DOMPET DAN BUKU - PART 10

30 2 0
                                    

Assalamualaikum
Selamat membaca ya
Jangan lupa vote, comment dan share

*****

Apa yang akan kalian rasakan jika dihadapkan dengan sebuah lamaran, bukan hanya dari satu pemuda melainkan dua pemuda sekaligus

Dua pemuda yang bukan hanya tampan atau kaya. Tetapi lebih dari itu, dua pemuda mapan, memiliki ilmu agama yang cukup mempuni, salih tentu saja, ibadahnya rajin sudah pasti. Membawa kebahagiaan di dunia maupun akhirat sudah jelas

Bahagia sudah pasti dirasakan setiap seorang gadis, tetapi tidak untuk Cayra. Dia bimbang, dia gelisah dan bingung. Takut menyakiti namun juga takut tersakiti. Oleh apa? Tentu oleh pilihannya sendiri

Seminggu bukanlah waktu yang lama tidak juga sebentar, untuk kebanyakan orang tapi lagi bagi Cayra tidak itu terlalu sebentar hingga ingin rasanya ia membutuhkan waktu setahun jika diperlukan

Sudah dua hari lamaran itu terjadi, dua hari juga dia meminta petunjuk pada Allah  namun belum ada jawaban atau mungkin sudah hanya ia belum menyadari

Dorrrr

"Allahu Akbar"

"Fay kalau aku jantungan gimana?" Kesal Cayra

Fayyola justru tak merasa bersalah, justru membuatnya terhibur melihat wajah terkejut Cayra

"Bagaimana, sudah dapat jawaban?" Tanya Fayyola seraya mendudukan dirinya dikursi depan Cayra

Helaan nafas panjang tanda gusar keluar dari bibir Cayra. Gadis itu lebih mengalihkan pandangan menatap jalanan Jakarta yang selalu padat merayap melalui lantai dua Cafe Time dari pada menjawab pertanyaan sahabatnya itu

"Ra kamu ditanya bukannya menjawab malah diam" rajuk Fayyola yang justru diacuhkan oleh Cayra

"Ya sudah kalau gak mau jawab. Tapi aku berharap Allah akan mendatangkan jawaban yang memang baik untuk kamu. Aamiin"

Dalam hati Cayra mengamini ucapan Fayyola, itu juga harapannya pikir Cayra

"Mau tetap disini atau - " Fayyola sengaja menggantungkan ucapannya berharap Cayra mau membuka suara

"Pulang" tutur Cayra yang terdengar seperti rengekan

Disini keduanya dikediaman Cayra, lebih tepatnya kamar Cayra. Fayyola mendadak kehilangan sosok sahabatnya yang ceria. Sejak lamaran itu Cayra lebih banyak diam, jika ditanya juga dijawab singkat kadang terdiam

Bukannya tidak senang sahabatnya dilamar dua pria sekaligus hanya saja ia tidak suka dengan sikap Cayra sekarang

"Ra jangan diam dong. Aku bingung mau ngapain. Aku sudah disini loh. Kamu gak kangen apa?" Tutur Fayyola dengan mata yang berkaca-kaca

Lagi dan lagi Cayra menghela nafas, ia menghampiri Fayyola yang kini terduduk diatas kasurnya dengan wajah menunduk

"Maaf Fay. Aku aku hanya bingung. Itu saja. Maaf ya" ujar Cayra terduduk didepan Fayyola sembari menggenggam tangan Fayyola

"Aku maafkan. Asal kamu senyum" perintah Fayyola. Yang mau tak mau membuat Cayra tersenyum lebar agar sahabatnya itu tidak menangis lagi

KU SEBUT NAMAMU DALAM DO'A KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang