3. Adore You

801 172 9
                                    


Usai rapat bersama anak-anak paduan suara, Nadya menuju sebuah bangunan di samping kampus. Ia ada janji makan bersama Garin dan Erika. Bangunan itu berisi berbagai makanan seperti pujasera. Masih ramai mahasiswa disana mengingat pukul enam sore begini kantin di dalam kampus sudah tutup karena memang peraturan dari kampus seperti itu, berbeda dengan pujasera itu yang memang letaknya agak menjorok ke bagian luar kampus.

Nadya pamit sejenak pada kedua temannya untuk memesan makanan di salah satu kios. Ia memesan banyak. Nasi udang goreng krispi, soto ayam, dan es jeruk. Dua jam latihan padus ditambah satu setengah jam rapat-tiga puluh menitnya untuk mengobrol ngalor-ngidul-membuatnya lapar setengah mati.

Ketika ibu-ibu penjual makanan menyebutkan total nominal pesanan Nadya, Nadya memberikan selembar uang lima puluh ribuan padanya.

"Mbak, ada uang seribuan? Biar nanti kembalinya jadi sepuluh ribu," ujar ibu itu. Total pesanan Nadya empat puluh satu ribu rupiah. Mungkin ibu itu memintanya seribu rupiah untuk membulatkan, jadi lebih mudah.

Nadya sejenak mengecek dompetnya. Tapi, ia tidak punya uang logam sama sekali.

"Nggak ada, Bu."

"Duh, ibu nggak ada uang kecil," keluh ibu itu. Tak lama ia menyerahkan uangnya lagi pada Nadya, "Ambil dulu aja. Besok bayarnya nggak apa-apa."

Lah, kok gitu?

"Eh, jangan, Bu. Ibu ambil aja deh kembaliannya," tolak Nadya halus.

"Buat mahasiswa sembilan ribu lumayan lho, Mbak."

"Beneran, Bu, nggak apa-apa."

Ibu itu terus saja memaksa Nadya membawa kembali uangnya. Jujur, Nadya lelah. Dia sangat lapar.

Sedang berdebat, tiba-tiba ada seseorang yang menyela mereka.

"Bu, air mineral satu," ucap seorang lelaki sambil menyerahkan uang lima ribuan pada ibu itu.

Nadya menoleh dan seketika dadanya berdegup kencang. Ia tidak menyadari sedari tadi berdebat dengan ibu penjual makanan, cowok itu berdiri tepat di sampingnya.

Dia Nugraha Adiraja atau akrab disapa Nugie, lelaki yang menarik perhatian Nadya setelah harapannya pupus untuk bersama Andreas lantaran cowok itu lebih menyukai Erika.

Dia Nugraha Adiraja atau akrab disapa Nugie, lelaki yang menarik perhatian Nadya setelah harapannya pupus untuk bersama Andreas lantaran cowok itu lebih menyukai Erika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nggak ada kembaliannya, Mas. Ibu nggak punya uang kecil," kata si ibu.

"Nggak usah, Bu. Sekalian aja sama Mbak ini."

Eh?

Nadya mengerjap. Ia langsung menoleh pada Nugie, "makasih."

Cowok itu tak membalas dan hanya tersenyum singkat sebelum pergi. Senyumannya sangat tipis tapi mampu membuat jantung Nadya berdebar tak karuan.

Nadya terus menatap punggungnya yang menjauh sampai Nugie bergabung kembali bersama teman-temannya di salah satu meja. Ia masih memperhatikan cowok itu bahkan sampai tak sadar si ibu penjual makanan memanggil-manggilnya untuk memberikan uang sepuluh ribuan padanya. Nadya meringis salah tingkah lalu kembali ke meja teman-temannya.

Two Sides [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang