"Jodoh itu Allah yang netapin, manusia yang ngusahain"
_NADA_
.
Ku Bukan Superstar Kaya dan Terkenal.
Ku Bukan Saudagar yang Punya Banyak Kapal.
Ku bukan bangsawan, ku bukan priyai.
Ku hanyalah orang yang ingin dicintai.Langkah kaki seorang pria berhenti karena nyanyian super sumbang, super tidak merdu namun dinyanyikan dengan begitu riang. Mata tajam itu mengintip dibalik celah pada sebuah kamar yang sedikit terbuka.
Seorang wanita dengan riangnya bernyanyi menghadap kipas angin Turbo. Rambut panjang wanita itu menari-nari indah tertiup angin kontras dengan sang pemilik badan yang menari tanpa irama, tanpa ketukan dan tanpa nada yang jelas dan menggunakan sisir bulat sebagai mic nya.
Pria itu mengernyit melihat wanita asing tersebut. Pria itu mengernyit heran. Ia ingin pergi namun entah kenapa kakinya seolah sedang menginjak lem.
Andai aku Letto wis pasti aku wong jowo
Tapi kenyataan aku bukan siapa-siapa
Ku ingin mencintaiku apa adanya
Ku bukan superstar kaya dan terkenal
Ku bukan saudagar yang punya banyak kapal
Ku bukan bangsawan, ku bukan priyai
Ku hanyalah orang yang ingin di cintai
Kata orang ku mirip Siti Nurhaliza
Suara merdu pria jatuh hati iiiiiii....
Namun semua itu hanya mimpi
Woo~~~ho~~~~
Jadi semua itu hanya mimpi?
Ya iyalah masa ya iya dong, duren aja dibelah bukan dibedong.Wajah kaku dan rahang dingin pria itu sedikit berkedut. Sudut bibirnya sedikit mengulas senyum mendengar lirik yang dinyanyikan wanita aneh tersebut. Wanita tersebut kembali ke reff dan kembali bernyanyi dengan riang. Hingga lagu selesai, pria itu baru sanggup kembali melangkahkan kakinya menuju tempat tujuannya.
"Ken...itu disebelah ada penampakan. Lo miara kuntilanak ya?"
Kenhart tertawa mendengar pertanyaan sahabat sekaligus rekan kerjanya.
"Mana ada kuntilanak nyanyi. Kuntilanak tuh kerjaannya ketawa" timpal Kenhart.
"Ya siapa tau kuntilanak rumah lo unik dan beda. Mungut dimana barang begituan? Pesugihan di gunung mana Lo?"
"Asem lo. Itu adik sepupu gue. Dia baru lulus makanya lo baru lihat. Namanya Nada" jelas Kenhart pada temannya yang terlihat tidak penasaran dan tidak tertarik sama sekali.
"Nggak nanya. Gue cuma nanya lo mungut dimana"
"Nggak mungut, dikira gue pemulung apa mungut-mungut. Datang sendiri weh, kalau lo mau ambil aja, Dam"
Damar menatap Kenhart datar. "Nggak makasih"
"Gue numpang mandi dulu ya sebelum pulang, gerah nih" ucap Damar sambil mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi yang ada di kamar Damar.
"Bang Ke" teriak Nada yang langsung menerobos kamarnya tanpa permisi.
"Bang Ken atau bang Kenhart. Jangan sembarangan menggal nama orang dong, Nad. Kan jadi jelek nama abang" protes Kenhart entah untuk yang keberapa ribu kali dan seperti biasa Nada hanya nyengir.
"Kok Bang Ke kebiasaan sih suka nggak pakai baju" protes Nada yang entah untuk keberapa kali.
"Yang penting pakai celana" jawab Kenhart santai.
"Tapi itu kan aurat, Nada jadi dosa nih selalu menikmati otot-otot Bang Ke"
Melihat tatapan Nada, Kenhart yang tadinya sedang menyandar di tempat tidurnya langsung menarik selimut.
"Awas ya kamu kalau memperkosa abang. Jangan macam-macam ya, Abang masukin berita kamu nanti" ancam Kenhart.
Nada tertawa. "Viral pasti. Judulnya telah diperkosa seorang pria perjaka dan perkasa oleh seorang wanita yang diketahui ternyata berstatus sebagai adik sepupunya. Belum ada kan berita kayak gitu?"
"Ya Allah Nada. Besok kita ruqyah biar otak dan jiwa kamu bersihan dikit" timpal Kenhart kesal.
"Duh Nada mau numpang kamar mandi abang nih. Udah gak tahan"
Kenhart langsung berdiri dan mencekal tangan Nada. Mengingat kamar mandinya masih dipakai Damar.
"Kamu pakai kamar mandi dibawah aja"
"Dipakai sama tante. Ayolah bang. Biasa juga gak pelit. Nggak boleh pelit-pelit nanti jadi sembelit" ucap Nada kesal.
"Udah minjam maksa doain yang jelek-jelek lagi" protes Kenhart. Nada mengabaikan ucapan Kenhart, disentaknya pegangan tangan Kenhart pada lengannya dan ia segera ngacir ke kamar mandi.
Tangan Nada dan tangan Damar sama-sama sedang memutar pegangan pintu sama mengetahui satu sama lain. Pintu itu terbuka. Nada yang mengira kamar mandi Kenhart kosong, berjalan memasuki kamar mandi dengan tergesa-gesa. Namun tubuhnya seketika itu menabrak dada paling bidang yang pernah ia rasakan dan yang pernah dia lihat.
Mata Damar mengerjap-ngerjap bingung ketika keluar dari kamar mandi, tubuh toplessnya ditabrak oleh seorang wanita. Wanita itu memeluknya tanpa sengaja untuk menjaga tubuhnya tetap seimbang. Manik mata mereka saling beradu.
Kenhart berdehem."Nad, nggak usah nyari kesempatan dalam kesempitan"
"Kan waktu sekolah kita disuruh sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Ini Nada lagi sambil menyelam minum air" jawab wanita itu yang masih menatap wajah tampan Damar. Nada tersenyum tapi Damar tidak membalasnya.
"Bang Ke kok iblis bisa berteman dengan malaikat gini sih? Buat Nada aja boleh?" tanya Nada yang sekarang menatap Kenhart.
"Kalau abang iblis berarti kamu sepupunya iblis. Sebangsa kita, dan iblis tidak boleh bersama malaikat" ucap Kenhart kesal sambil memisahkan sepupunya yang terus-terusan menempel pada Damar.
"Kok narik-narik?" protes Nada tidak terima.
"Bukan mahramnya ya" tandas Kenhart.
"Yuk Mas kita nikah biar satu mahram" ajak Nada dengan senyum mengembang menatap Damar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGACARA KUTUB (SELESAI)
MizahDamar yang berprofesi sebagai pengacara yang memiliki sifat dingin dan tertutup pada lawan jenis suatu hari harus bertemu Nada yang berstatus sebagai sepupu dari sahabatnya. Pertemuan pertama itu terus berlanjut saat Nada dengan sifatnya yang cerah...