Gadis itu melihat kembali catatan yang dalam buku note-nya. Ia mengabsen kembali barang-barang yang perlu ia bawa ke Depok. Usai dzuhur tadi Rere langsung pulang ke rumah untuk menyiapkan ini semua. Tadi Agris sudah berjanji akan menjemputnya pukul 4 sore. Rere melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah 4, ia sudah salat, pakainnya pun sudah rapi.
Baju yang ia bawa tidaklah banyak, karena ia dan Agris ke Depok hanya sampai hari Minggu. Senin harus kembali lagi ke Bandung untuk sekolah.
Rere mendengar Fajar sedang mengobrol dengan seseorang. Dari suaranya sih bisa ditebak kalau dia adalah Agris. Rere keluar dengan menggendong tas ranselnya, tidak lupa ia membawa totebag berisi buku-buku milik Haris yang pernah ia pinjam dulu.
Usai berpamitan dengan Fajar dan Lusi, kedua remaja itu memasuki mobil Terios Agris. Rere memasang seat belt-nya. Agris mulai melajukan kendaraanya keluar dari gang perumahan. Memasuki jalur cepat, membuat mobil Agris bisa melaju dengan kecepatan yang konstan.
Di sampingnya Rere sedang memberesi buku-buku dalam totebag berwarna putih. Agris meliriknya, isinya buku-buku latihan ujian nasional dan utbk tahun lalu. Dengan program yang diambil yaitu soshum. Agris seperti mengenal buku itu, buku yang dulu Rere titipkan di perpus.
"Lo bilang mau liburan ke Depok, kenapa bawa buku segitu banyak?"
Rere menoleh ke cowok itu. "Ini buku milik teman gue di SMA Adiwangsa dulu, sekarang gue mau balikin ini ke dia."
"Teman lo? Tapi itu soal ujian tahun lalu, dia Kakak kelas lo?"
Gadis itu mengangguk. "Iya, gue udah nyicil belajar sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi ini mau gue balikin ke dia."
"Setelah itu lo mau liburan ke mana?"
"Sebenarnya, Gris. Tujuan gue kesana itu bukan liburan. Gue pengen ketemu dia, di kampusnya. Udah lama banget gue ngga dapat kabar soal dia." Ia menghembuskan napasnya. "Udah lama gue rencanain ingin kesana, cuman duit gue belum cukup buat nyewa penginapan sama tiket kereta."
"Jadi tujuan lo kerja paruh waktu biar dapat duit, untuk itu Re?!"
"Benar, dan waktu ngga sengaja gue dengar lo mau ke Depok, dan bilang kalau alamat rumah Eyang lo di sekitar perkampusan, gue jadi dapat ide buat nebeng lo."
Agris menganggguk pelan. "Oh ya, kakak kelas lo itu emang kuliah dimana?"
"Fakultas Hukum di daerah kecamatan Beji."
Cowok itu memelankan laju mobilnya. "Tunggu deh, kok gue kayak ngga asing lagi sama kampus itu, tentang kakak kelas lo itu." Agris mencoba mengingat. "Itu semua tulisan di blocknote lo Re, Fakultas Hukum tempat itu yang lo tulis di blocknote lo?"
"Yups, ingatan lo bener." Rere memilih untuk menceritakan semuanya pada Agris, toh cowok itu sudah berbaik hati memberikan tebengan untuknya. "Gue emang suka sama Haris, kalau dia ngga bisa pulang ke Bandung ngga masalah kan kalau gue ke kampusnya dia."
YOU ARE READING
Kalara
Teen FictionAgris mengejar Rere. Bukan! Bukan mengejar karena jatuh cinta. Melainkan karena mengira Rere maling buku perpustakaan. Padahal saat itu Rere hanya menitipkan barangnya di perpus dan hendak mengambilnya. Selama Rere benar, ia tidak pernah memedulikan...