Orang hanya bisa melihat aku tersenyum .Tanpa bisa melihat bagaimana caranya aku tersenyum😇
Demira Andriani⛅
Sudah sejak seminggu yang lalu Demira telah merasa lebih tenang dari sebelumnya .
Saat ini ia sudah berdamai kepada hatinya untuk merelakan dia pergi walau tak sepenuhnya hatinya berkata seperti itu.
Terkadang melepaskan adalah cara terbaik dari pada menetap tapi tersakiti . Benar bukan??
Terkadang ada sesuatu yang harus kita lepas agar tidak menjadi beban untuk kita.Dari arah depan Demira melihat seorang laki -laki yang tergesa-gesa berlari kearahnya sambil melambaikan tangan
"Rehan" gumam nya pelan setelah melihat laki-laki itu datang
"De gue kangen " ucap nya sambil mendekat kearah Demira
"Gue juga" sahutnya terharu melihat wajah Rehan yang berbinar melihatnya
"Kita ngobrol ditaman belakang sekolah yu" ajak Rehan yang diangguki oleh Demira
Mereka berdua berjalan beriringan dengan sesekali Rehan membuat lelucon yang membuat hatinya menghangat dan tertawa sesekali
"Kita duduk disini" tunjuk Rehan ke bawah pohon yang rindang
"Gimana kabar lo han" tanya Demira membuka obrolan ketika duduk
"Baik , tumben banget bidadari gue nanya" jawabnya sambil terkekeh
Demira menyadari bahwa Rehan memang tampan, tubuh atletis, kulit putih, hidung mancung dan rambut yang sedikit berantakan membuat kesan ketampanan nya bertambah pagi ini.
Ia menyadari itu saat ini
Dan kenapa dia tidak bisa menyukai Rehan yang tulus menyukainya ??
"Emang gak boleh" katanya kesal
"Boleh ko" kekehnya
"Han" panggil Demira
"Ya" sahutnya dengan menatap Demira
"Maaf" ucap Demira sambil meneteskan air mata
"Eh de" jawab nya panik melihat Demira menangis
Demira semakin menangis menjadi saat Rehan mulai menenangkan nya dalam pelukan lelaki itu
"Nangis aja , gue disini . Keluarin semua beban lo dengan tangisan jika itu membuatnya berkurang " kata Rehan sambil mengelus rambut Demira dalam pelukan nya.
Sudah terlalu lama Demira memendam rasa ini. Sekarang pertahanan nya runtuh saat didepan Rehan .
"Gue lelah han" katanya sesegukan
"Gue tau ko" jawab Rehan yang masih setia memeluk Demira
"Gue bodoh iya kan han?" geleng rehan yang tidak bisa Demira lihat sebenarnya
"Gue memilih dia yang gak pasti dan ngebiarin lo berjuang buat gue sendirian tanpa respon" katanya penuh sesal
"Itu hak lo de" jawabnya sambil melepas pelukan nya dan menatap Demira
"Lo bebas memilih, itu hati lo .Gue gak bisa maksa" lanjutnya
"Makasih lo udah setia berada disamping gue sejauh ini" ucap Demira di sela tangis nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Demira
Dla nastolatkówIni bukan tentang menunggu dengan banyak rindu, tapi juga tentang bertahan dan tersakiti🙍 Ini kisah tentang Demira Andriani , gadis cantik dengan seyum manis nya, keceriaan nya juga kisah sedih keluarganya ❤, juga tentang kepada siapa hati Demira...