TUJUH

31.1K 2.1K 49
                                    

Maju terus pantang mundur
Begitulah kemerdekaan diperjuangkan
Memerdekakan status jomblo juga sama

.

"Bang Ke!"

Seperti biasa, Nada langsung menerobos pintu kamar Kenhart meskipun kamar tersebut tertutup dan didepannya ada tulisan 'Kepada Nada yang terkasih, tersayang dan tercinta..tolong dengan sangat tolong dan dengan segala hormat untuk mengetuk pintu sebelum masuk karena siapa tau Abangmu yang sangat seksi dan tampan ini sedang tidak memakai sehelai benangpun dan jika saat itu terjadi sungguh abang takut bahwa dirimu akan terpesona dengan ketampanan dan keseksian abang. Jika hal itu terjadi, abang tidak akan pernah bisa, tidak akan pernah mampu, tidak akan pernah sanggup dan tidak diperbolehkan membalas perasaan terlarang itu'.

"Nad! Kamu bisa baca nggak sih tulisan bertinta tebal dan miring yang sangat indah didepan pintu abang? Itu ukurannya udah gede banget" protes Kenhart.

Nada hanya mengangkat bahunya santai. "Bisalah, Nada kan nggak buta huruf cuma malas aja. Panjang amat udah kayak teks proklamasi" kilah Nada.

"Bang Ke, Mas Jodoh Nada kemana? Kok hari ini nggak main kesini?" tanya Nada sambil menghempaskan badannya kekasur abang sepupunya yang empuk.

"Memangnya kamu kira Damar itu pengangguran apa harus tiap hari banget main kesini" jawab Kenhart dengan nada sedikit kesal.

Nada memanyunkan bibirnya mendengar jawaban Kenhart.

"Kan emang Pengangguran banyak Acara. Pengacara"

Kenhart mendelik tersinggung. "Abang tersinggung loh"

Nada mengabaikan protes Kenhart.

"Abang....Nada rindu" rengek Nada.

"Abang nggak rindu tuh sama kamu" balas Kenhart yang membuat Nada menatapnya kesal.

"Ihhh...Nada tuh nggak rindu sama abang. Tapi rindu sama Mas Damar" jelas Nada.

"Baru juga kemaren ketemu. Nggak usah lebai deh" ketus Kenhart.

"Sensi amat. Makanya nggak usah jomblo biar tau rasanya mencintai dan merindu meskipun udah ketemu sedetik yang lalu" balas Nada.

Kenhart menatap Nada dengan tatapan jengkel. "Eh buset, situ juga jomblo ya. Jomblo teriak jomblo. Jangan terlalu menikmati peran jadi calon istri Damar ya"

"Memang calon istrinya Mas Damar kok. Abang lihat ya, akhir tahun nanti Mas Damar bakal jadi tunangan aku" ucap Nada yakin.

"Halu" ucap Kenhart tak percaya sedikitpun.

"Taruhan ya, kalau sebelum akhir tahun kami tunangan, abang harus belikan Nada sebuah mobil sport" tantang Nada dengan dagu terangkat. Kenhart tersenyum.

"Tapi kalau kalian nggak tunangan, kamu yang belikan abang mobil sport. Gimana?" tantang Kenhart.

"Oke. Nggak masalah karena Nada nggak mungkin kalah!" ucap Nada dengan teramat yakin yang membuat Kenhart menatap adik sepupunya dengan curiga.

"Dilarang main dukun dan main pelet loh ya" ucap Kenhart yang membuat Nada tertawa lepas.

"Nada masih ingat dosa dan tidak ingin masuk neraka kok bang. Cita-cita Nada berkumpul disurga dengan Mas Damar" ucap Nada saat tawanya sudah mereda. Kenhart mencibir tanpa suara. Nada beranjak keluar dari kamar Kenhart.

"Mau kemana Nad?" tanya Kenhart.

"Mau ke rumah papa dan mama mertua" jawab Nada manis lalu melangkah dengan riang keluar dari kamar Kenhart.

PENGACARA KUTUB (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang