***
Nugie turun dari motor besarnya usai ia memarkirkan benda itu di tempat parkir tepat di bawah pohon rindang. Sambil memperbaiki tali tasnya yang melorot, Nugie melangkah ringan menuju gedung fakultasnya yang tidak jauh dari sana.
Usai menyatakan perasaannya pada Nadya semalam, sedikit membuat perasaannya ringan. Hubungannya dengan Nadya sudah baik-baik saja sekarang. Ia tinggal secepatnya mencari cara mengungkap segala perbuatan Erika pada Nadya selama ini. Setelah itu, ia akan meminta Nadya untuk menjadi pacarnya secara resmi.
Membayangkan Nadya akan menjadi pacarnya membuat ia sulit menahan sudut-sudut bibirnya untuk tidak tersenyum.
“Playboy kita akhirnya datang nih.”
Baru saja ke luar dari area parkir, Nugie yang sedang menunduk seketika mendongak menyadari seseorang berdiri di depannya.
Atuy menatapnya sambil tersenyum miring, “Asyik ya, bro, punya dua cewek.” Cowok itu menggerak-gerakkan alisnya sambil tersenyum jahil.
Nugie hanya bisa mengernyit. Apa sih, maksudnya? Nggak jelas!
Karena malas menanggapi, Nugie hanya diam dan dengan cuek pergi berlalu.
Belum jauh dirinya melangkah, Nugie kembali dicegat sekumpulan cowok-cowok yang duduk berkumpul di bawah pohon. Mereka adalah teman-temannya dan beberapa juniornya di himpunan. Nugie pun menghampiri dan menyapa mereka sekilas.
“Gie, lo nggak nyamperin cewek lo? Eh iya, cewek lo yang mana sebenernya? Erika apa Nadya?” tanya salah satu temannya.
Nugie tersedak ludahnya. Mau dengan percaya diri menjawab Nadya tapi tidak mungkin karena orang-orang tahunya dia pacar Erika. Ia pun pura-pura bodoh, “Maksud lo apa? Erika lah.”
Seketika sekumpulan itu hening. Mereka saling beradu pandang. Ada juga yang diam-diam terkikik. Nugie yang melihatnya jadi bingung, “Kenapa?”
Salah satu menyeletuk, “Anak-anak rame nih ngomongin lo di grup. Wah, lo kalau selingkuh jangan terang-terangan gitu dong.”
“Siapa yang selingkuh?”
Mereka saling berpandangan lagi. Kali ini dengan raut bingung.
“Lo nggak tau emangnya? Foto-foto lo sama Nadya ada di grup angkatan.” Salah satu teman Nugie memberikan ponselnya, memperlihatkan foto-foto yang ramai diperbincangkan di grup percakapan, “Tuh, barusan gue lihat Nadya di eksekusi di lobi. Anak-anak pada nyerang dia.”
Melihat foto-foto itu, mata Nugie seketika membeliak.
“Sial!”
Nugie segera berlari menuju lobi, menyelamatkan Nadya yang katanya diserang. Di dalam kepalanya, Nadya pasti sedang dihakimi sekarang. Namun, begitu sampai sudah tidak ada apa-apa disana. Nadya juga tidak terlihat keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides [COMPLETED]
Novela JuvenilKarena... Setiap manusia punya rahasia. Setiap manusia punya rasa. Setiap manusia punya ego. Ego yang rentan terancam bila terusik. =================== Copyright © September 2019 by Sekarrina Do not copy paste this story without any permission =====...