10 pt.1

734 74 16
                                    

"Aku tidak akan pernah meninggalkan mu Hyung, aku berjanji..."

Hangyul-ah, sudah ku katakan berkali-kali bukan, aku tidak suka dibohongi. Kau boleh membohongi siapapun, kecuali aku! Oke, kecuali aku! Camkan itu.

Kau berjanji tidak akan pernah meninggalkanku, kau berjanji akan tetap berada di sampingku, aku sudah mendapatkanmu kembali, tapi kenapa kau tetap memilih untuk pergi?

Semua orang mengataiku all rounder karena bakatku, tapi apalah arti sebuah julukan kalau aku tidak dapat mempertahankan mu yang memilih meninggalkanku?

Sakit? Tentu, aku sangat sakit. Aku terlalu mencintaimu sampai-sampai raga ini terasa mati. Pikiranku kosong. Hatiku mengeras. Setiap ku melihat, kemanapun itu, bayanganmu selalu ada. Sangat jelas bahkan. Kau menghantuiku. Padahal kau yang meninggalkanku.

---
Cho Seungyoun's side
---

Ruangan serba putih yang lumayan besar itu terlihat sangat sepi. Walaupun terdapat beberapa orang yang duduk di sofa, memperhatikan seorang lelaki yang duduk di ranjangnya sambil menatap jendela. Cuaca tidak menyapanya dengan baik. Awan mendung menghiasi pagi itu.

"Seungyoun-ah" satu suara keluar dari seorang lelaki bermarga Han. Lelaki itu berdiri, berjalan mendekat dan menepuk bahunya perlahan.

Tiba-tiba saja, lelaki yang duduk di ranjang mengeluarkan air matanya. Tubuhnya mulai bergetar. Suara tangisan terdengar. Suara yang menyayat hati lelaki lain yang duduk di sofa.

"Sudah berapa lama, Hyung?" Yang ditanya hanya diam. Ia mengulum bibir bawahnya, tak mau menjawab. Lelaki yang duduk di ranjang pun menghadapkan wajahnya pada lelaki bermarga Han itu.

"Sudah berapa lama aku tertidur Hyung? Jelaskan semua padaku?" Lelaki itu menangis, sangat deras.

"Seungyoun-ah, jangan dipaksakan, kau baru saja bangun" ucap lelaki bermarga Kim yang beranjak dari Sofanya.

"Diam Wooseok-ah!" Seungyoun berteriak pada Wooseok yang membuat lelaki itu mematung.

"Seungwoo-hyung, cepat jelaskan semuanya padaku! Apa yang terjadi padaku?! Dimana kekasihku?!" Seungwoo menundukkan kepalanya, ia menggeleng, tak bisa mengatakan yang sejujurnya.

"Kenapa?! Kenapa kalian semua hanya diam?! Kenapa tidak ada yang mau menjelaskannya padaku?! Dimana Hangyul ku?! Dimana?!"

Brakk..

Seorang lelaki muda masuk dengan dokter dan beberapa perawat di belakangnya.

"Dokter, tolong dia!" Ucapnya. Sang dokter segera menyuruh perawat untuk memeganginya dan ia pun menyuntikkan obat tidur.

"Hyung... Dimana.... H..Hangyul..." Lelaki itu tertidur. Wajahnya terlihat lebih damai walaupun bekas air mata terlihat jelas di pipinya.

"Kami akan terus memantau perkembangan pasien Cho Seungyoun. Kalau nanti pasien sudah siuman, tolong hubungi kami" ucap sang dokter pada Seungwoo lalu pergi. Lelaki yang memanggil dokter pun mendekat ke arah Seungyoun lalu menatapnya dalam.

"Seungyoun-hyung, maafkan aku..... Dan maafkan hyungku...." Wooseok mendekat pada lelaki itu. Ditariknya tangan lelaki itu lalu dipeluknya.

"Sudahlah Dohyon-ah, tidak ada yang salah disini. Semua murni kecelakaan, bukan salahmu atau pun hyungmu" ucap Wooseok sementara Dohyon menangis di dalam pelukan.

"Dia hanya terlalu mencintai Hyung mu, Dohyon-ah" ucap Seungwoo yang menepuk bahu Dohyon.

---

"Hangyul-ah, apa itu kau?" Lelaki berpakaian biru itu berbalik, tersenyum menatap Seungyoun.

All RounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang