CAYRA - PART 4

328 26 2
                                    

Sinar mentari pagi menghiasi langkah seorang gadis bernama Shareera Cayra Ammar, sisa hujan semalam menyebabkan beberapa kubangan air dibeberapa jalan yang Cayra gadis itu biasa dipanggil lewati

"Pagi yang cerah" gumam Cayra memandang luas langit sembari menutup pintu pagar rumahnya

Gadis yang hanya bertingga badan 156 cm diusianya yang menginjak 24 tahun, walaupun kebanyakan orang mengiri bahwa ia masih remaja, terlihat jelas dari wajahnya yang baby face

Pujian yang ia diterima hanya ditanggapinya dengan senyuman. Sebab Cayra takut pujian itu akan membuatnya menjadi sombong karena kelebihan yang dia miliki. Gadis itu tidak ingin itu terjadi. Allah SWT sangat membenci hambaNya yang sombong. Dia tidak ingin dibenci oleh Allah

Cayra hanya tinggal bersama sang ibu, Ayza Ammar. Sang ayah tercinta Syarief Ammar sudah tiada sejak ia berusia 17 tahun

Hidup menjadi anak tunggal tanpa sanak keluarga, karena baik ayah dan ibunya sama-sama anak tunggal. Cayra dengan berat hati harus menjalankan restoran peninggalkan sang ayah sebagai mata pencarian utama keluarganya selepas Cayra menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren. Karena itu lah Cayra hidup menjadi gadis yang mandiri

Getar ponsel disaku gamis menghentikan langkah Cayra

Fayyola's calling

Tertera nama yang begitu ia rinduka, dengan cepat Cayra menekan tombol hijau

"Assalam'alaikum Fay" sapa Cayra dengan semangat

"Wa'alaikumsalam Ra. Ra kamu siang nanti ke Café abang aku ya. mau kan? Aku kangen banget sama kamu" sahut Fayyola disebrang telpon

Cayra terdiam mencoba mengingat jadwalnya hari ini

"Free sampai sore"batin Cayra

"Oke Fay. Aku akan kesana. Sampai nanti. Assalamu'alaikum"

Cayra kembali melanjutakan perjalanannya menuju restoran, jarak dari rumah menuju restoran miliknya memakan waktu selama 30 menit jika menggunakan kendaraan umum

Jika saja motor metic nya sedang tidakberada dibengkel saat ini, ia tidak perlu menaiki kendaraan umum yang memakan banyak waktu. Tapi apa mau dikata semua yang terjadi juga atas kehendak Allah pikir Cayra

Sesampainya ia di restoran yang bisa dibilang besar itu, Cayra langsung menuju ruangannya yang berada tepat dibelakang dapur. Saat memasuki ruang kerjanya gadis itu sudah disambut oleh beberapa dokumen yang menumpuk diatas mejanya

"Astafirullah"

Baru hendak mendudukan dirinya dikursi suara ketukan pintu mengegetkan Cayra

"Masuk"

Suara pintu terbuka, sontak membuat Cayra langsung memusatkan pandangan ke arah pintu

"Assalamu'alaikum. Mbak Cayra. Itu dibawah ada pelanggan yang ingin bertemu dengan mbak" jelas Asta manager restorannya

"Sepagi inií"batin Cayra bingung

Pasalnya waktu buka restoran pun baru setengah jam yang lalu, ah sudahlah temui saja pikir Cayra

"Wa'alaikumsalam. Kamu duluan saja. Nanti saya menyusul. Terima kasih Asta" balas Cayra lembut

Selepas kepergian Asta, Cayra berlajan menuju tempat dimana pelanggan ini bertemu dengannya

"Dimana pelanggan itu Asta?" tanya Cayra ada Asta yang tengah berdiri dimeja kasir

Asta kemudian menunjukan Cayra, sosok bersetelan rapi dengan jas mahal ditubuh tegapnya, walaupun hanya dari belakang Cayra yakin pria yang ingin menemuinya itu adalah orang yang sangat berwibawa

KU SEBUT NAMAMU DALAM DO'A KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang