6.Penantian

61 6 2
                                    


Jemput lah aku disini ...
Genggam tanganku dan jangan tinggalkan aku lagi 😔

             Demira andiani

Sekarang Risma dan Rehan sedang berada dirumah Demira untuk membuat proposal pengajuan bazar dari kelas XI Mipa 1. Mereka sedang asik dengan kegiatan nya masing - masing.

"Han yang bener dong lo" sewot Risma

"Lo aja kali yang gak bener marimas" timpalnya sengit

"Apa gue?? Lo aja kali yang dari tadi liatin Demira !!"

"Suka -suka dong ,mata gue ini . lah apa kabar yang anda lakukan dari tadi malah makan"

"Ehan tai kudil emang ya lo" marah nya siap untuk menyerang dengan bantal yang ada di gengaman nya.

"Apa lo marimas" sahutnya tak kalah gempar

"Ada apa ini ko ribut?" tanya Mira sambil membawa nampan makanan menuju ruang tengah mereka berkumpul

Sontak saja nyali mereka berdua ciut karena malu dan sadar karena akan keberadaan ibunya Demira

"Suruh pulang aja bu , kalo tetep ribut" sahut Demira kesal

"Loh jangan gitu de" ucapnya sambil terseyum duduk dihadapan mereka

"Abis nya aku puyeng ngadepin mereka berdua" ucapnya prustasi

"Maaf" jawab mereka berdua serempak

"Gak papa ko , tante malah seneng rumah jadi ramai dan gak terlalu sepi" katanya tulus

"Ramai sih ramai , kalo dibiarin yang ada rumah kita meledak akibat perang mereka berdua" timpal Demira

"Udah -udah dilanjut lagi kerjanya ya tante masak dulu" ucapnya pergi meninggalkan mereka bertiga

Hening itulah kata yang pas setelah kepergian ibunya Demira kebelakang karena mereka berdua takut membuat Demira marah kembali.

"Besok gue mau dispensasi  kesekolah buat manggung di luar kota" celetuk Rehan memecah keheningan

"Oh ya , berapa hari han?" tanya Demira yang disukurinya karena gadis itu tidak benar -benar marah

"Mungkin seminggu dan pasti bakal sibuk banget " lirihnya

"Tumben lama banget" sahut Risma

"Iya karena jadwal nya padet , makanya hari ini gue mau lihat Demira sepuas -puasnya"

"Gak usah gitu juga kali han" kata Demira sedikit kikuk

"Biar gak terlalu rindu gitu nantinya" kekehnya

"Bagus kalo lo mau pergi jadi hidup gue bisa tenang untuk sesaat, dan lo ehan jangan kangen ya ama gue" ucap Risma percaya diri

"Pd banget sih lo marimas" deliknya

"Biarin suka-suka"

"Suka -suka palo lo, suka kangen gue kali" jawabnya mengedipkan sebelah matanya

"Ih najis ya robb" ucap nya seolah jijik dan dibalas oleh tawa Demira dan Ehan karena melihat ekspresi wajah Risma yang sangat kocak

*********

Hari ini adalah hari yang ditunggu Demira, dari sekian lamanya ia menunggu selama 2 tahun untuk bertemu dengan  Sahrul fauzan zaki lelaki yang ia tunggu sampai ini

Disinilah sekarang Demira berada ditaman kota yang ramai anak-anak yang sedang bermain .

Sekarang ia duduk disebuah bangku taman dengan setelan dress sebawah lutut ,yang membuat nya terlihat sanngat anggun dengan menggunakan bondu perak elegen yang membuat nya terlihat sangat manis.

"Seperti akan hujan" batinya

Tak lama setetes demi setetes air hujan dilangit menimpa wajah nya, ia pun mulai menepi kesebuah tempat yang ia bisa berteduh dari derasnya hujan.

Dari arah sebrang terlihat anak perempuan berlari ketempatnya untuk ikut meneduh

"Ade ini namanya siapa?" tanya Demira mendekati anak perempuan tersebut

"Nama aku Alea ka" jawabnya sambil sedikit gemertar karena dingin nya angin menerpa kulitnya

"Alea boleh kaka pegang tangan nya ?" tanya nya yang dijawab anggukan .

Tangan milik Demira menggenggam tangan kecil gadis itu dan menggosok gosok kannya untuk menyalurkan rasa hangat .

"Sama siapa kesini?" tanya nya kembali karena kasihan melihat anak kecil itu sendirian

"Sama ka abay ka" jawabnya polos

"Terus sekarang dia dimana , sampai kamu sendirian disini"

"Mungkin lagi khawatir dan mulai panik"
 

"Oh ya , kasihan dong dia " ucap Demira lembut

"Biarin aja biar nanti aku bilang ama bunda kalo ka abay nakal terus dihukum deh" jawabnya semangat

"Dihukum? Emang kamu gak takut apa gak ketemu dia" katanya disertai kekehannya membuat Demira  terlihat manis ketika tersenyum

"Wow kaka tambah cantik aja kalo lagi senyum" puji gadis kecil itu jujur

"Kamu bisa aja, kamu juga cantik ko . Ngomong -ngomong kamu mau nunggu sampai kapan?"

"Mungkin sampai hujan nya reda ka"

"Kamu tau kaka kamu dimama?" tanya nya lagi dengan pandangan mencari seseorang disekitarnya

"Iya aku tau ko"

"Yaudah kebetulan kaka bawa payung , nih buat kamu aja samperin kaka kamu , tapi maaf kaka gak bisa nganter"

"Lah nanti kaka gimana?" tanya gadis itu khawatir

"Kaka masih mau disini nunggu seseorang " lirihnya sedih

"Tapi kan ka .." ucapnya terpotong oleh Demira dengan nada tegas

"Gak papa, kamu bisa pergi dengan payung ini. Lagian hari mulai gelap nampaknya"

"Kaka yakin? Aku takut kaka kenapa -napa"

"Sudah pergi sana , sampai jumpa gadis cantik" ucap Demira sambil mengacak rambut gadis itu

"Sampai jumpa kembali kaka manis" jawabnya melambaikan tangan dan menerobos hujan dengan payung ditangan nya untuk bertemu kakanya itu.

Demira senantiasa menunggu lelaki itu disini. Memastikan ia tak akan melewatkan penantian berharganya itu.

sampai awan hitam pun mulai menyelemuti langit dan angin malam pun mulai begitu terasa dingin menerpa kulit.

"Kamu dimana rul? Aku sudah menunggumu selama ini , dan sekarang lihat lah kamu membuat ku kembali menunggu lagi dan lagi" batin Demira

Tak kuat ia rasakan air matanya mulai membasahi wajah cantiknya, dan ia mulai melangkah pergi meninggalkan taman karena hari mulai gelap .

Kasihan pada ibunya yang khawatir menunggunya dirumah walau hujan belum penuh reda membasahi bumi.

Dibalik pohon terdapat seorang laki- laki yang melihat kepergianya, membuat nya merasa miris dan kasihan melihat Demira terlihat lesu dan sedih .

Ya dia adalah Sahrul laki-laki yang gadis itu tunggu, kenapa dia tidak menemuinya ?? Dan malah bersembunyi kepada Demira ada apa dengan Sahrul?

Vote and comen ya reader😱

Tolong tinggalkan jejak🐾
Jangan jadi pembaca yang kasat mata😂😂

❤❤❤❤ salam hangat

DemiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang