8.Berharap

47 4 0
                                    

Kamu adalah bagian dari doa yang selalu aku harapkan  
Demira Andriani

Salahkan Demira sekarang masih berharap dia datang? Membawa semua rindu dalam sebuah pelukan yang hangat dari lelaki itu .

Harusnya Demira dari dulu menyadari bahwa ia menunggu orang yang salah !! Mungkin setidaknya cinta Demira tidak seperti angin yang terasa namun tidak terlihat . Ia hanya membuat dirinya jatuh cinta sendiri.

Hari -harinya terasa begitu sulit bagi Demira , menunggu nya datang dalam ketidakpastian , mungkin ini kah akhir penantian nya??

Sekarang Demira sedang duduk ditaman belakang sekolah dengan pandangan menerawang kedepan , sambil menikmati semilir angin yang membelai kulit nya .

"Demira" panggil seseorang

"De" panggilnya lagi sambil memegang pundak Demira

"Ngapain kesini" tanya nya dingin

"Ini cuman mau ngasih telepon dari Rehan, dia nanyain lo" jawab Risma sedikit kecewa dengan nada bicara Demira.

Demira mengambil hp yang disodorkan Risma kepadanya, dan mulai mendengar suara lelaki di sebrang sana.

"Hallo de" sapa Rehan di sebrang sana

"De kenapa hp lo susah dihubungi sih, kan gue khawatir sama lo" ucap nya lagi

"De lo disana kan?"

"Iya han gue disini dengerin lo" jawab nya dengan nada pelan

"Syukur lah .. Gue kira gue ngomong sendirian"

"De jangan sedih , jangan rapuh karena dia... masih ada gue" ucapnya  seolah mengetahui apa yang Demira rasakan saat ini.

"Maaf gue gak bisa pulang minggu ini , karena jadwal manggung nya nambah padet aja deh" decak nya kesal

"Maaf sekali lagi ,gue gak bisa ada di samping lo"

"Cepet pulang han" katanya sedih

"Iya pasti de " jawab nya tegas

"Gue pengen lo baik -baik aja pas gue pulang ok, jangan sampai lo sakit nanti gue ikut sakit loh" hiburnya dengan cengengesan

"Gue harap lo gak nunggu dia lagi, yang gak pernah hargai arti sebuah rasa dan perjuangan"

DemiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang