CEMBURU KAH? - PART 6

49 3 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa klik 🌟
Selamat membaca ya

****

Tok tok tok
Tok tok tok

Assalamualaikum warahmatullah”

Tok tok tok

“Assalamualaikum”

Tok tok tok tok tok

Suara ketukan ralat lebih tepatnya gedoran tak sabaran itu membuat El yang baru menyelesaikan sholat Isya menjadi geram dengan gerakan cepat El membereskan sajadahnya kemudian berjalan menuju pintu kamar

“Siapa pun yang ada dibalik pintu itu, akan menerima amarah seorang Arzachel Rustanto” geram El

Dengan masih mengenakan sarung dan juga baju koko putih El berjalan menuju pintu

Ceklek

“Apa tidak bisa sab-“ dengan nada tinggi kemudian terputus saat melihat siapa yang tadi mengganggu sholatnya

“bar sebentar” lanjutnya dengan nada pelan

Sementara yang menjadi pelaku gedoran pintu tersebut melipat kedua tangannya didepan dada dengan pandangan menantang

“El sedang sholat tadi pa” kata El malas

“Oh ya, ah maafkan papa mu ini nak papa tidak tahu” balas Althaf santai tanpa merasa bersalah

El yang mendengar nada santai dari Althaf sang papa hanya dapat memendam rasa kesal dalam hati. Lupakan ucapannya tadi akan memarahi siapa pun dibalik pintu ini. Jika ia melakukannya habis lah dirinya ditangan Althaf

“Dimaafkan” ujar El malas

That's my son”

“Gantilah pakaian mu dan temui papa diruang kerja papa” kata Althaf memerintah lalu meninggalkan El

Dengan langkah malas El memasuki kamarnya dan menuruti segala titah dari sang raja menyebalkan itu

“Entah sudah berapa banyak dosa gue. Mengumpati orang tua sendiri dibelakangnya pula. Maafkan El ya Allah”

Tok tok tok

El berdiri tepat didepan ruang kerja Althaf, dengan malas ia mengetuk pintu jati itu lagi

Tok tok tok

“Masuk”

Setelah mendapat persetujuan dari pemiliknya El langsung melangkah kan kakinya masuk

“Duduk” perintah Althaf

El menarik kursi dihadapan Althaf dengan sabar

Keduanya sama-sama terdiam cukup lama, Althaf sibuk dengan berkas ditangannya sedangkan El sibuk memikirkan apa maksud papanya ini menyuruh dia datang menemuinya

“gue disuruh datang hanya untuk melihat dia membaca berkas-berkas itu. Yang benar saja” batin El mulai jengah

“Pa-

“Papa sudah menemuinya” potong Althaf

Menemuinya? Siapa?” tanya El dalam hati

“Maksudnya?”

Althaf meletakan berkas yang dipegang itu kemudian menatap tajam wajah sang putra

“Apa otak jenius mu itu sudah tidak berfungsi lagi El?” tanya Althaf mengejek

“El sam-

“Apa maksud papa Cayra?” tanya El langsung setelah mengerti ucapan Althaf

Hah Alhamdulillah, otak jeniusnya masih ada ternyata”

“Ya gadis itu” lanjut Althaf sembari menyodorkan berkas yang ia baca tadi
El memandang Althaf penuh tanya

“Tinggal buka dan baca apa susahnya El. Banyak bertanya sekali. Pantas saja tidak nikah-nikah” kata Althaf kesal

Apa tidak bisa tidak membuat anaknya kesal pikir El

El membuka berkas tersebut dan membacanya sesekali keningnya berkerut bingung

“Semua tentang Cayra” gumam El pelan

“Apa ini pa?” tanya El bingung

“Kamu sudah membacanya kan, lalu apa lagi? Tidak mengerti semua sudah tertulis jelas disana El” jawab Althaf yang mulai kesal dengan kebohongan putra semata wayangnya itu

El membaca ulang hingga kertas yang tadinya rapi kini jadi kusut tak karuan

“Siapa Ashraf?” gumam El pelan

“Pria yang juga mencintai Cayra"

"papa cukup mengenal baik pria itu dan juga keluarga nya” tambahnya

Dada El langsung bergemuruh tak suka saat mendengar kata mencintai Cayra juga. El langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Althaf yang hanya mampu geleng-geleng kepala melihat kecemburuan putranya itu

“Jangan jadi pengecut El, Papa menginginkan Cayra menjadi menantu papa” teriak Althaf

El mendengarnya namun tak menanggapi ucapan Althaf

Sesampainya El dikamar, masih menggenggam erat berkas tentang Cayra

“Papa ada benarnya juga. Tapi harus gimana, tadi siang saja Cayra seperti takut padanya”

“Jika gue tidak mencoba mendekati, keburu diambil si Ashraf Ashraf itu. Gak rela lah gue”

Lo siapa El? Bukan siapa-siapanya Cayra” ejek batinnya

El membenarkan hal tersebut dia bukan siapa-siapa bagi Cayra. Tapi juga tak ingin gadis itu bersama orang lain
El dengan tergesa  mengambil ponsel diatas dan menghubungi seseorang

Assalamualaikum

Lo gak liat ini jam berapa El” kata orang tersebut kesal

“Gue gak punya jam”

“Arya gue mau minta saran lo” lanjut El

Lo bangkrut sampe gak bisa beli jam, gila lo ya gue baru pulang dari London El dan Cuma minta saran” balas Arya kesal

“Bodo amat. Lo doang yang ngerti hal ginian. gue gak percaya sama Satria dan Rakha”

Besok aja lah, gue pagi-pagi ke kantor lo”bujuk Arya

“Oke, untung gue masih punya hati. Jam 8 loh sudah dikantor gue. Kalo gak liat aja entar” ancam El

Tut

Sambungan telepon diputus begitu saja oleh Arya dan El sama sekali tak peduli mau sahabatnya itu marah-marah atau ingin membunuhnya sekali pun

Dia buntu. Butuh saran seseorang yang sangat Ahli dalam hal ini. Siapa lagi kalau bukan Arya sahabat sekaligus anak dari sahabat papa dan mama nya










To be continue

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak kalian ya guys

KU SEBUT NAMAMU DALAM DO'A KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang