Nadya melangkah menuruni tangga dengan riang. Lalu, menuju dapur dimana Pratiwi sudah ada disana. Di akhir pekan ini, sang bunda mengajaknya membuat kue, salah satu hal yang Nadya suka.
Nadya dan bundanya memang suka sekali mencari-cari resep kue di internet, lalu mencoba membuatnya saat mereka luang. Pratiwi memang pandai memasak. Dia hanya cukup melihat video tutorial memasak di internet sekali, dan voila, langsung menjadi makanan enak. Pada dasarnya, keluarga mereka—termasuk mendiang ayah Nadya—pecinta makanan. Ditambah Pratiwi yang suka memasak.
Hobinya itu menurun pada Nadya. Sampai Nadya berpikir untuk membuka usaha di bidang kuliner. Tapi, keinginannya belum mendapat lampu hijau dari sang bunda yang menginginkannya untuk fokus kuliah dulu. Nadya hanya bisa setuju saja, karena menyadari kemampuan multi taskingnya yang buruk.
Nadya memindai dapur yang sudah dipenuhi bahan-bahan masakan yang dikeluarkan oleh bundanya. Kali ini, mereka akan membuat beberapa masakan; créme brulee, crepes, dan spaghetti carbonara. Kebetulan, Sera bilang dia dan keluarganya akan datang, jadi sekalian saja memasak banyak.
Satu jam lebih berkutat di dapur dengan beberapa jenis masakan akhirnya semua selesai dihidangkan. Tinggal menunggu panggangan créme brulee jadi yang memakan waktu 45-60 menit.
Sembari menunggu Sera dan keluarganya datang, Nadya bergabung bersama Nando di depan televisi. Tapi, begitu duduk Nadya menggerutu dengan tontonan sang kakak.
“Ganti dong,” protesnya.
Nando meliriknya kesal, “Masaknya udah kelar?”
“Udah. Ganti, Kak. Pagi-pagi kok nonton tinju.”
Nadya mencoba mengambil remote dari tangan Nando, tapi laki-laki itu menjauhkannya.
“Emangnya harus jam berapa? Ada ketentuannya?”
“Ya nggak pagi-pagi juga. Aku mau nonton.”
“Ya ini tinggal nonton,” ucap Nando seraya menunjuk televisi.
“Nggak suka.”
“Mau nonton apa sih? Paling drama Korea lagi. Eh, hidup tuh nggak seindah drama Korea, ya.”
“Siapa yang mau ngedrakor. Aku mau nonton Idol on Vacation.”
“Bentar dulu ah. Nanggung.”
Nadya mengerucutkan bibir. Ia mendengus. Menyebalkan!
Karena tidak mengerti dengan tontonan Nando akhirnya Nadya lebih memilih membuka media sosialnya. Baru membuka ponsel, Nadya terkejut dengan banyaknya notifikasi telpon masuk. Ada tiga panggilan tak terjawab, dan semuanya dari Nugie.
Ada apa Nugie menelepon sampai berkali-kali begini? Intensitas komunikasi mereka memang jadi lebih sering semenjak Nadya membantu Nugie membeli kado untuk ibunya. Tapi tidak biasanya Nugie meneleponnya sampai berkali-kali. Apa mungkin karena dia tidak kunjung mengangkat panggilannya? Tadi Nadya memang sengaja meninggalkan ponselnya di kamar saat membantu Pratiwi memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides [COMPLETED]
Novela JuvenilKarena... Setiap manusia punya rahasia. Setiap manusia punya rasa. Setiap manusia punya ego. Ego yang rentan terancam bila terusik. =================== Copyright © September 2019 by Sekarrina Do not copy paste this story without any permission =====...