu dari sahabatnya. Pertemuan pertama itu terus berlanjut saat Nada dengan sifatnya yang cerah...